Home / Thriller / Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati / Bab 5 Jangan Libatkan Hatimu

Share

Bab 5 Jangan Libatkan Hatimu

Author: Tri Afifah
last update Last Updated: 2025-05-02 11:37:41

Suasana pesta pernikahan yang begitu mewah dan megah, dengan dekorasi yang elegan dan pencahayaan yang mempesona. Para tamu undangan yang hadir, terdiri dari keluarga dan teman-teman dekat, semuanya berpakaian formal dan terlihat sangat bahagia.

Setelah acara ijab qobul selesai, Ryker dan Aulia berangkat bersama-sama ke sebuah Hotel. ya, pesta pernikahan mereka dilangsungkan di sebuah Hotel Mewah. dalam keadaan masih syok karena pernikahan ini,Ryker meminta Aulia untuk berdiri di tengah-tengah para tamu undangan. Aulia merasa sedikit gugup, tapi dia berusaha untuk tetap tegar dan percaya diri. Saat dia berdiri, beberapa pasang mata pria terlihat begitu intens memandang kecantikannya. Aulia bisa merasakan tatapan mata yang tajam dan penuh perhatian, membuatnya merasa sedikit tidak nyaman.

Namun, Aulia berusaha untuk tidak memperlihatkan kegugupannya. Dia berdiri dengan tegak dan percaya diri, menampilkan senyum yang manis dan elegan. dalam hatinya, dirinya bersumpah tidak akan mempermalukan kakeknya. Aulia berjanji tidak akan menangis lagi, apapun yang nantinya akan terjadi karena ini adalah permintaan kakeknya. pasti ada alasannya, tidak mungkin kakeknya bermaksud untuk membuat hidupnya susah dengan menikah dengan Ryker.

Ryker, yang berdiri di sampingnya, memandang Aulia dengan senyum yang tak dapat dibaca.

Para tamu undangan yang hadir, semuanya terkesan dengan kecantikan Aulia. Mereka berbisik-bisik dan memandang Aulia dengan mata yang penuh kekaguman. Aulia bisa merasakan perhatian yang begitu besar dari para tamu undangan, membuatnya merasa sedikit seperti seorang putri.

Saat Aulia berdiri di tengah-tengah para tamu undangan, seorang wanita cantik dengan rambut pendek sebahu berwarna cokelat dan mata yang tajam mendekati Ryker. Wanita itu terlihat sangat akrab dengan Ryker, dan Aulia bisa merasakan sedikit kecanggungan di dalam hatinya.

Wanita itu, yang bernama Vania, tersenyum manis saat mendekati Ryker. "Ryker, kamu terlihat sangat bahagia hari ini," katanya sambil memandang Ryker dengan senyum yang mengembang.

Ryker tersenyum dan memandang Vania dengan mata yang hangat. "Vania ,kamu terlihat sangat cantik hari ini," katanya sambil memeluk Sophia dengan akrab.

Aulia merasa sedikit tidak nyaman dengan adegan ini. Dia tidak tahu siapa Vania dan apa hubungannya dengan Ryker. Tapi, dia berusaha untuk tidak memperlihatkan perasaannya dan tetap tersenyum.menampilkan wajah terbaiknya dan tidak akan menampilkan wajah tanpa senyuman. orang-orang yang datang harus berpikir, bahwa ia bahagia.

Vania memandang Aulia dengan mata yang tajam, lalu tersenyum manis. "Selamat atas pernikahanmu, Ryker. dan istrimu pun nampak sangat cantik hari ini," katanya sambil memandang Aulia dengan mata yang penuh perhatian.

Aulia tersenyum dan mengucapkan terima kasih, tapi dia masih merasa sedikit tidak nyaman dengan kehadiran Vania. Dia tidak tahu apa yang terjadi antara Ryker dan Vania, tapi dia berusaha untuk tidak memikirkannya terlalu banyak. Untuk saat ini, dia hanya ingin menikmati pernikahannya ini atau lebih tepatnya, pesta pernikahan ini.

Setelah pesta selesai, Aulia merasa lelah dan ingin beristirahat. Dia memilih untuk masuk ke dalam kamar pengantin yang sudah disediakan tanpa pamit terlebih dahulu dengan Ryker. Dia berjalan menuju kamar pengantin dengan langkah yang cepat, ingin segera melepaskan gaun pengantin yang terasa berat dan tidak nyaman.

