Share

Bab 163

Author: Anggur
“Olivia, kamu bisa merajut benda-benda kecil ini? Cantik sekali,” puji Amelia ketika melihat benda-benda kecil yang dikerjakan Olivia.

Dia mengambil kucing keberuntungan yang baru saja selesai dibuat. Setelah mengamatinya dengan seksama, dia memuji, “Cantik banget!”

“Kalau kamu suka, aku akan memberi beberapa barang kerajinannya untukmu. Tapi, barang-barang ini nggak berharga.”

“Aku menyukainya. Suka banget.” Amelia mengangguk berulang kali, “Terima kasih sebelumnya.”

Dia bertanya lagi, “Olivia, apa kamu menjual barang-barang kerajinan ini?”

“Iya, aku menjualnya. Aku membuka toko online di internet yang khusus menjual barang-barang kerajinan ini. Penjualannya biasa lumayan bagus, tapi bulan ini sangat banyak yang beli.”

Amelia tersenyum dan berkata, “Nanti tolong kasih link tokomu ke aku. Aku akan share di Facebook-ku, bantu merekomendasikannya. Cantik sekali.”

Setelah mengetahui nasib Olivia yang cukup malang karena keluarganya itu, Amelia sangat bersedia membantu Olivia menjual produ
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3877

    “Eh, Kakak sudah bangun. Bibi bilang Kakak belum bangun tadi, aku jadi nggak enak mengganggu pagi-pagi,” ucap Olivia seraya berdiri dan tersenyum melihat kakaknya menghampiri. “Aku langsung bangun begitu kamu sampai. Russel masih tidur, kita ngobrolnya di bawah saja, atau sambil temani aku jalan-jalan sebentar juga boleh.” “Kakak sama Kak Daniel nanti mau berangkat jam berapa?” Olivia bertanya, khawatir kakaknya akan terlambat di hari besarnya ini. “Mau paling cepat pun masih harus tunggu sampai kantor sana buka. Aku janjinya jam sembilan pagi, itu saja sudah pagi banget.” Mereka bertiga pun keluar dari kamar anak dan turun ke lantai bawah. Stefan tetap di dalam rumah sementar Odelina dan Olivia keluar berjalan-jalan di halaman. Vila yang Odelina tempati saat ini awalnya dimiliki atas nama Stefan, tetapi Stefan membaginya separuh dengan Odelina. Odelina bersikeras ingin membeli vila ini dari Stefan seutuhnya, dia tidak ingin diberi secara cuma-cuma. Stefan akhirnya setuju dengan i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3876

    “Kulit anak-anak halus banget, ya,” kata Olivia. “Kak Henry, ayo sini kejar aku. Hehehe ….” Bahkan di dalam mimpinya pun, Russel masih sempat tertawa riang. Di bermimpi sedang bermain kejar-kejaran dengan Henry. Ketika Henry mengejarnya, Russel membalikkan badan dan berlari sambil tertawa bahagia. Russel tertawa dengan begitu senang memimpikan aktivitas yang seru itu, tanpa menyadari kalau dia sendiri sedang bermimpi. “Kak Henry, aku punya dua papa …,” ujar Russel. Mendengar itu, Olivia tersenyum masam dan berbicara kepada Stefan yang ada di sampingnya, “Kemarin Russel pasti main seharian, ya. Bahkan mimpinya saja masih nggak jauh-jauh dari bermain.” Olivia mencubit lembut wajah keponakannya. “Iya, kamu punya dua orang papa yang sayang sama kamu.” Tak peduli apakah Russel bisa mendengarnya atau tidak, Olivia mencium pipinya dan berkata lirih, “Makanya, kamu harus hidup bahagia selamanya. Tante berharap kamu nggak perlu merasa sedih lagi seumur hidup kamu.” Semoga Russel bisa tumb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3875

