Share

Biar Gak Korslet

"Sayang, Abang pengen."

Bang Panjul menghampiri ke kamar baru ini. Dia sepertinya sudah selesai menyeruput kopi.

"Pengan apa, Bang?" tanyaku balik. Ini malam kedua di rumah ini. Badan juga masih ringsek setelah beres-beres. Baru beres hari ini. Rumah ini lumayan kotor di pojok-pojoknya.

"Pengan anu dong, Yang," jawabnya sok manja.

Entah bagaimana aku harus menolak karena jijik pada pria itu. Bu Ustazah bilang nolak suami itu dosa, tapi suami yang bagaimana? Borok-borok ingin berhubungan, melihat wajahnya saja kadang asam lambung kumat tanpa permisi.

Ini seharusnya jadwal datang bulan. Aku harap, si tamu merah tiba. "Sebentar, Bang," ujarku karena tadi juga bawah perut sudah mules. Seperti biasa kalau ada tamu, pasti agak mules, dan pinggang juga serasa copot. Kuharap bukan hanya efek dari kerja berat tadi.

Dan ternyata Dewi Fortuna, seperti apa kata di film berpihak. Benar saja, tamu merah ternyata sudah datang, namun warnanya masih agak gelap. Ada kesenangan tersendiri atas tamu in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status