Saat dia masuk ke dalam kamar, Aulia merasa lega dan santai. Dia menutup pintu di belakangnya dan berjalan menuju tempat tidur, ingin segera berbaring dan menutup mata. Tapi, saat dia melihat sekitar kamar, Aulia merasa sedikit tidak nyaman. Kamar pengantin itu terlihat sangat mewah dan elegan, tapi ada sesuatu yang tidak berasa seperti rumah baginya.

Aulia berjalan menuju tempat tidur dan berbaring di atasnya, merasa lelah dan ingin beristirahat.

Tiba-tiba, Aulia mendengar suara pintu kamar dibuka. Dia membuka mata dan melihat Ryker berdiri di depan pintu, dengan wajah yang nampak lelah.

Aulia merasa sedikit tidak nyaman dengan kehadiran Ryker, tapi dia berusaha untuk tidak memperlihatkan perasaannya.

Saat Ryker berjalan ke arah kamar mandi, Aulia merasa lega karena sudah terlebih dahulu berganti pakaian. Saat Ryker masuk ke dalam kamar mandi, Aulia mendengar suara air yang mengalir dan merasa sedikit lebih santai. Dia memanfaatkan kesempatan ini untuk memikirkan tentang rencana selanjutnya dan bagaimana cara menghadapi situasi yang sedang terjadi.

“Jangan pura-pura tidur.” Deretan kalimat itu keluar bersamaan dengan suara pintu kamar mandi yang terbuka. Aulia hanya dapat mendengus, kesal karena Ryker sudah mulai berani menunjukkan eksistensinya. perlahan, Aulia membuka kedua matanya dan mengubah posisi duduknya bersandar pada kepala ranjang berukuran besar.

“Apa?”

Aulia dapat melihat bagaimana tiap tetes air yang mengalir dari ujung rambut Ryker yang masih basah. hal itu menambah kesan tampan dan gagah pada pria berhidung mancung itu.

Ryker tidak menjawab, pria itu justru mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Aulia memperhatikan tiap gerakan pria itu, begitu tampak teliti dan bisa dikatakan sempurna.

“Ini,” Ryker menyodorkan sebuah kertas dan pulpen dihadapan Aulia. tidak ingin banyak bertanya, Aulia lantas mengambil kertas itu dan membacanya, mencoba memahami isi kertas itu.

“Perjanjian Pernikahan?” Aulia mendongak, menatap wajah pria yang tampak acuh dan tidak terganggu dengan reaksi terkejut yang di perlihatkan oleh Aulia.

“Kau hanya perlu menanda tangani kontrak itu dan masalah selesai.”

“Masalah selesai?” Aulia memijat kepalanya yang terasa berdenyut sakit. pria ini sudah mempermainkannya dan bodohnya ia masuk ke dalam perangkapnya.

“Jadi, kau pikir aku masalahmu? jadi kau berpikir kalau pernikahan ini masalah? Lantas, mengapa saat aku meminta agar kau membatalkan rencana awal pernikahan ini kau tidak mau!” Aulia dapat merasakan bibirnya bergetar hebat, luapan emosi yang sudah ia bendung akhirnya keluar juga.

“Kenapa saat itu, kau memintaku untuk mengikuti kemauan kakek!”

Ryker hanya diam, kedua matanya nampak menikmati kemarahan istri cantiknya itu.

“Apa sebenarnya tujuanmu?katakan! ak-aku sudah memiliki rencana. aku akan jadi pengacara hebat di Indonesia, namun karena pernikahan ini semuanya terasa berat. katakan, apa sebenarnya yang ada di otakmu itu!” Aulia hampir saja akan turun dari ranjang, berukuran besar itu. namun, otaknya cepat merespon dengan ingatan bahwa hal itu tidak boleh ia lakukan. Tentu saja, hal itu dikarenakan baju tidur yang ia kenakan berbahan tipis. ia duduk bersandar seperti ini, dilapisi oleh selimut. Itulah sebabnya, mengapa sejak awal membuka mata, tangan Aulia tak lepas dari selimut agar tubuhnya terbungkus rapi dan tidak terlihat oleh Ryker.

