Share

Bab 1203

Penulis: Anggur
“Kring … kring … kring….”

Ponsel Olivia terdengar berdering.

Perempuan itu mengira bahwa telepon tersebut berasal dari suaminya. Olivia mengulurkan tangan mengambil ponselnya, ternyata tebakannya benar, itu adalah telepon dari Stefan.

“Suamiku menelepon,” ucap Olivia kepada dua orang saudara perempuannya.

Junia langsung memberi ruang kepada Olivia dan menyingkir ke salah satu rak buku dan mengambil sebuah novel yang belum selesai dibacanya.

Amelia tertawa dan berkata, “Aku juga sudah seharusnya pulang, kalau sudah nggak ada masalah lagi dengan kontrak ini, besok aku akan mengutus orang untuk bertemu Kepala Desa dan menandatangani kontrak. Kalau sudah tandatangan kontrak, maka proyek kita ini sudah bisa dimulai.”

Olivia tertawa dan mengangkat teleponnya.

“Istriku.”

Stefan sengaja memikat istrinya dengan menggunakan suaranya yang hangat dan lembut.

Sebaliknya, Olivia tidak tahan mendengar suara Stefan yang seperti itu. Sambil bergetar menahan tawa, perempuan itu berkata, “Stefan, kamu ma
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3855

    “Di luar rumah sakit ada cafe. Kak Dania mau ke sana sambil kita ngobrol santai?” “Nggak usah. Aku masih harus pulang untuk periksa tugas sekolah mereka. PR musim dingin banyak banget. Kalau ngga diawasi, mereka malah main game.” “Berarti Kak Dania harus awasi terus mereka. Jangan sampai mereka kecanduan main game atau scroll media sosial. Selagi ada waktu, mereka harus sering-sering diawasi. Jangan berharap anak kecil bisa mawas diri. Bahkan kita yang sudah dewasa saja masih sering khilaf.” Anak kecil bisa kecanduan dengan ponsel ataupun perangkat elektronik lainnya adalah karena kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Orang dewasa yang selalu sibuk dengan ponsel masing-masing sehingga mereka lalai dalam menemani anak. Dan ketika anak rewel, orang dewasa malah menjejali mereka dengan perangkat elektronik agar anak diam. Alhasil anak pun jadi mulai kecanduan juga. Begitu anak kehilangan minat belajar dan prestasi di sekolah turun, orang tua malah mendisiplinkan mereka de

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3854

    Felicia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri kejatuhan ibunya, dan dia tidak ingin berakhir dengan nasib yang sama. Felicia masih muda dan belum ingin mati. “Aku bakal membagikan aset-aset yang Mama kasih untuk mereka. Kalau sudah dewasa nanti, biar mereka sendiri yang atur, tapi selama mereka masih belum cukup dewasa, biar orang tua mereka yang atur. Nanti kalau mereka sudah cukup umur, baru aset itu diserahkan ke mereka. Karena mereka itu anak-anakmu, Kak Dania pasti nggak akan merampas hak mereka, ‘kan.” Kalaupun Dania atau yang lain merampas hak yang seharusnya menjadi milik anak-anak mereka, itu tidak ada hubungannya dengan Felicia lagi. Dania terdiam sejenak mendengar itu dan berkata untuk membela diri, “Felicia, aku bukannya bermaksud memaksa kamu untuk membagi warisan. Warisannya dibagi saja sesuai dengan isi surat wasiat Mama. Aku percaya kamu pasti adil.” Felicia bukanlah Fani. Kalau Fani yang mendapat warisan, Dania khawatir warisan anaknya akan dirampas oleh Fani.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3853

    Setelah Dania sempat terdiam untuk sesaat, dia melanjutkan, “Tapi pada akhirnya apa yang aku dapat? Kakakmu hampir membunuhku demi cewek lain. Di saat itu aku benar-benar kecewa. Tapi di satu sisi aku paham, kalau pernikahan yang baik itu bisa membawa kebahagiaan, sementara pernikahan yang buruk hanya membawa luka. Di saat anak-anakku sudah sebesar ini, aku nggak ada niat untuk menikah lagi. Hidup sendiri juga enak ternyata. Kalau misalkan ketemu pasangan yang cocok, coba jalani saja dulu, tapi aku nggak ada rencana untuk menikah lagi.” “Kak Ivan, ya … walaupun dia itu kakak kandungku, dilihat dari sudut pandang cewek, dia memang bukan cowok yang baik. Dia nggak layak untuk didampingi sampai tua. Dia pernah selingkuh, dan ke depannya pasti akan selingkuh lagi. Aku dukung keputusan Kak Dania untuk cerai sama dia. Ke depannya jalani saja hidup Kakak dengan baik, nggak usah peduli apa kata orang lain. Anak-anak makin lama makin dewasa, mereka pasti bisa mengerti.” “Anak-anak juga menduk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3852

