Share

Bab 3014

Author: Anggur
Russel menganggap Ricky sudah membohonginya.

Olivia menanggapi keponakannya dengan berkata, “Russel beruntung bisa melihat salju. Padahal Russel baru datang.”

“Russel juga beruntung bisa bermain manusia salju. Tante saja nggak pernah melakukannya.”

“Gimana sarapannya tadi? Kamu harus pakai baju yang tebal, ya. Jangan sampai masuk angin.”

“Om Ricky sedang pergi berlibur selama 2 minggu. Kamu kan masih harus sekolah, jadi mana mungkin kamu bisa ikut Om Ricky?”

Ricky pasti bersyukur karena dirinya tidak sempat bertemu dengan Russel. Tidak lama kemudian, Russel melakukan panggilan video kepada Olivia dan mereka berdua mengobrol selama setengah jam.

Stefan bergumam setelah Olivia mengakhiri panggilan videonya, “Aku baru sadar kalau Russel ternyata sangat bawel. Dia bisa mengobrol denganmu sampai setengah jam lamanya.”

Olivia tersenyum lalu berkata, “Dia akan menjadi laki-laki yang suka mengobrol dan hangat.”

“Sekarang, sudah jam 9 lebih. Nenek, Papa dan Mama pasti sudah bangun. Kita haru
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4111

    “Iya juga. Kita nggak bisa apa-apa. Dari lahir dia memang sudah ditakdirkan untuk jadi penerus bisnis keluarga kita. Bisa jadi anak kita biasa-biasa saja,” ujar Stefan tersenyum kecil. Stefan mencium lagi kening Olivia untuk kesekian kalinya dan berkata dengan percaya diri. “Nggak. Sejelek-jeleknya anak kita, dia tetap jadi anak yang hebat. Buah itu jatuh nggak jauh dari pohonnya. Aku saja sehebat ini, berarti anakku juga pasti sama hebatnya.” Olivia mencubit pipi Stefan dan membalas, “Kamu pede banget. Sekarang masih terlalu cepat untuk bahas soal ini. Anak kita saja masih belum lahir. Sayang, ayo kita tidur, yuk.” Entah sudah berapa kali Olivia menguap. “Tidur, gih. Kamu duluan. Aku mau lihat kamu tidur,” kata Stefan. Olivia lantas memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur. Tak lama dia kembali memasuki alam mimpi. Sementara itu Odelia masih mengobrol santai dengan Daniel. Setelah mengobrol kira-kira setengah jam, kegelisahan yang menghantui dirinya selama ini seakan menghilan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4110

    Meskipun mereka sembilan bersaudara tetap berbakti kepada orang tua masing-masing, mereka tetap merasa lebih dekat dengan kakek nenek. Dewi masih ingat ketika pertama kali menjemput Stefan dari TK. Orang tua, kakek nenek, bahkan om dan tantenya semua menunggu Stefan di depan rumah. Begitu Stefan turun dari bus sekolah, dia langsung berlari ke arah mereka. Dewi sudah berjongkok dan membentangkan kedua tangannya bersiap untuk memeluk Stefan. Akan tetapi, Stefan berlari melewati ibunya begitu saja menuju neneknya. Setelah memeluk neneknya, dia memeluk kakeknya. Kedua orang tua dan om tantenya diabaikan begitu saja. Kedua orang tua Stefan sangat sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu untuk menemani anak mereka. Yang namanya anak kecil pasti akan dekat dengan siapa pun yang merawat mereka dari kecil. Sama seperti Russel, karena Daniel sering mengajak Russel main dan menemaninya sehari-hari, Russel jadi lebih dekat dengan Daniel daripada ayah kandungnya. Itu juga yang membuat keluarga Pa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4109

    “Iya juga, ya. Selama ada Tante Yuna, semuanya aman-aman saja. Kita nggak tahu banyak tentang keluarga Gatara dan punya hubungan yang terlalu dekat sama mereka. Tapi Tante Yuna putri sulung nenekku. Walaupun Tante Yuna dan mamaku sudah pergi dari rumah sejak mereka masih kecil, keluarga Gatara tetap keluarga dia. Tapi alasan utama karena Tante Yuna itu hebat banget. Sebelum aku menikah sama kamu saja aku sudah dengar tentang kehebatan dia. Sanjaya Group bisa bertahan sampai hari ini separuhnya berkat jasa Tante Yuna. awalnya aku masih khawatir sama Kak Odelina, tapi setelah kamu bilang begitu, aku jadi lebih tenang.” “Memang seharusnya kamu nggak usah khawatir. Kita semua punya pengalaman mengurus perusahaan besar. Kita semua bisa kasih bimbingan untuk Ka Odelina,” kata Stefan seraya memeluk Olivia. “Nggak perlu kamu ajari juga ada Kak Daniel yang siap mengajari. Kalian ini, ya, jangan mencuri kesempatannya Kak Daniel.” Olivia berkata seraya tersenyum, dan Stefan pun ikut tersenyum

