Kita Perlu Bicara

Host gala amal itu tersenyum kaku namun tegas, melangkah ke panggung dan meminta mikrofon dari tangan Ben dengan sopan.

“Pak Ben, mohon maaf. Gala amal ini bukan tempat untuk membahas urusan pribadi atau rumah tangga. Kami menghargai kontribusi Anda, tapi demi menjaga suasana, saya mohon Anda untuk urun.”

Tepuk tangan kecil terdengar, sebagian tamu jelas merasa lega karena suasana tegang sedikit mereda. Ben terdiam sejenak, wajahnya memerah menahan malu. Sorot mata orang-orang menusuknya dari segala arah. Dengan rahang mengeras, akhirnya ia turun dari podium, meletakkan mikrofon dengan kasar.

Ketika ia menoleh, matanya langsung menangkap pemandangan yang semakin membakar amarahnya.

Luis masih berdiri di sisi Shakira, satu lengannya tetap berada di pundak wanita itu. Bahkan Luis semakin menarik Shakira hingga menempel padanya dan pura-pura mencium rambutnya.

Lalu Luis menyelipkan sebuah senyum tipis, senyum kemenangan yang terasa sinis, bahkan nyaris mengejek pada Ben.

Shakira terpera