Share

Bab 3137

Author: Anggur
Ronny terdiam sejenak dan berkata, “Pekerja biasa nggak punya pilihan. Mungkin tahun ini aku nggak bisa pulang untuk merayakan Tahun Baru."

Wajah Dewi seketika menggelap. Putranya merupakan seorang tuan muda malah menjadi pekerja biasa.

"Kalau kamu nggak pulang untuk Tahun Baru, kamu sendiri yang harus bicara dengan nenekmu, ya," ujar Dewi sambil mengomel, "Mama benar-benar nggak tahu apa yang ada di pikiranmu. Tahun Baru sudah dekat, tapi kamu malah pergi sejauh itu. Bahkan nggak tahu kapan bisa kembali."

Sesuai apa yang dikatakan anaknya, sekarang pemuda sudah menjadi pekerja biasa, tidak punya pilihan. bukan lagi bisa datang dan pergi semaunya.

"Oh iya, apakah di keluarga Pangestu hanya ada satu koki? Kalau ada beberapa, kalian bisa bergiliran libur. Waktu Tahun Baru, ambil saja cuti tahunan. Meski pekerja biasa, tetap ada cuti tahunan, ‘kan? Lihat saja pekerja kita di rumah. Kalau mereka ingin pulang untuk Tahun Baru, cukup bilang ke Pak Joni lebih awal, dia pasti mengatur semua
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3138

    "Tentu saja akan mirip dengan mereka berdua, itu anak mereka. Lagipula, jangan sering-sering bilang soal cucu laki-laki di rumah. Kalau mamamu dengar, bisa dimarahi habis-habisan. Dia itu inginnya punya cicit perempuan," ujar Dewi.Handi menanggapi, "Memangnya itu bisa terjadi seperti yang dia inginkan? Aku berani jamin, bayi di perut Olivia pasti laki-laki, cucu pertama kita. Aku nggak masalah apakah cucu itu laki-laki atau perempuan, tapi cucu pertama, itu adalah permata hatiku." "Nanti kita tinggal menikmati masa tua sambil bermain dengan cucu-cucu." "Bagaimanapun, katanya Stefan dan Olivia punya nasib memiliki anak lelaki dan perempuan. Apa yang memang sudah digariskan, pasti akan terjadi. Kita pasti akan punya cucu perempuan juga nantinya. Kalau anak pertama mereka laki-laki, beberapa tahun lagi mereka bisa mencoba lagi untuk anak kedua. Siapa tahu nanti mereka punya anak laki-laki dan perempuan," tambah Handi. Dewi sendiri tidak terlalu peduli apakah cucu pertama mereka laki-l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3139

     Dewi tidak pernah memerhatikan perusahaan menantunya sebesar apa. Dia hanya tahu usaha sayuran dan buah-buahan menantunya sudah stabil. Banyak bekerja sama dengan banyak hotel besar, sekolah dan juga perusahaan.Dia juga tahu Olivia sangat mementingkan kualitas dari sayurannya. Sebisa mungkin dia menggunakan pupuk organik. Dia mengumpulkan pupuk organik dari mana pun. Penggunaan pestisida juga diusahakan seminimal mungkin. Kalau bisa tidak menggunakan pestisida, maka dia tidak akan menggunakannya.Orang yang bertanggung jawab mengelola sayurannya juga memiliki pengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam bertani.Olivia berkata bahwa sayuran di perusahaannya harus memasok kantin di berbagai universitas. Mahasiswa adalah tunas bangsa dari masa depan negara. Dia tidak bisa merugikan mereka hanya demi uang sehingga harus memastikan mahasiswa yang memakannya akan makan dengan tenang.Jika dia pergi ke kebun, dia juga akan memetik beberapa sayur untuk dibawa pulang dan dimakan. Sebagai pemili

