Share

Bab 2974

Penulis: Anggur
Dia masih ingin bermain sebentar.

“Olivia, biar Mama saja yang menceritakan dongeng untuknya,” bisik Dewi yang merasa kasihan melihat menantunya kelelahan.

Dia langsung mengambil buku anak-anak di meja samping tempat tidur dan menceritakan dongeng untuk Russel. Olivia mengizinkan ibunya membacakan cerita kepada Russel, sekalipun ibu mertuanya tidak menunggu persetujuannya terlebih dahulu.

Olivia bergeser lalu berkata, “Aku mau memeriksa barang bawaan yang diambilnya sendiri tadi.”

Dia ingin memeriksa, apa mungkin Russel melewatkan sesuatu di barang bawaannya. Dewi mulai menceritakan dongeng pengantar tidur untuk Russel di saat Olivia memeriksa isi koper Russel.

Russel membawa satu set piyama tebal karena dia mendengar dari orang-orang yang lebih tua kalau cuaca di Cianter cukup dingin dan sering turun salju. Selain itu, di dalam kopernya juga ada mantel tebal, topi, syal, sarung tangan dan beberapa kebutuhannya sehari-hari. Dia juga tidak lupa memasukkan dua mainan serta beberapa ca
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4107

    “Sifat asli mereka nggak bakal berubah. Aku nggak mau mereka malah merusak hubungan Russel sama Daniel.” Kelak Russel akan tinggal serumah dengan Daniel. Apabila Russel dicuci otak oleh Rita dan malah membenci Daniel, Odelina yang akan repot. “Russel anak yang pintar, dia nggak mungkin segampang itu dipengaruhi. Russel kan kita berdua yang didik,” kata Olivia. “Kecuali DNA mereka yang turun ke Russel terlalu banyak melebihi DNA Kakak. Kalau sudah begitu ya nggak bisa apa-apa lagi.” Olivia menganggap keponakannya sangat pintar meski usianya masih belia. Russel sudah bisa membedakan mana yang baik dan yang jahat. Keluarga Pamungkas tidak akan bisa semudah itu memengaruhi Russel, kecuali seperti yang tadi Olivia bilang, DNA keluarga Pangestu di dalam tubuh Russel terlalu banyak. “Sebisa mungkin jangan kasih Russel menginap di rumah mereka. Kita sama-sama tahu kayak apa sifat mantan mertuaku. Hampir mustahil kita bisa jamin mereka nggak bikin Russel rusak. Begitu semester ini selesai,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4106

    “Itu rumah tempat Mama tinggal waktu dia masih kecil. Coba Kakak tidur saja, siapa tahu bisa mimpi ketemu Mama. kalau Mama masih hidup dan tahu Kakak tinggal di rumah lamanya, dia pasti senang banget.” Olivia juga ingin pergi ke Cianter dan menempati rumah itu meski hanya semalam saja. Bukan apa-apa, dia hanya ingin merasakan seperti apa rasanya tinggal di rumah masa kecil ibunya. Di rumah itulah ibunya lahir dan tinggal selama tiga sampai empat tahun. Odelina berhasil melompati tantenya, Yuna, dan mengambil alih keluarga Gatara dari nenek mereka. Mendengar tanggapan dari Olivia, Odelina membalas, “Aku takut Mama sudah nggak ingat lagi jalan pulang ke rumahnya.” Kalimat itu Odelina ucapkan dengan penuh rasa penyesalan. Ibunya mati muda dan Yuna tidak berhasil menemukannya semasa hidup, apalagi keluarga Hermanus. Besar kemungkinan Reni sudah menghilang dari ingatan mereka tanpa tersisa sedikit pun. “Kalau Kakak ada di sana, Mama pasti ketemu jalan pulang. Stefan pernah menemani aku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4105