    Malam itu pun berlalu dengan sunyi senyap. Keesokan paginya, saat Odelina baru saja membuka mata dan masih terbaring di kasur, dia mendengar suara pintu terbuka di halaman depannya. Dan tak lama kemudian dia mendengar suara bibi yang diminta untuk menjaga rumahnya berbicara. Odelina mendengar bibi itu berkata, “Non Olivia datangnya pagi banget.” “Iya, hari ini hari yang penting untuk kakakku. Aku pagi-pagi banget terbangun dan nggak bisa tidur lagi, jadi aku datang saja ke sini untuk ketemu dia.” Odelia akan menikah dengan Daniel hari ini. Olivia tidak bisa membantu apa-apa, tetapi dia turut bahagia. Saking bahagianya sampai dia tidak bisa tidur. Bahkan setelah ditemani tidur oleh Stefan dan akhirnya tertidur juga, begitu hari terang sedikit saja, Olivia langsung terbangun karena di saat yang sama dia juga memimpikan kedua orang tuanya. Begitu bangun, dia tidak bisa tidur lagi, makanya dia langsung mendatangi rumah orang tuanya dulu yang sekarang ditempati oleh Odelina. Stefan yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3874

    Setelah jeda singkat, Odelina berkata, “Jam sembilan pagi saja. Olivia dan Stefan mau datang besok. Tunggu mereka sampai, supaya ada yang bantu jagain Russel, habis itu baru kita berangkat. Kamu nanti tunggu di depan pintu masuk kantor saja.” “Nggak, aku mau berangkat bareng kamu.” Daniel tidak suda menunggu seorang diri di depan kantor. Dia maunya berangkat ke sana bersama-sama dengan Odelina. “Kita ajak Russel saja. Mulai besok kita bertiga kan sudah jadi satu keluarga, jadi Russel juga harus ikut.” Mulai besok, Daniel akan resmi menjadi seorang suami dan ayahnya Russel. Sekalipun hanya ayah tiri, dia tetaplah ayahnya. Daniel sungguh tidak menyangka anak kecil pertama yang dia sukai pada ahirnya malah menjadi anaknya sendiri. “Hmmm, boleh juga. Kalau begitu kita ajak Russel pergi bareng besok. Oh ya, begitu kita menikah, aku mau marga Russel tetap nggak berubah. Ini syarat yang Roni minta waktu aku cerai sama dia. Karena aku sudah sepakat, aku harus mematuhinya.” Russel akan te

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3873

    Russel disokong oleh banyak keluarga yang kaya raya. Meskipun di masa depan nanti dia tidak bisa menjadi orang yang sukses, akan ada banyak orang yang membantunya. Meski begitu, mereka tetap berharap Russel bisa mandiri dan menjadi pribadi yang unggul. Dengan begitu dia tidak membutuhkan bantuan dari luar dan bisa membentuk masa depan dengan kemampuannya sendiri. Daniel tidak menuntut banyak terhadap performa Russel di sekolah, tetapi dia tahu Odelina menaruh harapan yang cukup tinggi. Olivia sebagai tantenya juga tidak pernah lembek dalam mendidik Russel. Russel yang sekarang masih duduk di bangku TK saja sudah belajar berbagai macam keterampilan seperti bermain musik, catur, melukis, dan juga bentuk kesenian lainnya seperti puisi. Namun semua itu baru sebatas dasar saja karena bagaimanapun Russel masih muda, setidaknya itu cukup untuk mengembangkan minatnya. Dengan kata lain, Russel bisa bermain dengan cukup bebas di liburan musim dingin dan musim panasnya. Sikap Odelina dalam mend

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3872

    Meskipun para menantu bukan anak yang Yanti lahirkan sendiri dari kandungannya, begitu mereka menikah dan menjadi satu dengan keluarga Lumanto, melewati masa-masa bahagia dengan anak-anaknya, dan memberikan keturunan bagi keluarga Lumanto, Yanti akan memperlakukan mereka seperti anak sendiri. Dia akan memberikan perhiasannya yang berharga kepada menantunya agar kelak mereka bisa mewariskannya ke anak-anak mereka. Menantu Yanti semuanya berasal dari keluarga yang berada. Ketika mereka menikah dengan keluarga Lumanto, mereka pun tidak kekurangan harta beda. Meski begitu, mereka tetap menerima pemberian Yanti dengan senang hati untuk berjanji akan mewariskan perhiasan itu kepada anak-anak mereka. Terkait mas kawin untuk anak-anak mereka nanti, para menantu sudah memiliki perhiasan mereka sendiri untuk diberikan nantinya. Yang jelas, tidak peduli laki-laki atau perempuan, keluarga Lumanto akan memperlakukan mereka dengan adil tanpa pandang bulu. Yanti sendiri lebih menyukai cucu perempu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status