Share

Bab 1082

Author: Anggur
Rosalina tersenyum dan berkata, “Kalau Bu Olivia percaya padaku, aku akan membantu membuatkan buketnya.”

Dia meletakkan tongkatnya dan mulai membantu Olivia membuat karangan bunga.

Olivia melihat Rosalina sangat mahir dalam membuatnya, jadi dia tidak bisa menahan diri dan bertanya, “Bu Rosalina, apa Ibu hapal posisi setiap bunga?”

Rosalina berkata sambil menyusun bunga, “Aku nggak bisa melihat, jadi hanya bisa mengandalkan ingatan. Aku ada mempekerjakan karyawan di toko, jadi setiap kali ada barang yang datang, mereka akan meletakkan setiap jenis bunga di tempatnya, lalu memberi tahu aku di mana letak-letaknya.”

“Aku juga telah membuka toko bunga ini selama bertahun-tahun. Aku mengandalkan ingatan dan sudah lama mengingatnya di luar kepala. Jadi, nggak akan salah.”

Olivia mengamati mata Rosalina dan bertanya dengan ragu, “Bu Rosalina, apa matamu bisa disembuhkan?”

Rosalina tersenyum dengan agak sedih dan berkata, “Aku kehilangan penglihatanku karena pernah sakit parah dulu. Waktu itu,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3849

    “Kalau masih kurang juga, Papa bisa cari kerja sebagai satpam atau tukang bersih-bersih kalau sudah sembuh nanti. Kerja seperti itu satu bulan bisa dapat berapa juta.” “....” Selama 70-an tahun Cakra hidup, dia tidak pernah bekerja selama hidupnya. “Aku sekarang sudah umur 70-an mau cari kerja di mana lagi? Perusahaan mana yang mau terima cleaning service umur 70 tahun?” “Kalau Papa sadar nggak punya kemampuan untuk cari nafkah, berarti Papa jangan protes kalau anak Papa sudah berbaik hati kasih uang. Aku kan anak perempuan yang Papa benci. Satu bulan 20 juta itu sudah banyak banget. Kalau nggak suka, aku kasih 10 juta saja per bulan, deh. Kalau kurang, cari saja anak laki-laki Papa, atau sekalian saja tuntut mamanya Fani untuk ambil alih asetnya.” “... ya sudah, 20 juta saja. Tapi kamu harus ingat kirim tepat waktu. Kakak-kakak kamu sudah punya keluarga mereka masing-masing. Mereka punya anak yang harus dikasih makan. Ke depannya mereka juga pasti hidup serba kekurangan, nggak ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3848

    “Tadi Papa ada ngomong apa? Aku nggak dengar jelas. Tadi memangnya Papa bilang apa?” “Ehm … nggak apa-apa. Aku nggak bilang apa-apa,” jawab Cakra. Felicia tidak mau mengakui kalau dia mendengar segala keluhan ayahnya tadi. Cakra juga tidak mau membuang-buang tenaga untuk mengulangi ucapannya. “Papa mau makan apel? Kalau mau, biar aku cuci dulu apelnya,” Felicia bertanya, tetapi dia langsung mencuci dua buah apel tanpa menunggu jawaban dari ayahnya. Tak lama, dia kembali dengan membawakan satu buah apel yang sudah dicuci bersih untuk ayahnya, sementara satu buah lagi dia makan sendiri. Cakra tidak suka apel, tetapi dia tetap menerimanya. “Papa serius mau dirawat inap setengah bulan lagi?” “Kalau bukan tinggal di rumah sakit, mau tinggal di mana lagi? Keluar dari rumah sakit, aku harus ke mana? Rumah kita dulu cuma kamu dan Vandi yang boleh masuk, orang lain nggak ada yang boleh. Felicia, apa kamu nggak bisa berusaha sedikit? Itu rumah kita, kenapa kamu malah tunduk dan kasih semua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3847