“Pernikahan ini hanya akan berlangsung selama satu tahun. selama itu, kau tidak boleh memiliki kekasih atau teman pria. Karena bisa saja, wartawan menjadikan hal itu berita besar untuk mengotori Bisnisku. bukankah syarat agar kau mendapatkan warisan Kakekmu dengan menikah denganku? jadi, apa salahnya jika kita saling membantu.”

Aulia masih belum mempercayai ucapan Ryker. pasti ada sesuatu yang lebih dari itu dan Ryker masih menutupinya.

“Kecuali Vania, dia adalah kekasihku. bahkan jika kau melihatku dengannya sedang melakukan hal yang tidak pernah kau bayangkan sekalipun.kau, tidak memiliki alasan untuk marah. Jangan libatkan hatimu dalam permainan ini.”

Aulia hanya mampu meremas ujung kertas itu dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kiri harus mencengkram erat selimutnya.

"Bagaimana jika aku menolaknya?"

"Tidak ada penolakan dalam kamusku. kau tinggal tanda tangan dan semuanya selesai. bukankah pernikahan ini juga menjadi salah satu kepentingan mu, agar semua aset kakekmu jatuh ke tanganmu?"

"Beri aku waktu untuk memikirkan hal ini."

"Kau tidak berhak memilih untuk tidak menandatangani surat ini." Wajah Ryker tampak mengeras.

"Hanya satu Tahun?"

"Ya, dan jangan Jatuh cinta padaku."

"Dalam mimpi sekalipun, aku tidak akan pernah jatuh cinta pada pria sombong dan angkuh sepertimu!" setelah mengatakan hal itu, tangan yang digunakan untuk menggenggam erat selimutnya berpindah pada pulpen yang berada dalam genggaman tangan Ryker. dengan gerakan cepat, Aulia membubuhkan tanda tangannya pada kertas itu tanpa membacanya.

"Ini dan sekarang kau harus keluar dari kamar ini. bukankah pernikahan kita hanya sebatas kertas saja?" Aulia mendongak lantas menyodorkan kertas beserta pulpen dihadapan Ryker. melihat pria itu hanya diam dan terlihat begitu tajam menatapnya, membuat Aulia tak nyaman.

"Kelu-"

"Jadi, jika aku tidak membuat surat perjanjian ini. kau bersedia tidur denganku?"

kedua mata Aulia membola mendengar pertanyaan ambigu itu.

"Apa maksudmu?"

"Baju yang kau pakai, kau sengaja agar aku terpesona melihat lekuk tubuhmu?"

Aulia segera mengambil selimutnya dan kembali menutupi seluruh tubuhnya.

"Tidak, ini tidak seperti yang kau pikirkan. lebih baik, kau keluar!"

Ryker maju selangkah, tanpa diduga tangan pria itu meraih dagu Aulia. mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya itu.

"Dengar ini baik-baik. pertama jangan pernah meneriaki dan membentakku. kedua, walaupun saat ini kau tidak memakai sehelai benang pun untuk menutupi tubuhmu itu, aku tidak akan tergoda. kau tahu apa yang ada dalam pikiranku saat ini? kau menjijikan dan murahan sebagai seorang wanita. aku pikir, cucu seorang Joyo Kusumo memiliki aura berbeda. ternyata, aku salah."

Aulia dapat merasakan hembusan napas yang keluar dari bibir Ryker. beraroma wangi mint, tapi sayangnya aroma itu tidak sebaik kata-kata yang keluar dari bibir Ryker. Aulia memejamkan matanya, bukan karena takut. justru ia mencoba untuk menekan emosi yang sudah memenuhi dadanya. ia tidak ingin memperpanjang masalah, yang ingin ia lakukan saat ini adalah berisitirahat. tidur adalah hal ternyaman saat ini.

Melihat lawan bicaranya hanya diam tidak merespon ucapannya, Ryker melepas dagu Aulia lalu pergi meninggalkan Aulia sendiri. mendengar pintu kamar yang sudah tertutup, Aulia membuka kedua matanya.

"Jadi, ini nyata?" lirihnya. kedua tangannya semakin erat menggenggam selimutnya.

