Share

Rumah Baru

Penulis: Wonder Icy
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-23 15:20:35

Tanggal pernikahan mereka telah tiba, semua persiapan acara telah sangat matang. Perasaan gugup dan khawatir merambati hati kedua insan yang belum saling kenal itu. Mereka semakin canggung, hanya saja mencoba untuk bersikap biasa dan bodo amat. Saling melempar senyum dan bersikap ramah kepada semua tamu, itulah hal manis yang mereka berdua lakukan.

Cukup memacu adrenalin memang, tetapi mereka lega karena semua acara berjalan dengan lancar serta sangat melelahkan. Ada sedikit drama ketika mantan kekasih Icha mengirimkan sebuah kado yang sangat besar yang mencuri perhatian para tamu. Tetapi Icha tidak mau membuka kado tersebut, dia menyuruh para sepupunya untuk membuka dan membagikan isi dari kado tersebut.

Iya, memang sebegitu tidak mau nya Icha berurusan lagi dengan sang mantan. Hal ini membuat Aldy tertawa geli, dia terus menerus menggoda Icha yang ekspresinya sangat tidak nyaman.

Kado besar tersebut berisi meja rias indah yang lengkap dengan paket perawatan wajah yang dipakai oleh Icha. Sepertinya, pria itu masih mengingat dengan jelas merk produk kecantikan itu.

Walau itu adalah hadiah yang sangat dibutuhka olehnya, Icha sama sekali tidak ingin memilikinya. Sesuatu hal yang dapat dia beli dengan uangnya sendiri, dia tidak akan merasa berterimakasih karena mendapatkannya dari seseorang yang tidak ia inginkan.

“Untuk kalian aja, aku serius. Aku sudah memilikinya, lagian sekarang aku sudah punya suami jadi aku bisa meminta padanya untuk membelikanku meja hias yang jauh lebih besar,” ujar Icha ketika para sepupu kembali memastikan mengenai keputusannya.

Aldy yang mendengar samar perkataan Icha tersebut hanya menoleh dan sedikit memiringkan kepalanya, pertanda kalau dia bingung sekaligus tidak setuju dengan hal itu.

Keduanya telah resmi menjadi pasangan suami istri. Selama beberapa hari pertama mereka tinggal di rumah Icha sekaligus menunggu pemberkasan pembelian rumah Aldy selesai. Selanjutnya mereka akan tinggal di rumah yang sudah dibeli oleh Aldy yang berlokasi tidak begitu jauh dari kantor Icha bekerja.

Mereka menyusun semua perabot dan peralatan yang dibutuhkan, mereka juga membagi kamar, kamar yang diatas adalah kamar Aldy sementara kamar di lantai bawah adalah kamar Icha dengan alasan Icha akan lebih banyak akses untuk ke dapur yang letaknya di lantai bawah jadi dia tidak akan capek untuk naik turun hanya untuk menggoreng telur dadar.

Mereka juga membuat jadwal untuk bergantian membersihkan rumah, seperti menyapu dan mengepel bergantian per harinya, serta membersihkan halaman setiap hari minggu mereka berdua merapikan taman dan halaman depan, untuk mencuci piring mereka membuat peraturan setiap kali selesai makan harus dicuci. Mereka bahkan mencetak semua jadwal dan peraturan itu lalu menempelnya di dinding dekat dapur agar mudah untuk dilihat.

Pasangan muda ini memiliki dua buah mobil, karena masing-masing dari mereka memiliki mobil. Untung saja halaman rumah mereka luas sehingga mereka dapat membangun garasi yang muat untuk mobil mereka. Walaupun menyukai otomotif, Aldy tidak ada melakukan modifikasi sedikitpun pada mobilnya karena dia sangat menyayangi mobil itu karena mobil hasil kerjanya selama bekerja sejak kuliah. Aldy juga ada memiliki sebuah motor gede yang sering kali digunakan untuk berkumpul dan touring dengan komunitasnya.

