Share

Bab 4. Bertubi-tubi

Author: Dewi
last update Last Updated: 2025-05-17 15:43:48

“Beraninya kamu menamparku.” sahut Lhea,

Lhea langsung mendorong Rose sehingga dia terjatuh, namun sayang Rose langsung memegang pipinya seolah Lhea sudah menampar dirinya. “Ahhh sakit.” ucap Rose.

Dan pada saat itu juga Robin ayah dari Lhea melihat itu,

“Ya ampun kenapa kamu sayang?” tanya Robin ke Rose sambil duduk di atas ranjang.

Lhea kembali membulatkan matanya dia kembali terkejut dengan apa yang dilihatnya.

“Apa-apaan papa ini kenapa papa membela dia?” tanya Lhea sambil tangannya menunjuk ke Rose, Lhea sudah habis kesabarannya, “aku akan memberitahu semua ini kepada mama.” lanjutnya sambil mengamuk namun sayang dia tak bisa leluasa untuk meluapkan amarahnya karena Andreas terus memeluk dirinya supaya tak meluap-luap emosinya yang bahkan Lhea sendiri bisa bermain tangan.

Robin yang tengah duduk dia langsung menatap Lhea dengan marah karena Lhea terus menunjuk tangannya ke dirinya, “apa kamu Lhea? Kamu bicara apa? Aku sama mama kamu sudah lama bercerai.” jawab Robin.

Lhea yang emosi dia kembali membulatkan matanya, saat dia membulatkan matanya dia sangat terkejut mendengar penuturan dari ayahnya dia berusaha untuk tidak menangis dia menahan tangisannya untuk jatuh, matanya begitu sangat perih.

“Kamu bicara apa, jangan sembarangan kamu?” tanya Lhea kepada ayahnya.

Robin menarik nafasnya, “Lhea jika kamu tidak percaya kamu bisa tanya ke Andreas.” jawabnya.

Lhea yang berdiri dia menganggukkan kepalanya, “oke, oke.” jawabnya yang berusaha menerima kenyataan yang begitu mengiris hatinya.

Ada perasaan perih di hati Lhea, dia langsung keluar dari tempat tersebut, dia sudah tak tahan lagi dengan keadaan yang menghimpitnya, dia langsung keluar dari kamar tersebut dengan berlari.

Dia berlari dengan mengusap air mata yang sudah tak tahan ingin jatuh.

“Pa aku mau mengejar Lhea dulu ya.” ujar Andreas ke Robin.

Robin menganggukkan kepalanya. “Iya kamu kejar dia.” jawabnya sambil melihat wajah Rose dan membelai pipinya..

********

“Lheaaaa.” teriak Andreas yang berjalan dengan sedikit berlari mengejar Lhea dan memegang tangan Lhea untuk menghentikan jalannya

Lhea membalikkan badannya.

“Apa kamu?” tanya Lhea sambil mengusap air matanya. “Kenapa papa bisa bersama dengan perempuan itu?” lanjut tanya Lhea ke Andreas.

Lhea yang berdiri dengan rambutnya tertiup angin dia menatap Andreas, “jangan bilang ini semua ada hubungannya dengan kamu?” tanyanya kembali.

Andreas memejamkan matanya mendengar apa yang dikatakan oleh Lhea. “Sudah Lhea jika aku mengatakan semua ini kami tidak akan percaya.” jawab Andreas sambil mendekatkan dirinya ke Lhea.

Namun Lhea langsung mendorong tubuh Andreas, “aku gak habis pikir denganmu, kamu sekarang bisa menjabat sebagai pemimpin di perusahaan dengan menukar mantan pacar kamu dengan papa.” ujar Lhea.

Dia melampiaskan semua emosinya kepada Andreas, “aku gak tahu cara kotor apa lagi yang akan kamu lakukan Andreas.” lanjutnya dengan nada tinggi di hadapan Andreas.

“Lhea sudah aku mau marah pun gak mampu?” jawab Andreas yang berusaha untuk menghentikan amarah dari Lhea.

Lhea yang berdiri sambil memegang ponselnya dia menganggukkan kepalanya dengan berusaha menyembunyikan kesedihannya dari Andreas. “Aku yang tidak mampu, kamu mampu Andreas.” sanggah Lhea.

“Sia-sia saja mama membesarkan kamu, ternyata ini balasan kamu sama keluarga ku.” lanjut Lhea.

Andreas yang berdiri dia menelan ludahnya. “Cukup Lhea kamu jangan membawa tante Lita untuk memprovokasi aku.” jawab Andreas untuk menghentikan apa yang terus dituduhkan Lhea kepada dirinya.

“Asal kamu tahu, Rose sama papa itu ketika om dan tante sudah cerai.” ucap Andreas.

Lhea mendengar itu dia tertawa, wanita cantik tersebut tak tahu lelucon apa yang dia dengar.