"kakek...apa sebenarnya rencanamu?" tanpa sadar gadis itu kembali menangis lagi. ia tidak bisa membayangkan, selama satu tahun ini apa yang akan terjadi kedepannya. bisakah ia tetap berdiri tegak disaat seseorang yang seharusnya melindunginya karena sudah jadi suaminya justru terlihat sekali membencinya? Aulia sadar, buka hanya Ryker, tapi orang-orang sekitarnya juga pasti akan mulai memperlihatkan taringnya untuk mendapatkan yang mereka inginkan. Aulia bisa saja berpura-pura bodoh saat ada kakeknya, tapi saat ini perlindungan sang kakek telah runtuh. orang-orang yang mengincar posisi kakeknya akan mulai mengintimidasi dan pasti akan berharap pernikahan ini hancur. dengan begitu, ia tidak bisa melakukan apa-apa jika Harta kakeknya disumbangkan ke yayasan. sedangkan yayasan adalah tempat orang-orang itu bersembunyi, mereka berlindung di balik nama Yayasan.

"Kakek, ini terlalu cepat..."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 12 Gadis Keras Kepala

    Aulia berdiri di depan cermin, memastikan bahwa penampilannya sudah sempurna. Dia mengenakan blouse putih lengan pendek yang pas di tubuhnya, memperlihatkan kulit putih dan lembut di lengan dan lehernya. Blus itu memiliki potongan yang elegan, dengan kerah yang sedikit terbuka. Rok hitam yang dia kenakan jatuh tepat di bawah lutut, menekankan lekuk tubuhnya yang indah. Sepatu hak tinggi senada dengan warna rok yang dia pilih menambahkan sentuhan elegan pada penampilannya, membuat kaki-kakinya terlihat panjang dan ramping.Rambutnya yang panjang dan lembut tergerai di punggungnya, menambah kesan feminin yang kuat. Dengan penampilan yang sempurna, Aulia merasa siap untuk menghadapi hari baru.Dia berjalan ke lantai bawah, tapi tiba-tiba terhenti ketika melihat Ryker berdiri di depannya, memblokir jalannya.Ryker masih terlihat sedikit pucat dan lelah, tapi mata hitamnya yang tajam memandang Aulia dengan intensitas yang membuat Aulia merasa sedikit tidak nyaman.Dia berdiri dengan kaki

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 11 Ryker adalah Suamiku

    Pukul sebelas malam, Aulia sudah memutuskan untuk tidur, meninggalkan meja makan yang masih terisi dengan harapan bahwa Ryker akan kembali dan menikmati masakannya. Tapi jam terus berputar, dan Ryker belum juga kembali. Aulia akhirnya tertidur dengan perasaan kecewa dan penasaran.Tiba-tiba, pukul satu dini hari, keheningan malam dipecahkan oleh suara gedoran pintu utama rumah yang keras dan berulang-ulang. Bel pintu juga berbunyi dengan nada yang tajam, membuat Aulia terbangun dengan cepat. Dia melompat dari tempat tidur dan bergegas ke bawah, hampir jatuh saat menuruni tangga karena terburu-buru.Saat Aulia membuka pintu, dia disambut oleh pemandangan yang membuatnya begitu terkejut.Ryker berdiri di depan pintu, dengan tubuh yang terhuyung-huyung dan mata yang merah karena alkohol. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Ryker sedang dipeluk oleh Vania, wanita yang sama yang telah membuat Aulia merasa marah sebelumnya.Vania tersenyum manis ke arah Aulia, dengan mata yang berkilau karena

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 10 Jangan Berharap Lebih, Aulia

    Aulia masih menatap Ryker dengan mata yang penuh kemarahan, menunggu jawaban atas pertanyaannya. Tapi sebelum Ryker bisa menjawab, ponselnya berbunyi dengan nada yang keras dan tajam.Ryker langsung mengambil ponselnya dan menjawab panggilan tersebut, tanpa menatap Aulia sedikit pun."Aku sedang sibuk," kata Ryker dengan nada yang singkat, sambil berjalan menjauh dari Aulia.Aulia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Ryker kepada peneleponnya, tapi dia bisa menangkap beberapa kata seperti "proyek", "klien", dan "deadline".Jelas bahwa Ryker sedang membahas persoalan kantor dengan seseorang. Ryker terus berbicara di telepon, tanpa mempedulikan keberadaan Aulia. pria itu berjalan menuju ruang tamu, meninggalkan Aulia sendirian di tempat itu.Aulia merasa seperti diabaikan, seperti tidak ada di dalam ruangan itu. Dia menatap punggung Ryker yang menjauh, dengan perasaan yang campur aduk antara marah dan merasa tak nyaman bersamaan.Aulia mengurungkan niatnya untuk kembali

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 9 Siapa yang Mengganti Pakaianku?

