Share

Bab 2976

Author: Anggur
Tak perlu ditanya pun sudah ketahuan Ronny yang menunggu Stefan pulang sambil menikmati camilan dan teh. Ronny segera menuangkan segelas air hangat untuk Stefan, kemudian berdiri di sampingnya dengan wajah tersenyum seakan sedang menunggu perintah dari kakaknya.

“Duduk,” kata Stefan.

“Oke, makasih, Kak.”

“Langsung saja, masalah apa lagi yang kali ini kamu bikin sampai bikin Papa Mama ribut.”

“Kak, aku bukannya bikin masalah. Aku cuma mau pergi ke Aldimo.”

“Mau ngapain kamu ke sana? Sebentar lagi sudah tahun baru kenapa pergi jauh-jauh. Kamu nggak mau tahun baruan di rumah? Kalau sampai Nenek tahu, habis kamu nanti.”

Di perayaan tahun baru, orang tua pasti senang melihat anak dan cucunya di rumah dan berkumpul bersama. Tentu akan lebih baik lagi juga ada cucu menantu yang ikut serta. Rika sudah dipastikan akan pulang untuk melewati tahun baru bersama dengan Ricky, tapi untuk sekarang masih belum ada kabar apakah mereka akan bertunangan atau tidak. Namun seharusnya, tak lama lagi mereka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4115

    “Aku makan semuanya. Kamu kasih aku apa saja pasti kumakan. Aku mau sup dulu, deh,” kata Daniel. Daniel sangat patuh kepada Odelina. Namun mereka memang dalam interaksi sehari-hari pun seperti itu. Daniel selalu menjaga Odelina. Begitu pun sebaliknya, Odelina juga memberikan perhatian penuh kepada Daniel. Odelina mengambilkan semangkuk sup serta beberapa lauk untuk Daniel. Daniel juga langsung menaruh lauk kesukaan Odelina di mangkuknya. Felicia dan Vandi duduk berseberangan dengan mereka. “Daniel rencana mau berapa lama di sini?” Felicia mengatakan rumah ini juga adalah rumahnya Daniel, tetapi dia tahu wilayah kekuasaan Daniel ada di Mambera. Semua usaha, teman dan keluarganya ada di sana, dan dia sendiri juga lebih suka menghabiskan waktu di sana. “Aku baru pulang kalau Odelina sudah lebih stabil di sini,” jawab Daniel. Felicia tersenyum mendengar itu dan menatap Odelina. “Odelina, kali ini kamu memilih orang yang tepat. Selam ada Daniel yang menemani, mau sesusah apa pun hidup

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4114

    “Kantor kamu sendiri kan lagi sibuk banget. Kalau kamu ke sini, di sana siapa yang pegang?” “Aku sudah membina banyak bawahanku, masa pekerjaan sehari-hari saja mereka nggak bisa? Kalau begitu untuk apa aku membina mereka selama ini. Kalau mereka kewalahan, masih ada tiga kakakku yang bisa handle. Kalau ada waktu mereka pasti mampir. Reiki dan Stefan juga bisa bantu aku. Tenang saja, Lumanto Group nggak mungkin bangkrut cuma gara-gara aku pergi.” Saat ini bagi Daniel tidak ada apa pun yang lebih penting selain istrinya. Lumanto Group masih ada tiga kakaknya yang bisa bantu mengawais, dan masih banyak pula tim manajemen yang telah Daniel bina. Kekurangan Daniel ini bisa jadi senjata bagi dia. Ketika kakak-kakaknya mengeluh karena harus membantu dia mengelola perusahaan, Daniel tinggal bilang dia kesulitan berjalan karena kondisinya itu. Dengan begitu kakak-kakaknya akan merasa bersalah dan dengan ikhlas membantu adik mereka. Mereka semua pun masuk ke dalam rumah. “Ayo kita makan si