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3140

     “Mereka sudah masuk ke dunia masyarakat dan juga mengurus usaha keluarga serta usaha sendiri. Siapa yang nggak berhasil? Siapa tahu mereka benaran nggak tertarik dengan harta kita.”“Kalau begitu aku sisakan untuk cucuku,” ujar Dewi.Sama seperti mertuanya. Dia memberikan hartanya pada para anak dan istri mereka ketika putranya sudah menikah. Namun, mereka hanya menerima perhiasan dari mertuanya, selebihnya tidak akan diterima. Sisanya biarkan saja mertuanya itu habiskan dengan sesuka hati.Dia dikelilingi oleh anak dan cucu, semuanya berbakti kepadanya. Hanya dari kasih sayang mereka saja, nenek ini sudah tidak akan kekurangan, tetapi dia memilih untuk menggunakan uang itu untuk berinvestasi.Sebagai nenek yang berhasil mendidik cucu sehebat Stefan, semua investasi yang dia lakukan tidak pernah rugi. Hasilnya, kekayaan pribadinya semakin lama semakin bertambah.Nenek sudah mengatakan bahwa di masa depan, semua itu akan diwariskan kepada sembilan cucunya. Cucu tertua, Stefan, akan men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3141

    “Devina, kamu sudah mau menikah, belum? Aku bisa memperkenalkanmu sama laki-laki yang bisa menjamin kebahagiaanmu seumur hidup, loh,” ujar Amelia dengan nada bercanda. Devina adalah sekretaris Olivia. Dia baru lulus universitas dan belum lama ini menjadi sekretaris Olivia. Devina tersenyum lalu berkata, “Terima kasih atas tawaranmu, Bu Amelia. Saya sudah punya pacar sejak kuliah dan hubungan kami juga cukup baik.”“Pacarmu kerja di mana?” tanya Amelia penasaran. “Dia baru saja masuk di sebuah perusahaan kecil. Saya juga kurang tahu, apa dia bisa bertahan lama di sana? Dia bilang kalau gajinya lebih kecil daripada gaji saya,” jawab Devina dengan raut wajah yang berubah sedikit sedih. Dia dan kekasihnya memiliki hubungan yang cukup baik. Namun, kekasihnya selalu membandingkan pekerjaan dan penghasilan mereka. Kekasihnya selalu merasa kalau pendapatannya seharusnya tidak boleh lebih rendah dari Devina. Karena hal itu adalah hal yang sangat memalukan bagi seorang laki-laki. Namun, Dev

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3142

    Olivia keluar dari kantor sambil membawa tas di tangannya. Berbagai macam jenis mobil mewah terparkir di sekolah Russel sesampainya Olivia di sana setelah berkendara selama 15 menit dari perusahaannya.Taman kanak-kanak di mana Russel bersekolah adalah taman kanak-kanak terbaik di Mambera. Hanya anak-anak yang berasal dari keluarga kaya raya saja yang bisa bersekolah di sana. Taman kanak-kanak itu tampak seperti sebuah toko mobil mewah setiap harinya setiap kali jam pulang sekolah. Olivia turun dari mobil lalu berjalan menuju pintu gerbang dan memberikan kartu jemput kepada seorang guru. Kemudian dia menunggu Russel keluar dari sekolah sambil melihat ke sekelilingnya dan dia tidak berhasil menemukan Lisa Brata di sana. Dia juga tidak melihat perempuan itu ketika dia mengantar Russel pagi ini. Padahal Olivia sering sekali melihat Lisa Brata di sekolah ini, tapi tiba-tiba hari ini perempuan itu tidak terlihat. Akhirnya, Olivia pun berpikir kalau mungkin saja dirinya dan Rosalina sudah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3143

    Olivia pun berkata, “Kita mungkin belum bisa membuktikannya. Tapi, pastinya akan ada celah kalau memang dia benar-benar sedang menyamar.”“Rebecca nggak mengenal adikmu ataupun Lisa Brata, jadi dia nggak bisa membantu kita untuk membuktikannya.”Rosalina langsung mengangguk lalu berkata, “Kalau begitu, kita hanya bisa menunggu untuk mendapatkan bukti penyamarannya. Aku merasa kalau Lisa Brata memiliki maksud tertentu sekaligus ingin menjadikanmu targetnya. Aku saja jarang sekali bisa bertemu dengannya, tapi anehnya kamu sering sekali bisa bertemu dengannya.”“Apa kamu pernah melihat saudara iparnya ketika kamu mengantar Russel?”Olivia pun berkata, “Aku belum pernah melihatnya. Dia selalu bilang kalau adik iparnya belum keluar atau adik iparnya baru saja masuk. Aku nggak tahu, dia berbohong atau nggak. Lain kali, aku akan bersembunyi di dalam mobil dan memperhatikannya dari jauh. Aku mau tahu, apa benar dia mengantar dan menjemput adik iparnya?”“Oh iya, apa ada masalah di perusahaanmu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3144

