Share

Hampir Salah Paham

last update Huling Na-update: 2025-04-11 07:21:27
Arunika pergi ke kantor Raynar untuk menanyakan alasan pemecatan Adrian.

Arunika kembali menjadi pusat perhatian karena mendatangi ruangan Raynar. Para staff di sana semakin menduga-duga dengan hubungan antara Raynar dan Arunika.

“Pak Ray ada?” tanya Arunika saat bertemu dengan Erik di depan pintu ruang kerja Raynar.

“Ada,” jawab Erik sambil menunjuk pintu ruang kerja Raynar dengan jempol.

Arunika mengangguk dan meminta izin masuk.

Erik mendadak khawatir, kenapa Arunika datang ke ruang kerja Raynar di jam kerja? Dia tidak ikut masuk ke ruangan, tetapi berdiri di depan pintu yang tidak tertutup sempurna untuk mengetahui apa yang hendak Arunika lakukan.

Arunika berjalan menghampiri meja Raynar. Dia melihat suaminya itu fokus dengan berkas-berkas di meja, bahkan tak mengangkat pandangan saat Arunika datang.

“Pak Ray,” panggil Arunika ketika sudah berdiri di depan meja Raynar.

Raynar akhirnya memandang pada Arunika. Ekspresi wajahnya datar, meski terkejut karena Arunika ad
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
wardah
nah udah tau belangnya Adrian kan ,, masih penasaran siapa yg nyuruh Adrian blm ketemu ini
goodnovel comment avatar
wardah
bukan Eric tapi Adrian
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Aru ...sekarang tau kan knapa Erick dipecat ,dia itu buat kamu mabuk
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Mulai waspada

    Erik memandang ke arah Briella yang baru saja keluar dari ruangan Raynar. Dia lalu menatap pada atasannya yang sedang memijat kening.“Pak, apa Anda yakin akan benar-benar menerima proposal dari dia jika sesuai dengan harapan Anda?” tanya Erik penasaran.Erik hanya ingin memastikan apakah Raynar hanya mengulur waktu saja untuk menolak permohonan Briella, atau memang Raynar tertarik dengan proposal yang Briella ajukan.Erik tak mendengar jawaban dari atasannya. Dia melihat Raynar yang masih memijat kening, atasannya sekarang ini malah seperti orang yang sedang bimbang.Mungkinkah atasannya ini tidak bisa menolak permohonan Briella? Erik bingung sendiri.“Maaf, Pak. Apakah dulu hubungan Anda dengan Briella sangat baik?” tanya Erik memberanikan diri karena penasaran.Lagi-lagi Raynar tak menjawab, membuat Erik semakin bingung. Kenapa Raynar terus saja diam seperti tak mendengar kalau dia bicara.Sepertinya percuma kalau bertanya lagi, akhirnya Erik memilih diam.“Kalau sudah tidak ada ya

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Tidak Membiarkan

    Hendry terus diam memikirkan apa yang Mario katakan siang tadi. Dia duduk di ranjang bersandar headboard sambil melipat kedua tangan di depan dada.“Sejak pulang tadi, kamu terus diam seperti ini. Apa ada masalah?” tanya Laras sambil naik ke ranjang, lalu menatap suaminya.Hendry menoleh pada Laras, lalu mengembuskan napas kasar.“Tadi aku bertemu dengan Pak Mario.”Laras langsung menegakkan badan, bola matanya membulat sempurna. Tersirat rasa antusias dan penasaran karena ucapan suaminya.“Kamu sudah bertemu dengannya? Apa kamu tanya soal wasiat Papa?” tanya Laras tak sabaran.“Aku sudah bertanya, tapi jawabannya benar-benar membuatku tak habis pikir.”Laras mengerutkan alis.“Warisannya akan dibagi setelah Raynar punya anak. Kamu bisa bayangkan bagaimana kesalnya aku mendengar hal itu?” Hendry geram sampai mengepalkan telapak tangan begitu erat.“Sebelum mati dia meminta Raynar menikah agar mendapat warisan darinya, setelah Raynar berhasil menikah, sekarang malah ada syarat lain yan