Pindahan, bukan kegiatan sederhana sesederhana ‘kata’nya. Pasangan baru itu bahkan harus membereskan rumah selama dua hari penuh sebelum akhirnya rumah benar-benar siap untuk dihuni dengan nyaman.

Benar-benar hanya berdua, mereka mengatur seluruh ruangan sesuai dengan selera masing-masing. Hanya ruang TV yang mereka susun bersama karena mereka akan menggunakannya secara bersamaan pula.

“Masalah daput, kuserahkan ke kamu. Terserah mau kamu susun bagaimana, aku akan bantu,” ujar Aldy ketika Icha meminta pendapat mengenai susunan perabot dapur.

“Kamu berikan kesan saja, jika kamu makan di sini, apakah posisi perabotan itu enak dipandang atau malah membuatmu tak nyaman. Oke?”

“Oke.” Aldy mengiyakan sekenanya.

Mereka mengubah posisi meja makan agar dapur mereka menjadi sedikit luas. Mereka sangat beruntung, rumah itu benar-benar sudah jadi saat mereka membelinya.

Aldy sudah mengatakan kalau dia membelinya sudah sejak lama dengan permintaan khusus agar saat pindahan tidak terlalu ribet. Dia juga meminta untuk isinya sekaligus disiapkan sehingga ketika Aldy masuk ke rumah, dia hanya perlu menyusun ulang sesuai dengan keinginan hati.

“Anak muda yang mapan,” gumam Icha seraya memandangi sekeliling rumah barunya.

***

Sudah sangat larut, suasana malam yang sunyi membuat Icha dapat mendengar jelas suara-suara di sekitarnya. Walau agak berat untuk membuka mata, Icha memutuskan untuk bangun dan keluar dari kamar untuk mengecek suara apa yang telah mengganggu mimpinya.

Icha menghampiri sosok pria yang tengah terlelap di atas sofa depan TV, pria itu tampak lelah karena telah beberes seharian dan sorenya ada acara dengan komunitas motornya. Jarum jam telah menunjukkan pukul satu dini hari, menurut perkiraan Icha, suaminya itu pulang sekitar jam dua belas lalu dia membuat segelas susu dan menonton TV tetapi dia tertidur di sofa.

Icha mencoba untuk membangunkan Aldy dengan sedikit menggoyangkan tubuhnya perlahan, “Dy jangan tidur disini ya, dingin,” ujar Icha lirih, dia tidak ingin mengejutkan.

Tetapi tidak ada pergerakan dari Aldy. Pria yang kini menjadi suaminya itu masih dengan posisi tidurnya yang tenang. Icha mengambilkan selimut di kamar, dengan sedikit mengomel dia menutupi seluruh tubuh suaminya dengan kain tebal itu.

“Tau aja pindahan, eh malah ikut acara sampai malem gini ihh,” omelnya sambil merapikan selimut dan mengalihkan remote TV yang masih digenggam Aldy.

“Kamu disini aja yaa ....” Tiba-tiba Aldy yang masih tidur menarik lengan Icha dan menggenggamnya erat. Hal ini membuat Icha kaget sekaligus bingung, sepertinya Aldy sedang bermimpi, tetapi genggaman tangannya begitu kuat sehingga Icha tidak dapat melepaskannya.

“Dy, bangun dy ....” Icha kembali menggoyangkan badan Aldy, tetapi masih tidak ada respon. Dia kenapa? Pikir Icha. Icha segera mematikan TV lalu menemani Aldy dengan duduk di dekatnya.

Dia kembali mencoba untuk membangunkan, kali ini Aldy hanya melenguh dan mengubah sedikit posisi tubuhnya. Icha mehala napas panjang, dia agak kesal.

Dia memperhatikan wajah suaminya yang bergeming, pandangannya teralih ke lengannya sesaat. Pria itu benar-benar menggenggamnya dengan erat hingga Icha harus menunggunya kembali benar-benar terlelap untuk menarik lengannya.