    Aulia dan Ryker kembali ke rumah mewah Ryker, dengan suasana yang tegang dan hening. Ryker masih bersikeras untuk melarang Aulia bekerja, dengan kata-kata yang keras dan tidak bisa ditawar. Tapi Aulia juga memilih untuk pada pendapatnya, dengan mata yang berkilau dan tekad yang kuat.Sampai saat Aulia akan menaiki anak tangga, tangannya ditarik oleh Ryker dengan kuat, membuat tubuh Aulia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke arah Ryker.Tubuh Aulia jatuh mengenai tubuh Ryker,membuat Ryker terkejut dan kehilangan kendali.Posisi jatuhnya, Ryker berada di bawah tubuh Aulia, dengan wajah mereka yang sangat dekat.Keduanya kembali melihat satu sama lain, dengan mata yang terpaku dan napas yang seakan berhenti begitu saja.Ryker baru menyadari bahwa mata Aulia berbeda, berwarna hijau zamrud yang sangat cantik dan mempesona, seperti permata yang tersembunyi di dasar laut.Mata hijau Aulia seperti menghipnotis Ryker, membuat dia lupa pada segalanya kecuali keindahan yang terpancar dari mata

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 8 ( Aku Bisa Memberikan Apapun yang Kau Inginkan ! )

    Mobil mewah itu meluncur dengan mulus di jalan raya yang sunyi, seperti kupu-kupu yang terbang di kegelapan. Ryker menyetir dengan konsentrasi penuh, matanya terpaku pada jalan di depan seperti magnet yang tidak bisa dilepaskan. Vania duduk di sebelahnya, menatap ke luar jendela dengan senyum misterius, seperti bulan sabit yang tersembunyi di balik awan. Ekspresinya tidak berubah, seolah-olah dia sedang menikmati pemandangan yang tidak terlihat oleh mata biasa.Di belakang, Aulia duduk sendirian, menatap ke luar jendela juga, tapi matanya tidak fokus pada apa pun. Dia membiarkan pikirannya mengembara, seperti daun kering yang terbawa angin, memikirkan tentang situasi yang sedang dia alami dengan perasaan yang campur aduk.Suasana di dalam mobil sangat hening, seperti kuburan yang sunyi di malam hari. Tidak ada suara apa pun kecuali suara mesin mobil yang berjalan lancar, seperti detak jantung yang stabil. Ryker tidak menoleh ke belakang, tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia men

  • Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati    Bab 7 ( Pemandangan Menjijikan)

    Aulia berdiri di depan sebuah bangunan megah yang menjulang tinggi, dengan arsitektur modern yang elegan. Kantor pengacara "Harapan & Partners" ini terletak di jantung kota, dengan alamat yang sangat mudah diingat.Bangunan ini memiliki 20 lantai, dengan fasad kaca yang mengkilap dan atap yang berbentuk unik. Di depan pintu masuk, terdapat sebuah plakat besar yang terbuat dari granit hitam, dengan logo perusahaan yang terbuat dari emas 24 karat.Aulia menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah masuk ke dalam lobi yang luas dan mewah. Lantai lobi terbuat dari marmer putih, dengan langit-langit yang tinggi dan lampu gantung kristal yang indah. Di sebelah kiri, terdapat sebuah meja resepsionis yang terbuat dari kayu mahoni, dengan seorang resepsionis cantik yang tersenyum ramah."Selamat pagi, saya Aulia Riani. Saya datang untuk menyerahkan lamaran pekerjaan sebagai pengacara," kata Aulia dengan suara yang sopan.Resepsionis itu tersenyum dan mengambil CV Aulia."Terima kasih, Ibu Auli

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status