    “Kak Dania? Ada apa datang kemari? Mau jenguk papaku atau ada saudara lain yang dirawat di sini?” tanya Felicia. Pada awalnya Felicia pun tidak suka dengan ketiga kakak iparnya. Saat dia baru pulang, mereka bertiga bersikap buru dan hannya menjilat Fani, bahkan sampai membantu Fani menyerang Felicia. Namun kemudian mereka mengetahui bahwa suami mereka berselingkuh, dan keributan pun mulai terjadi. Felicia sebagai sesama wanita melihat perbuatan kakaknya tentu saja memihak kepada ketiga kakak iparnya. Felicia sudah berusaha mengingatkan kakaknya, tetapi mereka tidak menghiraukan. Hingga akhirnya perselingkuhan ayah mereka tertangkap basah oleh Patricia, barulah mereka bertiga juga mendapat hukuman dan tidak lagi berselingkuh. Sejak itu, hubungan Felicia dengan ketiga kakak iparnya menjadi jauh lebih baik. Kemudian banyak hal yang terjadi, yang membuat mereka makin akrab. Dania, yang kini sudah tidak lagi menggunakan marga Gatara, berkata, “Felicia, aku sudah cerai sama Ivan. Kamu ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3851

    “Itu semua murni keinginan Mama sendiri, aku nggak tahu apa-apa. Kalau mau dibawa ke pengadilan, pasti mereka yang kalah. Jangan harap mereka bisa pergi dengan tenang setelah mengganggu aku. Cepat jual semua aset dan pulang ke kampung. Anggap saja hidup mereka selama ini cuma mimpi.” Setelah itu, Felicia beranjak dan kembali berkata, “Luka Papa masih belum sembuh, jadi istirahat saja yang tenang. Jangan selalu ngomong yang jelek tentang aku di depan pelayan. Papa sadar sama keadaan sekarang dan terima saja kenyataan. Takdir Papa sudah ditetapkan begitu Papa menikah sama Mama. Papa sendiri yang pilih, jadi Papa nggak bisa menyalahkan siapa pun. Kalian keluarga Vikar juga sudah banyak diuntungkan. Anggap saja ini transaksi yang adil.” Wajah Cakra langsung memerah mendengar perkataan Felicia. Berarti tadi Felicia mendengar semua keluhan yang dia sampaikan kepada bibi pelayan. “Felicia, suruh Vandi masuk. Aku mau ngomong sama dia,” ucap Cakra dengan terburu-buru terlepas dari rasa malun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3850

    Bukannya Felicia tidak percaya kepada Odelina, dan bukan berarti Odelina pasti akan menindas Felicia. Namun yang namanya manusia pasti bisa berubah. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi besok? Solusi terbaik adalah mumpung Odelina masih belum mengincar Felicia, lebih baik Felicia berinisiatif untuk melarikan diri dan tidak membiarkan siapa pun memicu pertikaian dengan Odelina. Mempertahankan kesan yang baik adalah cara paling ampuh untuk menjaga hubungan. Anggaplah ini sebagai solusi agar mereka masih bisa bertemu sebagai kawan, bukan lawan. “Rumah tangga mereka yang tanggung jawab mereka sendiri, nggak ada urusannya denganku. Aku nggak punya kewajiban untuk membantu mereka, apalagi sampai membiayai anak-anak mereka. Selama anak-anak mereka dididik dengan baik dan punya kemampuan untuk cari nafkah sendiri, bukannya itu lebih baik dari sekadar kasih mereka uang? Kalau nggak punya kemampuan, dikasih berapa pun juga pasti habis. Soal gimana pembagian warisan, Mama sudah atur semuanya d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status