Kembali dibenarkan selimut Aldy agar seluruh tubuh pria itu tertutupi dan hangat. Dia melihati jam dinding yang terus berputar dan mengingatkan kalau dirinya pun membutuhkan waktu untuk istirahat. Segera saja Icha membereskan gelas di atas meja dan membawanya ke dapur.

Sambil membersihkan gelas, perempuan berambut pendek itu masih saja memperhatikan suaminya dari kejauhan. Dia masih terpikir sedikit mengenai genggaman eratnya tadi, mungkin karena terlalu lelah, Aldy mengalami mimpi yang menganggunya.

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
melisamelany
Can't wait for the next updates!!! This is so great! I wish you could share any social media I could follow so I can send you lots of love!!
goodnovel comment avatar
Co.com
Bagus nih, awalnya tanpa cinta akhirnya pasti cinta mati deh hehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Perlahan Mencintaimu   Prioritas (Akhir)

    Icha sedang berbelanja di supermarket sendirian ketika dia bertemu dengan Dinda dengan tidak sengaja, dia sebenarnya sangat tidak ingin melihat wajah perempuan itu tapi dia bersikap biasa dengan sedikit menyunggingkan senyum. Dinda meminta waktu Icha sebentar untuk mengobrol dan mereka pergi ke sebuah tempat makan. Icha belum pernah mendengar kisah antara Aldy dan Dinda dari sudut pandang Dinda sebelumnya, jadi dia pikir tidak akan masalah kalau dia mendengarkan cerita Dinda.Dinda menceritakan sejak awal pertemuan dirinya dengan Aldy ketika awal masuk SMA lalu akhirnya menjalin hubungan ketika mulai menjadi mahasiswa dan bertahan sampai ketika mereka bekerja. Dinda adalah kakak kelas Aldy yang berarti dia seumuran dengan Icha. Dinda juga bercerita kalau dirinya dan Aldy bukan pasangan yang harmonis karena mereka sering bertengkar tapi mereka tetap bertahan sampai akhirnya Dinda menyerah karena harus LDR dan belum ada kepastian dari Aldy, dia memilih untuk bersama Riko yang m

  • Perlahan Mencintaimu   Perdamaian

    “kalau menurutku di sekitar sini perlu penginapan atau Villa, Cha. Disini udaranya masih sangat asli dan juga asri, ada banyak oerkebunan sayur dan buah yang akan menjadi wisata edukasi untuk pengunjung. Para petani juga dapat mengembangkan perkebunannya dan dirapikan supaya semakin menarik, nggak masalah nereka meminta tarif kepada oengunjung dengan keadaan yang tetap terjaga sepertinya pengunjung nggak akan nolak. Malah kita bisa bantu ekonomi para petani dan warga sini kan” kata Aldy sambil memetik buah strawberry di kebun milik papa.“aku juga ada kepikiran gitu sih, tapi aku beluk sempat menemui pak kepala desa. Aku mau minta oendapat dari beliau sebagai penanggungjawab desa ini” sahut Icha yang berada agak jauh dari Aldy.“oiya Cha, aku penasaran apa yang kamu bahas sama anak rambut abu-abu pas di sawah” Aldy mendekati Icha.“nggak penting kok, cuma bahas tentang kuliah dia sedikit”“kalian deket

  • Perlahan Mencintaimu   Nyaman

    Sementara Icha dan mama, mereka menyiapkan makan siang di pondok sawah. Mereka memilih pondok yang berbeda dengan biasanya, karena ditempat yang biasa ada Gege yang sibuk dengan tugas akhirnya sehingga pondok oenuh dengan barang-barang miliknya.Sebenarnya Gege bisa merapikannya dan mereka memakai pondok itu, tapi mereka memilih untuk tidak mengganggunya dan memakai pondok yang lain. Mama menyuruh Icha untuk mengantarkan sepiring penuh bakwan kepada Gege untuk teman mengerjakan tugas, Icha juga membawakan segelas air kelapa muda untuknya.Dengan tanpa banyak basa basi Icha hanya menyerahkan bakwan dan air kelapa kepada Gege lalu dia balik, tapi Gege manahannya dengan memanggilnya lumayan keras dan membuatnya menghentikan langkah.“Ka Icha sengaja menghindar dari aku ya?” tanya Gege yang berdiri sekitar dua meter dibelakang Icha.“Enggak, kenapa aku harus menghindaribkamu?” ujar Icha tanpa membalikan badan.“Ya karena k