    Tidak salah, Felicia memang tidak berbakti kepada ayahnya. Setelah mewarisi kekayaan yang luar biasa dari ibunya, dia tidak sedikit pun memberikan uang kepada ayahnya sebagai perawatan di masa tua. Paling tidak Felicia bisa memberikan sebuah vila, lalu memberikan uang setiap bulannya agar Cakra hidup dengan nyaman di masa tua. Tidak banyak yang Cakra minta, sebulan 600 juta saja sudah cukup. “Bibi, gimana keadaan papaku selama dua hari ini?” tanya Felicia kepada pelayan itu. “Proses pemulihannya bagus, tapi yang namanya sudah tua, tetap butuh waktu lebih lama untuk diopname baru bisa rawat jalan,” jawabnya dengan jujur.“Dokter menyarankan aku minimal dirawat setengah bulan lagi,” kata Cakra. Dia tidak ingin terlalu cepat keluar dari rumah sakit, karena khawatir begitu keluar, tidak ada lagi yang bisa merawatnya. Padahal ketika sudah keluar dari rumah sakit, Felicia pasti akan meminta anak buahnya untuk merawat Cakra. Putra-putranya Cakra sibuk, para menantunya juga sekilas kelihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3846

    Setibanya di rumah sakit, Felicia meminta Vandi untuk menunggu di luar dan tidak perlu mengikutinya masuk ke dalam. Maka Vandi pun menuruti perintah menunggu di koridor. Sebelum masuk ke dalam, Felicia memegangi bunga yang ada di tangannya dengan erat dan menarik napas panjang. Begitu masuk, dia dapat mendengar suara makian Cakra kepada pelayannya yang berisi tentang perlakuan tidak adil oleh Patricia kepadanya. Kurang lebih Cakra mengeluh mengapa Patricia tidak mati lebih awal. Andaikan Patricia mati lebih awal, maka keluarga Gatara pasti akan diwariskan oleh Fani. Fani memiliki hubungan yang cukup baik dengan Cakra. Jika Fani yang naik, maka Cakra juga pasti bisa mempertahankan kekuasaannya di dalam keluarga Gatara. Selama Cakra dipandang sebagai tetua di sana, dia tidak akan pernah kekurangan uang. Fani sangat menurut kepadanya. Setiap kali Cakra butuh uang, dia tinggal minta ke Fani, dan Fani pasti akan memberikannya, tidak seperti Felicia. Pelayang yang ditugaskan untuk menjaga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3845

    “Dekat atau nggak, dia tetap papaku. Karena sekarang dia dirawat di rumah sakit, aku sebagai anaknya harus menjenguk dia. Benar, setiap kali dari rumah sakit aku selalu merasa sedih dan kecewa, tapi dia juga merasakan hal yang sama, bukan?” Situasi Felicia dengan ayah dan kakaknya hanya saling melukai satu sama lain. Vandi pun tidak berkata apa-apa lagi. Setengah perjalanan, Felicia meminta Vandi untuk mampir ke toko bunga. Felicia turun untuk membeli seikat bunga, tetapi dia tidak membelikan buah atau makanan bergizi lainnya. Melihat Felicia kembali hanya dengan seikat bunga di tangannya, Vandi pun tak bisa menahan senyumnya. “Dia pasti kesal lihat kamu datang cuma bawa bunga. Bunga harganya murah dan nggak bisa dimakan. Ditaruh berapa hari juga sudah layu. Dia pasti lebih berharap kamu datang bawa makanan atau suplemen kesehatan.” “Nggak mau. Dia pasti malah menjual jual suplemen yang aku kasih. Mereka selalu menukar apa pun jadi uang untuk mereka pakai sesuka hati mereka,” ujar F

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3844

    Dari dulu Felicia sudah bisa menjalankan usahanya sendiri dan mengembangkannya hingga makin baik, itu menandakan bahwa dia pengusaha yang hebat. “Dia masih punya Vandi. Vandi hebat di segala aspek, dan yang paling penting dia itu setia. Orang kayak begitu kalau di zaman dulu kayak prajurit setia, mati pun dia nggak mungkin mengkhianati tuannya,” kata Daniel. “Semoga saja Felicia dan Vandi bahagia selamanya. Aku yakin mereka pasti hidup bahagia. Cara Vandi melihat Felicia penuh dengan kasih sayang. Orang yang satu tipe pasti bakal berkumpul bersama. Mereka berdua bisa dekat sama kita berarti kita memang satu tipe. Aku yakin Vandi ati bakal nurut dan bisa memanjakan istrinya.” Daniel berani menjamin, tim suami takut istri akan bertambah satu anggota baru, yaitu Vandi. Odelina tersenyum melihat Daniel. Daniel juga spontan mencubit wajah Odelina. “Ngapain kamu lihat aku sambil senyum-senyum begitu? Memangnya aku salah? Coba saja lihat semua cowok yang ada di sekitarku, siapa yang jahat

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status