Share

7. Takdir itu kejam

... ...

Belle menjalani kehidupan barunya sebagai seorang guru les private bahasa asing. Ia memulai segalanya dari nol, dan meskipun penghasilan yang ia dapatkan tidaklah besar. Belle harus tetap maju dengan hal yang masih bisa ia lakukan.

Kediaman baru keluarga Belle dijadikan sebagai tempat usaha les private sekaligus. Selain itu, Belle juga membuka jasa penerjemah bahasa secara lisan maupun tulisan. Perjuangan Belle tidaklah mudah, Belle harus melakukan promosi besar-besaran agar mendapatkan pelanggan yang lebih banyak lagi.

.

.

.

Belle sedang mengerjakan terjemahan yang ia terima dari para pelanggan mahasiswa perkuliahan. Beruntung lokasi usaha yang ia miliki terletak tak juah dari area kampus dan juga sekolah. Sehinga pelanggannya lebih banyak anak-anak muda-mudi.

Saat istirahat, Belle menonton televise dan melihat isi berita dari luar negeri sebagai penambah wawasan. Wanita cerdas seperti Belle memang tidak pernah puas untuk belajar, itulah kelebihan yang ia miliki.

Dalam berita menyiarkan terjadinya pembunuhan pada pasangan suami istri yang diduga terlibat sindikat kejahatan. Belle masih menikmati ramen instan yang ia beli dari minimarket terdekat.

Ketika sedang mengambil air minum Belle memecahkan sebotol kaca minuman, ketika ia mendengar nama kedua orang tua disebutkan dalam berita.

Belle berlari ke depan televise, dan benar. Kedua orang tuanya mati dalam kejadian pembunuhan tersebut. Kedua orang tuanya menjadi anggota pengedar barang haram dan ketika hampir ketahuan mereka dipaksa mengaku. Alhasil, sang pemilik bisnis haram (narkotika) tersebut memerintahkan para anak buahnya untuk membunuh kedua orang tua Belle.

"Tidak! tidak mungkin..." Belle berteriak histeris dan terduduk lemas.

Tidak hanya di luar negerim berita itu juga tersebar luar di New York. Tentu saja para rekan lamanya bahkan orang-orang yang pernah mengenal Belle juga melihat isi berita tersebut. Berita tentang pembunuhan tersebut tersebar luar di media masa, bahkan media cetak.

Belle juga menerima panggilan dari luar negeri, bahwa kedua orang tuanya akan segera dipulangkan ke New York.

Belle seakan hilang harapan hidupnya, kedua orang tuanya ternyata bekeja sebagai anggota pengedar barang haram (narkotika) ketika berada di luar negeri. Hal itu dilakukan untuk membayar smeua hutang piutang mereka di Negara asal, dan memang penghasilan yang mereka dapatkan sangatlah Fantastik.

***

"MANSION KEDIAMAN JORDAN HERON"

"Tuan, kami sudah memeriksa data keseluruhan anggota yang terlibat pembunuhan tersebut." Ucap salah seorang bawahan Jordan.

"Apakah jasad kedua orang tuanya sudah di pulangkan ke Negara?"

"Yah, tuan. Jasad kedua orang tuan Nona Belle sedang berada di rumah duka. Nona Belle berkali-kali jatuh pinsan saat kedatangan jasad kedua orang tuanya."

Jordan meremas kaleng bir yang berada di tangannya.

"Sial! Mengapa mereka berbuat hingga sejauh ini, tidakkah ada cara yang lebih baik lagi!" Gumam Jordan, yang sepertinya mengetahui siapa saja pelaku pembunuhan tersebut.

Karena beberapa pelaku terlibat berhasil melarikan diri, namun akhirnya tertangkap oleh orang-orang suruhan dari Jordan.

Jordan menatap layar ponsel miliknya, dan beberapa foto Belle sedang berduka ada di sana. Hatinya Jordan sedikit bergetar melihat duka yang sedang Belle alami saat ini. Ia tahu, Belle hanya menghadapinya seorang diri, dan bahkan banyak yang menjauhi Belle. Hanya karena kasus yang terjadi pada kedua orang tuanya tersebut.

***

"Pemakaman Umum Pusat Kota"

Tak banyak yang datang berkabung, bahkan ada pula yang masih saja mencela kedua jasad orang tua Belle.

Belle terus menangis tanpa henti di depan makam kedua orang tuanya. Belle benar-benar seorang diri, dan tak ada yang menghibur bahkan memberikan penguatan pada dirinya.

Sebuah kebenaran yang lebih menyakitkan juga belum Belle katahui.

Sebenarnya kedua orang tuanya telah mengetahui kejadian antara dirinya dan Jordan. Saat mereka menerima kabar tersebut, mereka justru langsung tertangkap oleh orang-orang kejam yang akan membunuh mereka.