  • Perlahan Mencintaimu   Bahagia yang Sebelumnya

    Aldy tidak dapat tidur dengan nyenyak karena dia merasakan lelah dan wajah yang nyeri, dia hanya berubah-ubah posisi sambil terus mencoba memejamkan mata. Dia menatap Icha yang terlelap di sampingnya. Samar, ia tersenyum. Disibakkannya rambut istrinya dari dahinya, nampak wajah cantik yang terlelap.Masih belum dapat terlelap, dia tetap memaksakan kedua matanya untuk terpejam.Akhirnya dia bangun dan menuju dapur ketika dia mendengar ada suara langkah kaki di luar. Ternyata itu mama yang pergi ke dapur untuk mengambilkan papa segelas air putih, hari masih gelap dan belum waktunya untuk bangun tapi Aldy merasa akan baik-baik saja dengan tidak tidur.“Ma, ada punya stok bahan buat bikin kue?” tanya Aldy.“Coba kamu cek di dalam lemari yang tengah, mama lupa juga. Kamu mau bikin kue jam segini?” tanya mama heran.Aldy hanya mengangguk dan tersenyum, dia telah menemukan bahan-bahan untuk membuat kue yang lengkap. Pandangan matan

  • Perlahan Mencintaimu   Berkunjung

    Sekitar pukul 9 malam Aldy telah tiba dirumah Icha yang di desa, maps sangat tidak membantunya kali ini karena dia lumayan nyasar dan harus tiba sampai malam. Bersamaan dengannya datang, ada seorang pria muda yang baru keluar dari halaman rumah Icha dengan menaiki motor matic. Wajahnya tidak terlalu jelas dan Aldy pun tidak begitu peduli dengan itu, yang dia pedulikan sekarang adalah ternyata dia sama sekali tidak membawa hadiah untuk Icha.“Kenapa bisa lupa gini sih.” Aldy memukul setir mobilnya, dia kesal dengan dirinya sendiri.Mama membukakan pintu untuk Aldy, dan segera mempersilahkan menantunya itu untuk masuk. Mama juga langsung memanggil Icha untuk membawakan kotak P3K ke depan. Icha yang masih rebahan bangun dengan sangat malas, dia berjalan menuju dapur tanpa menoleh ke sofa depan lalu mengambil kotak P3K dan kembali ke ruang tamu. Langkahnya terhenti ketika dia melihat Aldy sedang duduk bersama dengan mama. Dia memandangi Aldy sampai hampir tidak

  • Perlahan Mencintaimu   Masalah Baru dengan Teman

    Sementara itu di kota, Aldy sudah bertemu dengan Dinda untuk membahas masalah ini. Dia sudah memutuskan untuk tidak lagi menjadi teman dekat Dinda, tidak lagi menjadi tempat curhat, moodbooster, ataupun penyelamat Dinda. Karena dia mulai menyadari kalau Icha lah perempuan yang dia inginkan.Dia berfikir kalau hubungannya dengan Dinda hanya lah nostalgia yang membuat mereka kembali merasa nyaman dan bahagia ketika bersama, tetapi ketika Aldy mulai berfikir jernih dan memasuki nostalgia dari kisah yang sedih, ditinggal ketika masih ingin berjuang, dan diragukan cintanya, membuat Aldy mehela napas panjang daan dia mengerti kalau dia dan Dinda tidak pernah membahas tentang ‘masalah’ dalam hubungan mereka dulu, mereka hanya membahas tentang kebahagiaan sehingga secara tidak langsung itu membangun ulang memori lama yang membuat mereka bisa bersama.Aldy bilang kalau dia memang masih belum sepenuhnya bisa melepaskan Dinda bersama dengan pria lain karena dia masih