“Emang aku percaya dengan apa yang kamu katakan?” jawab Lhea yang sambil bertanya ke Andreas. “Kamu adalah seorang penipu.” lanjutnya sambil pergi meninggalkan Andreas di tepi jalan menuju parkiran.

“Bagaimana dengan kamu, kamu pergi ke luar negeri selama 5 tahun untuk menghindar dari aku, bahkan tante gak tega memberi tahu perceraiannya sama kamu, apakah kamu tak membayangkan bagaimana sakitnya jadi tante menahan penderitaan itu sendiri, sedangkan kamu di luar negeri bersenang-senang” ucap Andreas.

Lhea menghentikan langkahnya, “apakah ada haknya kamu mengomentari aku.” jawabnya sambil meneteskan air matanya, wajah cantiknya yang putih dan mulus itu sekarang basah karena air matanya sendiri.

Lalu Lhea membalikkan badannya terlihat jelas sekarang dia saat ini tengah menangis menahan semua amarah yang di dalam hatinya. “Andreas, kamu tidak punya ibu dan ayah jadi kamu tak tahu rasanya merasakan sebuah keretakan keluarga.” ujarnya.

“Aku tahu kamu balas dendamkan sama aku, kamu balas dendam karena aku dulu pernah mengatakan di depan banyak orang jika kamu itu anak pungut yang hidup menumpang di keluargaku, ya kan termasuk hari ini, kamu berusaha memperlihatkan sama aku akan?” lanjut tanya Lhea.

Andreas yang tengah berdiri rambutnya tertiup angin di menatap Lhea lalu dia tersenyum. “Iya benar,” jawabnya sambil melangkahkan kakinya mendekati Lhea.

“Aku tahu aku tak mempunyai apa pun jadi aku ingin memperlihatkan keluargamu hancur.” jawab Andreas.

Lhea langsung mendorong tubuh Andreas, dan Andreas yang tengah berdiri itu menatap Lhea yang berlari menjauh dari dirinya.

Dia melihat Lhea yang berjalan meninggalkan dirinya dengan mengusap air matanya.

Ada perasaan perih di hatinya melihat itu, dia hanya menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

Saat Andreas berdiri dia melihat dari kejuhan ada sebuah mobil masuk ke wilayah villa, Andreas langsung berlari dia berlari sambil melihat Lhea yang menyebrang dengan menangis tanpa melihat kanan dan kiri

“Awaaaas Lhea.” ucap Andreas yang menarik tangan Lhea supaya dia tak berjalan melewati jalan yang akan di lalu mobil itu.

Andreas menarik tangan Lhea dengan sekuat tenaganya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 125

    Andreas menggelengkan kepalanya, "tenang saja." jawabnya.Rose yang tengah berdiri mendengar itu dia menarik nafasnya jujur perempuan tersebut tahu jika dirinya jadi bahan pembicaraan mereka berdua.Lalu Andreas mengemudikan mobilnya dan di sampjngnya ada Hans yang tengah duduk di kursi sampingnya , dan Rose memakai mobilnya sendiri.Sesampai di pertengahana jalan Hans turun dan dia langsung pulang menuju apartemennya dan Andreas langsung menuju sebuah restoran.Dan beberapa menit kemudian Andreas masuk ke restoran dan di belakanhnya Rose yang berjalan mengikuti Andreas.Mereka masuk di sebuah restoran yang luas dan di situ tak banyak pengunjung.Andreas sengaja mengajak Rose ke tempat tersebut, dia ingin berbicara lebih dalam dengan Rose.Mereka duduk di sebuah meja persegi empat yang terbuat dari kaca, mereka duduk berhadapan.Dan di depan mereka terdapat sebuah minum yang di sediakan oleh pelayan."Andreas ibuku di tangkap karena di duga dia melakukan judi dan dia jadi bandarnya.

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 124

    "Tidak tahu bos karena cctv yang berada di sana sedang rusak." jawab anak buah dari Kevin.Kevin yang tengah duduk dia melempar sebuah gelas yang berada di depannya terlihat dia begitu sangat kesal namun dia berusaha memendam rasa kesal itu dengan duduk tenang, lalu dia menarik nafasnya saat ini dia tengah mengontrol emosinya.Dan di sisi lain saat ini Lhea yang tengah berada di apartemen Fia dia tengah duduk di kursi.Dia duduk sambil menatap keluar arah jendela. "jika pelakunya adalah Kevin aku tidak bisa serta merta menangkap dia, aku harus melewati seseorang terlebih dahulu." ucap Lhea yang lirih.Lhea yang tengah duduk dia pun menarik nafasnya, sepertinya masalah ini terlalu begitu sangat rumit bagi dirinya."Apakah aku harus melaporkan terlebih dahulu kepada polisi?" lanjutannya pada dirinya sendiri.Dia yang tengah duduk menatap kearah langit dia melihat langit yang tengah membiru, "apa sebenarnya tujuan dia menabrak itu adalah ditujukan untuk Robin?" lanjutannya pada dirinya