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Hamil Semakin Manja

    Briella memarkirkan mobilnya di depan garasi. Dia turun lalu berjalan masuk rumah sambil menenteng tasnya di tangan kiri.Saat baru saja masuk rumah, Briella dihadang sang papa yang membawa stopmap di tangan kanannya.“Ini,” ucap Andre sambil menyodorkan berkas itu ke arah Briella.“Apa ini?” tanya Briella sambil menerima stopmap itu.“Pengajuan kerjasama dengan perusahaan Raynar,” jawab Andre.Briella terdiam urung membuka stopmap itu. Tatapannya beralih ke sang papa.“Bagaimanapun caranya kamu harus bisa mendekati Raynar, jadi gunakan proposal itu untuk bisa bicara dengannya,” kata Andre, “seharian ini kamu juga sama sekali tak berusaha menemui Raynar atau melakukan sesuatu untuk mendekatinya, jadi papa harus memikirkan ini agar kamu bisa maju satu langkah.”Briella cukup terkejut mendengar perkataan Andre. Jadi, apa papanya memata-matainya?“Akan kulakukan apa yang Papa perintahkah,” ucap Briella tanpa bantahan.“Sudah seharusnya kamu melakukan itu. Ingat, Brie. Keberlangsungan peru

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Hendry Tahu

    Hendry sedang menemui kliennya di restoran bintang lima. Setelah selesai membahas bisnis Hendry berdiri begitu juga dengan kliennya yang siap untuk pergi.“Saya harap kerjasama ini berjalan dengan lancar,” ucap klien Hendry sambil mengulurkan tangan.Hendry menjabat tangan kliennya, lalu membalas, “Tentu saja, saya senang bisa berbisnis dengan Anda.”Klien Hendry tersenyum lalu mengangguk. Dia dan asistennya pergi lebih dulu, lalu Hendry menyusul di belakangnya.Hendry bicara dengan sekretarisnya untuk mengatur urusan kerjasama dengan klien, saat mereka sedang berjalan menuju pintu keluar, Hendry melihat Mario–pengacara ayahnya.“Kamu kembalilah ke perusahaan dulu, ada urusan yang harus kuselesaikan,” ucap Hendry kepada sekretarisnya.Begitu sekretarisnya pergi. Hendry menghampiri Mario yang sedang makan siang di salah satu meja restoran.Hendry sudah sangat penasaran dengan wasiat yang ayahnya tinggalkan, sehingga dia nekat menemui Mario.“Pak Mario.”Pengacara itu langsung mendongak

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Mengorek Informasi

    Raynar baru saja selesai menyuapi Arunika. Dia merapikan kembali tempat makanan yang disiapkan rumah sakit dan meletakkannya di meja.Tak lupa Raynar juga memastikan Arunika minum dengan perlahan agar tidak tersedak, lalu memberikan vitamin yang dokter anjurkan.“Ray, apa aku boleh pulang?” tanya Arunika setelah selesai minum obat, “aku tidak mau di rumah sakit, tidak enak,” ucap Arunika lagi.“Kamu harus tetap dirawat di rumah sakit agar bisa dipantau dokter setiap saat karena kondisimu yang lemah,” ucap Raynar menolak keinginan Arunika, “beberapa kali pingsan bukanlah hal yang baik. Aku tidak mau terjadi sesuatu padamu, jadi bersabarlah sedikit, setidaknya sampai kondisimu benar-benar sehat.”Arunika mengerucutkan bibir.