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4108

    Olivia menunduk, menatap perutnya sendiri yang kian membesar dan mengelusnya. “Sejak ada anak ini, aku nggak bisa ke mana-mana. Ya sudah, aku nurut apa kata Kakak. Nanti aku minta Stefan saja yang ke sana dan minta dia video call aku.” Olivia menuruti kakaknya karena tidak ingin membuat dia khawatir. Olivia tidak lagi memaksakan diri untuk berangkat ke Cianter dan memberikan ucapan selamat secara langsung kepada kakaknya. “Olivia, kamu istirahat saja dulu. Kakak ipar kamu telepon. Kamu nggak perlu balas lagi, aku mau angkat telepon Daniel dulu dan terus coba untuk tidur.” Olivia hanya membalas Odelina dengan emoticon dan tidak lagi membalas apa-apa padanya. “Sudah jam segini kamu masih belum tidur. Habis ngobrol sama siapa tadi?” tanya Stefan dengan nada suara yang lembut. Dia sudah berada di belakang Olivia dan memakaikan jaket untuknya. “Subuh begini udaranya masih dingin. Kamu bangun nggak pakai jaket nanti bisa masuk angin, lho.” “Baju tidurku tebal, suhu udara di kamar juga n

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4107

    “Sifat asli mereka nggak bakal berubah. Aku nggak mau mereka malah merusak hubungan Russel sama Daniel.” Kelak Russel akan tinggal serumah dengan Daniel. Apabila Russel dicuci otak oleh Rita dan malah membenci Daniel, Odelina yang akan repot. “Russel anak yang pintar, dia nggak mungkin segampang itu dipengaruhi. Russel kan kita berdua yang didik,” kata Olivia. “Kecuali DNA mereka yang turun ke Russel terlalu banyak melebihi DNA Kakak. Kalau sudah begitu ya nggak bisa apa-apa lagi.” Olivia menganggap keponakannya sangat pintar meski usianya masih belia. Russel sudah bisa membedakan mana yang baik dan yang jahat. Keluarga Pamungkas tidak akan bisa semudah itu memengaruhi Russel, kecuali seperti yang tadi Olivia bilang, DNA keluarga Pangestu di dalam tubuh Russel terlalu banyak. “Sebisa mungkin jangan kasih Russel menginap di rumah mereka. Kita sama-sama tahu kayak apa sifat mantan mertuaku. Hampir mustahil kita bisa jamin mereka nggak bikin Russel rusak. Begitu semester ini selesai,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4106

    “Itu rumah tempat Mama tinggal waktu dia masih kecil. Coba Kakak tidur saja, siapa tahu bisa mimpi ketemu Mama. kalau Mama masih hidup dan tahu Kakak tinggal di rumah lamanya, dia pasti senang banget.” Olivia juga ingin pergi ke Cianter dan menempati rumah itu meski hanya semalam saja. Bukan apa-apa, dia hanya ingin merasakan seperti apa rasanya tinggal di rumah masa kecil ibunya. Di rumah itulah ibunya lahir dan tinggal selama tiga sampai empat tahun. Odelina berhasil melompati tantenya, Yuna, dan mengambil alih keluarga Gatara dari nenek mereka. Mendengar tanggapan dari Olivia, Odelina membalas, “Aku takut Mama sudah nggak ingat lagi jalan pulang ke rumahnya.” Kalimat itu Odelina ucapkan dengan penuh rasa penyesalan. Ibunya mati muda dan Yuna tidak berhasil menemukannya semasa hidup, apalagi keluarga Hermanus. Besar kemungkinan Reni sudah menghilang dari ingatan mereka tanpa tersisa sedikit pun. “Kalau Kakak ada di sana, Mama pasti ketemu jalan pulang. Stefan pernah menemani aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status