  • Perlahan Mencintaimu   Dunia Baru

    Icha mengambil hapenya yang belum dia ubah dari mode pesawat sejak dia pergi dari rumahnya. Dia masih belum ingin untuk mendapatkan pemberitahuan ataupun pesan dari siapapun, dia hanya ingin menenangkan pikiran dan kekacauan di dalam dirinya.Keseharian Icha ketika di desa sangat penuh dengan kegiatan yang bermanfaat, dia pagi mengurus bunga di taman kecil di depan rumah lalu membantu mama di dapur untuk menyiapkan sarapan lalu dia mandi dan pergi ke kebun sayuran untuk membantu ataupun hanya sekedar mengunjungi para petani yang sedang bekerja. Ketika hari sudah menjadi semakin siang biasanya dia memetik beberapa buah untuk dibuat rujak yang dia makan bersama dengan mama atau petani lainnya.Dia juga sering membantu Gege untuk mengerjakan tugas akhirnya di pondok di tepi sawah milik papa. Sawah milik keluarga Gege memang hanya bersebelahan, tetapi Gege lebih memilih untuk di pondok milik keluarga Icha karena lebih luas dan dia bilang sinyal internet lebih kenceng

  • Perlahan Mencintaimu   Di Desa

    Di desa, tidak seperti yang dibayangkan Icha sebelumnya bahwa dia akan membantu warga untuk menyiapkan acara panen, dia malah hanya menghabiskan harinya untuk rebahan dan berteman dengan tempat tidurnya. Dia hanya keluar kamar ketika dia merasa ingin ke kamar mandi, dia bahkan belum ada makan sejak dia datang tadi. Mama sudah memanggilnya untuk makan siang tetapi dia masih sangat malas untuk bergerak menjauhi tempat tidurnya, mama juga mengajaknya untuk pergi ke balai desa tapi dia juga menolak karena badannya tertahan di tempat tidur. Sesekali dia duduk di dekat jendela untuk memperhatikan warga yang lewat dengan membawa hasil panen mereka menuju balai desa.Udara di desa sangat sejuk dan menenangkan pikiran dan hatinya, dia tersenyum dan menyapa beberapa warga yang dia kenal dari jendela dan kembali merebahkan tubuhnya untuk tidur.Mama membangunkan Icha karena hari sudah semakin senja hampir malam, acara pesta panen akan dimulai sekitar satu jam lagi. Acara ini bias

  • Perlahan Mencintaimu   Urusan Pekerjaan

    Icha sedang menyiapkan tas untuk baju yang akan dia bawa ke desa, dia akan pergi ke acara pesta panen kali ini. Dia belum bilang samma Aldy, melihat jadwal pekerjaan Aldy dia ragu untuk mengajak suaminya itu pergi. Dia ingin lama di desa tapi ketika dia melihat ke kalender dia mulai ragu dengan niatnya itu, karena ternyata minggu depan adalah ulang tahunnya dan dia sudah pernah ada rencana untuk pergi bersama Aldy ketika hari ulang tahunnya.Icha ingat, ketika dia membersihkan halaman rumah tadi dia iseng melihat kedalam mobil Aldy dan dia melihat sebuah tas karton besar berisi kotak yang besar juga didalamnya. Aldy bukan tipe orang yang suka membeli sesuatu dengan kotak, dan kotak itupun tampak dibungkus rapi seperti sebuah hadiah. Icha mulai berfikir kalau itu adalah kado yang disiapkan Aldy untuk dirinya, tapi itu terlalu cepat dan kenapa tidak dia simpan dikamar dan malah ditinggal di mobil. Icha hanya menaikan Alisnya ketika memikirkan hal itu, mungkin Aldy akan memberin

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status