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Sudah Tidak Marah

    Keesokan harinya. Arunika mulai membuka mata perlahan, dia melihat ke jendela yang masih tertutup gorden dengan rapat. Arunika menolehkan kepala ke kanan. Dia melihat suaminya yang tidur di sana dengan posisi duduk sambil menyandarkan kepala di tepian ranjang. Jadi, suaminya semalaman tidur di sini, padahal ada ranjang khusus penunggu yang bisa digunakan? Arunika merasa bersalah. Dia bangun dengan perlahan, lalu duduk sambil memerhatikan Raynar tidur. Lalu Arunika mengulurkan tangan ke kepala Raynar dan membelai lembut rambut suaminya. Tanpa diduga, Raynar bangun dan mengangkat kepala. Dia melihat Arunika yang sudah duduk, membuat Raynar segera menegakkan badan. “Kamu butuh apa? Apa ada yang tidak nyaman?” tanya Raynar penuh perhatian meskipun dia masih mengantuk. Raynar melihat Arunika menggeleng pelan, lalu bola mata istrinya itu terlihat berkaca-kaca. Raynar berdiri dan menatap dua bola mata Arunika yang berkaca-kaca. “Ada apa, hm? Apa ada yang sakit lagi?” tanya Raynar mem

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Menyembunyikan Kabar Kehamilan

    Pengemudi mobil yang berhenti mendadak ternyata adalah Erik. Erik memandangi bemper mobilnya yang terkena tabrak, lalu dia berjalan ke pintu kemudi mobil di belakang mobilnya, kemudian mengetuk kaca jendela di pintu.“Permisi, maaf aku sudah membuat mobilmu rusak karena berhenti mendadak,” ucap Erik sambil memerhatikan ke kaca jendela agar bisa melihat pengemudi di dalamnya.Briella malah gelagapan mendengar pria di luar meminta maaf. Dia berpikir pria itu akan marah-marah, tetapi siapa sangka malah sebaliknya.Briella akhirnya membuka pintu mobil, lalu keluar dan saling berhadapan sesaat dengan Erik.Setelahnya Briella segera mengecek bemper mobilnya, lalu kembali menatap pada Erik.“Ini bukan masalah besar, aku juga kurang fokus sehingga saat mobilmu berhenti, aku terkejut dan menabrak mobilmu,” ujar Briella.Erik memandang bemper mobil Biella yang sedikit penyok.“Ini tetap salahku karena sudah berhenti mendadak,” kata Erik. Erik berjalan ke mobilnya, lalu mengambil sesuatu dari

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Banyak Bersabar

    “Anda tidak bercanda, kan?” tanya Raynar memastikan.“Kita lakukan USG untuk memastikan,” jawab dokter.Raynar menatap pada Arunika yang terbaring lemah, lalu mengangguk ke arah dokter.Arunika dibawa ke ruang pemeriksaan kandungan. Dokter sudah menyalakan alat untuk USG, lalu mulai melakukan pengecekan untuk memastikan jika pemeriksaan luar yang dokter lakukan memang benar.Raynar berdiri di depan ranjang, tatapannya terus tertuju pada monitor yang ada di hadapan dokter saat ini.“Kantong rahim terbentuk di sini, Pak. Ini berarti benar pasien memang sedang hamil,” ujar dokter menjelaskan sambil menunjuk bagian yang dimaksud di layar monitor. “Dan ini janinnya, masih sangat kecil.”Raynar masih menatap tak percaya.“Jika dilihat dari ukurannya, kandungannya baru berusia enam minggu.”Bola mata Raynar berkaca-kaca, dia bernapas lega karena akhirnya Arunika hamil.Raynar menoleh pada Arunika yang masih memejamkan mata, lalu dia meminta dokter merawatnya di rumah sakit karena kondisi Aru

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Tidak Sakit

    Raynar melihat Arunika yang masih tak mau bangun dari tempat tidur untuk makan atau melakukan hal yang lainnya. Ini membuatnya cemas, apalagi dokter mengatakan kalau kondisi Arunika bisa saja buruk dan tak bisa hanya dilakukan dengan cara pemeriksaan luar.Raynar duduk di tepian ranjang, lalu mencoba membujuk Arunika lagi.“Aru, apa kamu tidak lapar? Bagaimana kalau makan dulu?” tanya Raynar mencoba membujuk.Namun, tidak ada respon dari istrinya, sehingga Raynar kembali bicara.“Aku minta maaf jika salah. Tapi apa kamu harus mendiamkanku seperti ini?” tanya Raynar lagi.“Aku hanya menjelaskan apa yang kamu tanyakan, tapi kenapa aku masih saja salah?” tanya Raynar terus menerus agar istriny

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status