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 123

    "Danln asal bos tahu, dia mentransfer ke seseorang itu atas bayaran menjadi seorang sopir gadungan yang menabrak Robin, dan ternyata orang itu sekarang sudah meninggal di dalam tahanan." ucap asistennya.Bram semakin meradang dia benar-benar sangat marah kepada Kevin, "dia sudah berani main-main sama aku, akan ku pastikan dia akan mati di tanganku." ucapnya.Dan asisten itu yang tengah berdiri dia pun menjelaskan lebih lanjut kepada Bram. "dan saat ini yang jelas orang-orangnya Robin tengah curiga kepadamu bos, dan polisi pasti pertama akan membidikmu." ujarnya.Bram yang berdiri dia sudah menyimpan amarah yang begitu sangat besar dia ingin meluapkan amarah tersebut kepada Kevin, dia sama seperti ingin menghancurkan repurtasi yang dia bangun selama ini.Bram langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangannya tersebut, dia berjalan keluar dari rumahnya didampingi dengan para anak buahnya.Mereka semua bersiap menuju ke apartemen pribadinya Kevin.Di dalam mobil Bram terus menat

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 122

    Lalu Hans yang berada di dalam kamar dia menghidupkan lampu kamar.Hans yang berdiri dia melihat Andreas yang berada di atas tempat tidurnya.Dia menarik nafasnya dia sangat begitu merasa bersedih melihat sahabatnya yang tengah mengalami gejolak hidup yang sangat begitu menyedihkan."Aku mau keluar dulu ya Andreas beli obat buat kamu." ucap Hans.Lalu Hans melangkahkan kakinya untuk segala keluar membeli obat dia apotik terdekat.Saat Hans keluar ada seorang laki-laki yang masuk ke dalam apartemen tersebut, laki-laki itu masuk dengan memakai sebuah masker yang berwarna hitam dengan topinya, tak lupa dia juga memakai masker untuk menutupi identitasnya.Laki-laki misterius itu masuk ke apartemen tersebut dan mencari keberadaan Andreas.Lalu dia yang mencari keberadaan Andreas dia menemukan Andreas ya sudah ada di dalam kamar.Laki-laki itu masuk ke dalam kamar tersebut lalu dia masuk ke dalam kamar mandi di kamar itu.Laki-laki misterius itu membawa sebuah alat untuk merusak kamar ma

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 121

    Andreas pun menangis meneteskan air matanya dia yang tengah duduk di atas lantai wajahnya begitu merah, matanya terlihat begitu sangat berair,Dia menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang telah dia lakukannya kepada Lhea.******Lhea yang telah berada di apartemennya dia pun bergegas untuk segera keluar."Ayo kita ke rumah sakit." ucapnya dia sengaja mengajak Kevin keluar dari apartemennya karena Lhea gak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkannya menimpa dirinya.Kevin yang tengah duduk di sofa dia menggukkan kepalanya.Laki-laki itu yang sedang duduk dia tersenyum menatap Lhea yang tengah berdiri di depannya sambil membawa barang-barang yang akan diperlukan untuk di rumah sakit, dia terlihat begitu sangat bahagia melihat wanita yang dicintainya berada di depan pelupuk matanya."Ya sudah ayo." jawab Kevin.Mereka berdua pun pergi ke rumah sakit bersama, Lhea yang sedang duduk menaiki mobil Kevin dia terus menatap keluar arah jendela. "aku harus waspada, aku nggak boleh sedikit

  • Permainan Gila Kakak Angkatku   Bab 120

    Lalu Lhea pun melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam apartemen tersebut dia masuk ke dalam apartemen milik sahabatnya.Saat dia masuk dia melihat sahabatnya itu yang sedang duduk di sofa sambil membaca sebuah buku."Ada apa Lhea?" tanyanya yang melihat wajah Lhea sedikit panik.Namun Lhea mendengar pertanyaan dari temennya itu dia menggelengkan kepalanya. "Gak, aku gak papa." jawabnya.Lhea yang tengah menutup pintu dia pun langsung melangkahkan kakinya untuk duduk di dekat Fia.Dia duduk sambil menarik nafasnya dalam-dalamnya.Sepertinya dia tengah menutupi sesuatu."Oh iya aku mau meminta sesuatu sama kamu, tolong rahasiakan keberadaanku dari Kevin dan Andreas." ucap Lhea.Fia yang tengah duduk dia mengurutkan dahinya dia tak tahu apa maksud Lhea mengatakan itu semua kepada dirinya."Emang ada apa?" jawabnya yang sambil bertanya kembali.Lhea kembali menarik nafasnya, "aku akan memberitahu kamu nanti, jika aku memberitahu kamu sekarang aku takut kamu nanti kepikiran." ucap Lhea.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status