    Kemudian Russel juga berkata kepada sopir dan pengawal, “Om, aku dapat penghargaan, dong!”Sopir dan pengawal yang berada di kursi depan langsung tersenyum lalu memuji anak itu. Tidak lama kemudian, Olivia sudah mengambil ponselnya lalu melakukan panggilan video dengan Odelina. Olivia menunggu beberapa saat sebelum Odelina akhirnya mengangkat panggilan teleponnya. “Olivia, aku sedang rapat dengan klienku. Aku akan meneleponmu nanti kalau memang nggak ada yang darurat,” bisik Odelina setelah mengangkat panggilan teleponnya. “Oke, Kak. Nggak terlalu penting, kok. Russel cuma mau memberitahumu kalau dia dapat sertifikat anak baik tadi.”Odelina langsung tersenyum seraya berkata, “Russel hebat! Aku akan telepon lagi nanti, ya.”“Oke, Kak.”“Mama kerja yang benar agar aku bisa sekolah dengan baik.”Odelina tersenyum lalu berkata, “Oke, Russel harus belajar dengan giat dan nurut sama Tante Olivia. Jangan nakal, jika tidak nanti Mama akan memukul pantatmu dengan gantungan baju.”Russel lan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3145

    Olivia membawa Russel ke Lumanto Group karena Russel memintanya. Namun, Russel hanya bermain sebentar di sana karena dia ingin menyampaikan kepada Stefan tentang keinginannya untuk pergi berlibur ke Vila Ferda. Jadi, dia meminta Olivia untuk segera membawanya ke Adhitama Group. Daniel tersenyum lalu berkata, “Padahal Russel baru saja bilang kalau Russel sayang sama Om Daniel. Tapi, dua menit setelah sampai di sini, Russel malah minta ketemu Om Stefan.”Daniel mematikan komputernya lalu berdiri dengan menyanggahkan tangannya di atas meja dan berjalan dua langkah. Kemudian dia duduk di atas kursi roda. Dia mengarahkan kursi roda ke depan lalu berkata, “Aku ikut pergi sama kalian. Kebetulan, aku ada proyek yang ingin kudiskusikan sama Stefan.”Olivia ingin mendorong kursi roda Daniel, tapi Daniel buru-buru mencegahnya seraya berkata, “Aku mengganti kursi rodaku dengan kursi otomatis, jadi aku bisa sendiri.”Olivia langsung tersenyum lalu berkata, “Seharusnya kamu sudah mengganti kursimu

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3302

    Menurut Jordan, orang tua mereka sebenarnya paling menyayangi Giselle. Namun, mereka memindahkan semua harta keluarga atas namanya setelah dia menceritakan kebiasaan boros perempuan itu dan bagaimana kedua bibi mereka mengincar Giselle untuk dimanfaatkan. Orang tua mereka hanya ingin melindungi harta keluarga agar tidak habis sia-sia. “Kak Giselle sekarang hanya masih mau berhubungan denganmu sebagai adik. Kalau kamu terus menyebut-nyebut mereka di depanku, terus-menerus menguliahi aku, atau selalu bertengkar denganku, aku mungkin bahkan nggak akan mau berhubungan lagi denganmu. Aku sudah berada di posisi terburuk saat ini,” kata Giselle. Dia sekarang sudah menjalin hubungan dengan Lota dan punya banyak uang untuk dihabiskan. Selama dia melakukan pekerjaannya dengan baik untuk lelaki tua itu, meski suatu saat nanti Lota tidak lagi mendukungnya, dia sudah menyimpan cukup banyak uang. Keluarga seperti ini, kalau pun tidak ada hubungan lagi, dia tidak peduli. Jordan merasa Kakak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3301