    “Tanpa perlindungan dari Gatara Group dan mamaku, mereka bakal sangat berhati-hati dalam berinvestasi. Itu juga butuh waktu lama, aku butuh strategi yang lebih cepat,” balas Felicia. “Ikuti strategiku saja. Bagi mereka itu lebih sederhana, dan bagiku juga lebih cepat.” Felicia terlalu malas untuk menyusun strategi baru untuk menjebak mereka dengan metode bisnis. Dengan kecerdasan Ivan dan kedua adiknya yang tidak seberapa, tidak perlu repot-repot untuk menyusun strategi serumit itu. Jika mereka memang berniat untuk membunuh Felicia, biar saja mereka datang. Jika Felicia tidak mati, maka giliran mereka yang celaka. Saat Patricia masih hidup pun dia pernah berpesan kepada Felicia. Setelah Felicia mengambil alih, jika mereka masih terus mengganggu, mereka tidak perlu diberi ampun. Sebagai seorang ibu, Patricia mengaku dia tidak pernah tega kepada anaknya sendiri. Saat itu Felicia merasa ibunya benar-benar tak punya perasaan. Jika dipikirkan lagi ada benarnya juga. Dia bahkan tega membu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4104

    “Mereka menganggap keluarga kami jadi begini gara-gara kehadiranku. Sejak awal mereka memang nggak peduli sama aku, apalagi sekarang, mereka jadi benci dan mau membunuhku. Di antara kita berdua, pada akhirnya mereka pasti harus memilih satu target, yaitu aku. Dengan membunuhku, mereka mungkin belum bisa mendapatkan harta warisan leluhur, tapi minimal mereka bisa mewarisi peninggalan mamaku.” Felicia mendadak tersenyum sinis dan berkata, “Aku mau bikin surat wasiat. Andaikan aku nggak selamat, aku mau bagi semua hartaku jadi tiga. Satu untuk Vandi, satu untuk negara, dan satu lagi untuk kamu, Odelina.” “Felicia!” Odelina dan Vandi berseru di saat yang bersamaan, lalu Odelina dengan serius berkata, “Jangan ngomong begitu. Aku juga nggak mau mewarisi hartamu. Berapa pun harta yang kamu punya, kamu turunkan untuk anak-anak kamu.” Vandi juga berkata, “Felicia, hidup dan mati aku cuma untuk kamu. Di mana pun kamu berada, di situ juga aku hadir. Kalau sampai terjadi sesuatu sama kamu, ngg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4103

    Dengan sedikit nada cemas Vandi berkata, “Felicia, ini terlalu berbahaya. Kamu nggak menguasai ilmu bela diri, seandainya ….” Vandi tidak akan bisa bertanggung jawab kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Felicia. Sekalipun saat ini Felicia sudah bukan lagi kepala keluarga Gatara, Vandi telah ditugaskan untuk menjaga keselamatan Felicia. Bagi pusat pelatihan di mana Vandi berasal, ini sudah menjadi tugasnya secara resmi. Vandi diwajibkan untuk melayani dan menjaga nyawa Felicia apa pun yang terjadi. Jika terjadi sesuatu pada Felicia, maka it adalah tanggung jawab yang harus Vandi emban. Dia yang akan membayarnya kepada pusat pelatihan di mana dia bernaung, karena ini juga akan memengaruhi reputasi institusi tersebut. “Jangan khawatir, aku pasti baik-baik saja. Lagi pula kamu tetap melindungi aku dari kegelapan. Vandi, aku percaya sama kamu! Kamu juga harus percaya sama diri sendiri. Aku nggak bisa bela diri, tapi dari kecil aku sudah terbiasa berkelahi sama orang lain. Aku pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4102

    Dengan rona wajah memerah Felicia berkata kepada Odelia, “Aku benar-benar nggak suka acara minum-minum begini.” “Aku juga nggak suka, tapi apa boleh buat.” Andaipun Odelina tidak mengambil alih Gatara Group, dia masih memiliki perusahaannya sendiri dan tetap harus menghadiri acara semacam itu. Seraya tersenyum, Felicia menepuk bahu Odelina dan berkata, “Nanti aku nggak bisa lagi menemani kamu untuk acara seperti ini lagi. Semua orang memakai topeng mereka masing-masing, nggak ada yang benar-benar tulus. Aku paling benci menghadiri kegiatan yang penuh kebohongan begini.” “Aku nggak akan mengecewakan harapan kalian semua.” Vandi datang membawakan dua gelas air madu untuk mereka. Dia memberikan gelas itu dan berkata, “Silakan diminum dulu air madunya supaya lebih enakan.” “Aku nggak mabuk,” ujar Felicia bergumam, tetapi tangannya tetap bergerak mengambil gelas itu dari Vandi. “Kamu sudah minum banyak sampai mukamu merah begitu, tapi masih bilang nggak mabuk. Mabuk bukan berarti har

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status