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4113

    Odelina baru terbangun dari tidurnya di siang bolong. Dia akhirnya baru bisa tidur di pukul empat pagi. Dia langsung mengambil ponsel yang dia taruh di nakas untuk melihat jam, yang sudah menunjukkan tepat pukul 12 siang. Odelina langsung terbangun, membersihkan diri dan mengganti pakaian secepat mungkin, lalu turun ke lantai bawah. Di bawah suasana masih terasa sunyi senyap. Hanya ada suara langkah kaki Odelina yang menggema ke seisi rumah. “Felicia … Felicia ….” Odelina memanggil nama Felicia beberapa kali, tetap dia tak kunjung mendapatkan jawaban. Odelina menduga mungkin Felicia sudah pergi atau sedang berada di halaman belakang. Odelina dapat mencium aroma masakan yang sedap, yang berarti pelayan rumah sedang menyiapkan makan siang untuk mereka. Odelina pun hendak keluar dari rumah itu. Saat baru saja sampai di depan pintu masuk, dia melihat Felicia dan Vandi sedang menyambut beberapa orang tamu di depan. Dengan matanya yang tajam, Odelina melihat suaminya di antara kerumunan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4112

    “Eh, nggak, aku tetap bisa tidur, kok, Sayang. Aku sesenang itu karena kamu biasanya jarang banget ngomong begitu. Aku jadi nggak merasa aman karena merasa kamu nggak mencintai aku. Aku takut kamu menerima aku karena merasa bersalah,” tutur Daniel tergesa-gesa. “Daniel, aku bukan anak kecil. Aku sudah umur 30 tahun dan pernah melewati perceraian. Aku berhati-hati banget dalam berurusan sama pernikahan,” kata Odelina sambil tersenyum kecil. “Aku nggak mungkin bersedia menikah sama kamu kalau aku sendiri nggak suka sama kamu. Aku menikah bukan karena merasa bersalah. Tabrakan itu terjadi juga bukan gara-gara aku, makanya nggak mungkin aku menikah sama kamu cuma gara-gara merasa bersalah.” Odelina adalah orang yang sangat rasional dalam mengambil keputusan. Seperti yang dia katakan sendiri, mengalami perceraian di masa lalu membuat Odelina sangat berhati-hati dalam memutuskan apakah dia ingin menikah lagi atau tidak. Pertama dia akan melihat apakah dia dan calon pasangannya saling menya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4111

    “Iya juga. Kita nggak bisa apa-apa. Dari lahir dia memang sudah ditakdirkan untuk jadi penerus bisnis keluarga kita. Bisa jadi anak kita biasa-biasa saja,” ujar Stefan tersenyum kecil. Stefan mencium lagi kening Olivia untuk kesekian kalinya dan berkata dengan percaya diri. “Nggak. Sejelek-jeleknya anak kita, dia tetap jadi anak yang hebat. Buah itu jatuh nggak jauh dari pohonnya. Aku saja sehebat ini, berarti anakku juga pasti sama hebatnya.” Olivia mencubit pipi Stefan dan membalas, “Kamu pede banget. Sekarang masih terlalu cepat untuk bahas soal ini. Anak kita saja masih belum lahir. Sayang, ayo kita tidur, yuk.” Entah sudah berapa kali Olivia menguap. “Tidur, gih. Kamu duluan. Aku mau lihat kamu tidur,” kata Stefan. Olivia lantas memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur. Tak lama dia kembali memasuki alam mimpi. Sementara itu Odelia masih mengobrol santai dengan Daniel. Setelah mengobrol kira-kira setengah jam, kegelisahan yang menghantui dirinya selama ini seakan menghilan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4110

    Meskipun mereka sembilan bersaudara tetap berbakti kepada orang tua masing-masing, mereka tetap merasa lebih dekat dengan kakek nenek. Dewi masih ingat ketika pertama kali menjemput Stefan dari TK. Orang tua, kakek nenek, bahkan om dan tantenya semua menunggu Stefan di depan rumah. Begitu Stefan turun dari bus sekolah, dia langsung berlari ke arah mereka. Dewi sudah berjongkok dan membentangkan kedua tangannya bersiap untuk memeluk Stefan. Akan tetapi, Stefan berlari melewati ibunya begitu saja menuju neneknya. Setelah memeluk neneknya, dia memeluk kakeknya. Kedua orang tua dan om tantenya diabaikan begitu saja. Kedua orang tua Stefan sangat sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu untuk menemani anak mereka. Yang namanya anak kecil pasti akan dekat dengan siapa pun yang merawat mereka dari kecil. Sama seperti Russel, karena Daniel sering mengajak Russel main dan menemaninya sehari-hari, Russel jadi lebih dekat dengan Daniel daripada ayah kandungnya. Itu juga yang membuat keluarga Pa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status