    "Aku sudah kirim uang ke kamu, Kakak harus gunakan uang itu untuk beli makanan bergizi dan memulihkan tubuh," ujar Jordan, yang masih merasa kasihan pada Kakak Keduanya. Namun, dia tidak bisa memberikan terlalu banyak uang. Kakaknya ini terlalu boros, dan kurang bijak serta mudah dipengaruhi oleh kedua bibinya. Dia hanya bisa mengontrol pengeluaran kakaknya dengan tidak memberikan uang terlalu banyak, meskipun kakaknya memarahinya, dia tetap tidak akan memberikan lebih. Orang tua mereka juga sudah berpesan agar tidak memberikan terlalu banyak uang pada Kakak Kedua. Mereka lebih memahami sifat Kakak Kedua dibandingkan dirinya. "Aku tahu, aku ini juga sayang pada tubuhku sendiri," jawab Giselle dengan nada tidak sabar. "Kalau begitu, traktir aku makan enak." "Kakak mau makan di mana?" tanya Jordan. "Kamu ini adik ipar dari keluarga Adhitama. Ajak aku makan di Mambera Hotel, apa mereka akan membebaskan biaya untukmu?" Jordan menjawab, "Aku nggaj nay minta sama Kak Calvin. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3300

    Mengatakan bahwa dia bukan orang baik, apakah mereka adalah orang baik? Kalau Rosalina orang baik, dia seharusnya berbesar hati, tidak mempermasalahkan masa lalu, dan memberikan semua warisan orang tua kepada dia. Barulah itu disebut orang baik. "Kak Giselle, aku nggak bermaksud seperti itu, aku nggak pernah berpikir begitu. Dalam hatiku, Kakak dan Kak Rosalina sama-sama saudaraku. Aku hanya merasa Kak Giselle sekarang harus belajar mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri, memahami situasi dan bertindak sesuai kondisi." "Kita nggak bisa terus hidup di bawah perlindungan orang tua. Sekarang Papa dan Mama nggak bisa membantu kita lagi, kita harus bergantung pada diri sendiri." "Kak Rosalina juga nggak seburuk yang Kakak pikirkan. Kalau dia benar-benar kejam, Kakak nggak akan bisa duduk di sini memakinya." "Kak Rosalina juga nggak merebut harta kita. Dia hanya mengambil kembali warisan yang ditinggalkan oleh Paman untuknya. Menurut hukum, harta yang atas nama Ibu juga harus dib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3299

    Giselle menepuk-nepuk wajahnya dan berkata, "Aku bahkan nggak pakai riasan, oh, sekarang aku bahkan nggak punya uang untuk beli kosmetik." Dia masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan dan meskipun pengasuh bulanan membuatkan makanan bergizi setiap hari, tubuhnya belum sepenuhnya pulih dalam waktu beberapa hari ini. Jordan memandangi kakaknya beberapa saat, lalu berkata, "Kak Giselle masih muda, baru berusia dua puluhan. Meski tanpa kosmetik, Kakak sudah cantik alami." Adiknya ini sepertinya memang tipikal laki-laki polos. Sebagus apa pun dia masih muda, dia tetap butuh kosmetik dan produk perawatan kulit. Dulu, saat orang tua mereka masih ada, semua produk perawatan kulit yang dia gunakan adalah merek paling mahal. Jika sehari saja tidak memakainya, dia merasa tidak nyaman. "Kak Giselle, sudah makan belum?" tanya Jordan. "Belum. Aku mana punya uang untuk makan? Lebih baik aku mati kelaparan saja, aku sudah nggak lagi dimanjakan oleh Papa dan Mama, dan adikku juga lebih m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3297