Jordan dengan sengajak mengatakan yang sebenarnya melalui rekaman suara di panggilan telepon bersama kedua orang tua Belle. Alhasil, ayah Belle terbakar amarah dan terjadilah pertengkaran dengan para anggota yang baru tiba di kediaman mereka. Akhirnya pembunuhan sadispun terjadi di sana.

Namun, Jordan hanya mengatakan ia telah memecat Belle dan tidak perihal transaksi haram tersebut.

"Ibu... ayah... mengapa kalian harus melakukan hal ini... mengapa..." tangisan Belle pecah lagi, ketika semua orang sudah membubarkan diri.

Dari seberang pemakaman kedua orang tuanya, beberapa pria berpakaian hitam, dengan kacamata hitam juga sedang mengamati mereka. Satu diantara para pria itu ialah Jordan, Jordan datang berkabung untuk kematian ayah dan ibu dari Belle.

"Belle!" Seorang pria tiba di lokasi pemakaman, pria itu ialah Andrew.

"Andrew, bukankah kau sedang berada di luar negeri?"

"Aku kembali ketika mendengar tentang kematian paman dan bibi. Aku turut berduka atas kejadian ini, Belle.." Ucap Andrew prihatin.

"Terima kasih Andrew." Ucap Bell yang masih betah berada di pemakaman mendiang ayah dan ibunya.

"Mulai hari ini tetaplah menjadi wanita yang kuat." Ucap Andrew memberikan penghiburan.

"Maafkan aku Andrew, aku hanyalah anak dari pengedar barang haram.." isak Belle.

"Apapun permasalahan keluargamu, bagiku kau tetaplah Izabelle yang kukenal dulu.."

Andrew merangkul bahu Belle memberikan sedikit ketenangan pada Belle. Setidaknya masih ada yang mempedulikan Belle disaat titik terendah Belle saat ini.

***

Hampir setiap hari, Belle terus datang berziarah ke makam kedua mendiang ayah dan ibunya untuk menyalakan lilin dan menyirami dengan air mawar segar.

Duka yang Belle alami sangatlah dalam, belum lagi rasa malu yang harus ia tanggung sebagai sangsi sosial.

"PERUSAHAAN CARPIO GROUP"

Perusahaan yang bergerak di bidang brand-brand terkenal. Dari mulai brand busana hingga sepatu juga tas dan masih banyak lagi. Namun kekayaan dari Carpio Group masih menjadi nomor dua setelah kekayaan Heron Group.

Sebagai seorang pimpinan yang sangat muda, Andrew tidaklah sebersinar Jordan Heron.

Drrtt... satu pesan masuk...

Andrew masih mengabaikan pesan masuk, karena hal itu sudah biasa sebagai seorang yang penting. Namun, perasaan Andrew sedikit terganggu dengan getar ponsel miliknya. Karena hanya orang-orang tertentu saja yang tahu nomor ponsel pribadinya satu ini.

Saat membuka isi pesan tersebut, Andrew sangat terkejut.

"Hei bajingan! Jangan pernah dekati Izabelle Vedroe, atau rahasia besar keliargamu akan kubongkar!" isi pesan yang tertulis di sana.

"Rahasia? Apa yang kurahasiakan.." gumam Andrew, dan seketika ia membatu.

Ia teringat bahwa keluarganya juga terlibat sindikat kejahatan di luar negeri. Kasus kematian kedua orang tua Belle juga ada hubungannya dengan mereka.

Andrew tiba-tiba berkeringat, padahal suhu ruangan miliknya cukup dingin.

"Mengapa harus melibatkan Belle lagi.." gumam Andrew.

Andrew pulang ke kediaman orang tuanya di mansion megah mereka.

***

"Mansion Kediaman Carpio Family"

"Ayah! Apa yang telah ayah perbuat pada keluarga paman Vedroe! Ayah!" Andrew terus berteriak di sepanjang langkahnya.

Sementara itu ayahnya terlihat sedang duduk menikmati kopi hitam di senja hari ini..

Mr. Caprio

Caprio

"Ayah.."

"Apakah hanya karena keluarga sialan itu, kau sudah berani berteriak di depan ayahmu?" tukas Mr. Carpio, ayah dari Andrew.

"Ayah.. aku butuh penjelasan dari ayah.. apakah ayah juga turut dalam kasus pembunuhan itu?" Andrew terus mendesak ayahnya untuk jujur.

apakah ayah juga turut dalam kasus pembunuhan itu?" Andrew terus mendesak ayahnya untuk jujur

"Jika ayah katakan "Ya" apa yang ingin kau lakukan?" Bentak Mr. Carpio.

Andrew mundur perlahan, ia sangat tidak menyangka akan kejahatan yang telah ayahnya perbuat pada keluara Belle, sahabat berharganya.

****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status