    Rosalina tersenyum dan berkata, "Kamu mau makan apa? Aku minta dia buatkan untukmu." "Asalkan masakan Kak Calvin, aku pasti suka," jawab Jordan dengan cepat. "Kalau begitu sudah beres. Selama dia ada di rumah, dia yang selalu memasak. Koki di rumah kita setiap hari khawatir pekerjaannya akan direbut oleh kakak iparmu," kata Rosalina sambil tertawa. Jordan tertawa terbahak-bahak. "Kak, kamu benar-benar beruntung." Kalau bukan karena kakaknya menikah dengan putra keluarga Adhitama, Jordan tidak akan tahu bahwa Calvin begitu pandai memasak. "Aku juga merasa sangat beruntung," jawab Rosalina. Seandainya bisa punya anak lebih awal, itu akan lebih sempurna. Dokter Dharma juga bilang, dua tahun lagi dia bisa hamil secara normal. Selama dia masih memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu, dia tidak khawatir. Selama ada takdir, bayi pasti akan datang mencarinya dan Calvin."Istriku, sudah bangun? Cuci tangan, ayo makan!" seru Calvin dari dapur. "Datang!" sahut Rosalina. Jor

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3296

    Semua ini disebabkan oleh kedua orang tua Rosalina. Biar mereka menyalahkan saja diri mereka sendiri.Rosalina tersenyum dan berkata, "Makin buruk suasana hati mereka, makin bahagia hatiku. Baiklah, besok aku akan menemani Jordan menjenguk mereka di penjara. Bagaimanapun juga, salah satu dari mereka adalah om dan ibu kandungku sendiri. Secara emosional dan moral, aku harus melihat mereka." "Mereka makin nggak mau melihatku, aku justru makin ingin melihat mereka." Calvin berkata, "Kalau begitu, besok aku akan meminta izin sama Kak Stefan, lalu mengantar kalian ke sana. Aku juga mau ikut melihat." Mungkin Sinta akan marah besar. Putri yang paling dia sayangi tidak menikah dengan Calvin, tetapi putri yang paling dia benci justru menjadi permata hati lelaki itu. Mengingat bagaimana Rosalina pernah disakiti, Calvin tertawa dingin. Bahkan jika kedua orang itu sudah menerima hukuman mereka, dia tidak ingin mereka hidup nyaman. Biarkan saja kedua orang itu marah dan merasa tertekan sep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3295

    Rosalina berhenti sejenak, menoleh ke sekitar untuk memastikan tidak ada orang di dekatnya. Setelah yakin, dia merangkul leher Calvin dan langsung mencium bibirnya. Sejak pulang tadi, dia memang sudah ingin memberikan suaminya sebuah ciuman dalam. Namun, karena baru saja masuk rumah dan adiknya juga langsung ikut masuk, dia merasa tidak enak melakukannya. Calvin, yang lebih merindukan istrinya, langsung memeluknya kembali dan memperdalam ciuman itu. Setelah ciuman selesai, Calvin mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya dan berbisik, “Sayang, aku belum puas. Ini baru seperti hidangan pembuka saja.” “Jordan ada di rumah... nanti malam saja,” Rosalina menjawab dengan suara pelan. “Dia memang ada di rumah, tapi dia nggak akan masuk ke kamar kita. Setelah kita kembali nanti, kalau dia ada di lantai bawah, kita langsung naik ke atas. Kalau dia di atas, kita kunci pintu kamar. Dia cukup tahu diri untuk nggak sembarangan mengetuk pintu.” “Aku tidak bisa menunggu sampai malam, aku su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3294

    “Setelah bertemu dengan dia dan memastikan dia baik-baik saja, aku akan mulai bekerja. Nanti saat liburan tahun baru, aku akan pulang. Kakak nggak perlu mengirim seseorang untuk menjemputku. Aku bisa pesan tiket lebih awal sendiri,” kata JordanPemuda itu merasa dirinya sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri saat berada di luar rumah. Rosalina mengangguk. “Selain para eksekutif perusahaan yang tahu siapa kamu, para karyawan biasa nggak akan mengenalimu. Selama kamu nggak mengungkapkan identitasmu, nggak ada yang akan tahu. Bekerjalah dengan baik, bicara seperlunya, kerjakan tugasmu, dan perhatikan bagaimana orang lain bekerja. Belajar dan amati.” “Baik,” jawab Jordan. Dia pernah bertemu dengan para eksekutif perusahaan sebelumnya. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya putra orang tua mereka, dan semua sisa aset keluarga setelah mereka dihukum telah dialihkan atas namanya. Namun, karena dia masih bersekolah dan tidak terlibat langsung dalam urusan perusahaan, para karyawa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status