Share

Bab 335

Author: Anggur
Setelah sarapan nanti, Olivia harus kembali ke toko, sedangkan Stefan pergi ke perusahaan sehingga mereka tidak sejalan. Oleh karena itu, keduanya mengendarai mobil masing-masing. Mereka pergi ke Astute Residence dulu untuk menjemput Odelina.

Begitu sampai di sana, mereka melihat Odelina sedang berjalan keluar sambil mendorong stroller.

“Kak.”

Setelah memarkir mobilnya di pinggir jalan, Olivia segera keluar dari mobil dan menghampiri kakaknya.

“Tante.” Russel mengulurkan tangan dan meminta Olivia menggendongnya.

Olivia langsung membungkuk dan menggendong keponakannya itu. Kemudian, dia mencium Russel dan membuat anak itu tertawa cekikikan.

Saat Stefan melihat pemandangan itu, dia ingin mengecilkan dirinya menjadi seorang anak berusia dua tahun. Supaya Olivia juga menciumnya.

“Russel bangunnya pagi amat hari ini.”

“Aku yang bangunkan dia. Sudah kasih susu baru aku ajak keluar,” kata Odelina. Kemudian, dia mengangguk kepada adik iparnya dan menyapa, “Stefan.”

“Ayo masuk ke mobil, Kak.” S
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Barbie Inong
suka dgn cerita nya. tapi per episode terlalu pendek jd kebanyakan iklan. capek deh
goodnovel comment avatar
Kamila Putri
suka bangett sama ceritanya. selalu ga sabar nunggu update
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3691

    Patricia membawa sanderanya naik sampai ke lantai paling atas. Di sana dia sudah berada sangat jauh dengan keramaian yang ada di bawah. Dengan jarak sejauh itu, pistol dia tidak akan bisa mengenai siapa pun. Patricia hanya bisa mengancam yang lain untuk tidak mendekat. Barang siapa yang masuk, baru akan dia tembak. Dari lantai paling atas, setidaknya dia masih bisa mengenai orang yang masuk sampai ke pintu depan rumahnya. Dengan sandera yang sudah tak sadarkan diri, Patricia bisa menghubungi Dikta dan meminta dia untuk datang menolong. Jika Patricia tidak bisa membunuh Yuna dan yang lain, dia juga belum mau mati. Dia ingin melarikan diri untu hidup lebih lama. Dia memiliki helikopter kecil yang dia simpan di tempat lain. Kalau Dikta bisa datang menjemput dengan helikopter itu, Patricia bisa selamat. Para polisi di bawah sudah melapor ke atasan untuk mendatangkan pasukan penembak jitu. “Ma, aku mohon. Lepasin sanderanya dan letakkan pistol Mama. jangan bikin masalah ini tambah keruh,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3690

    Kejadian itu sudah berlalu 40-an tahun lebih, tetapi Patricia masih belum juga diadili. “Patricia, malam ini kamu dan asistenmu itu nggak bisa lari lagi. Kamu tadi tanya gimana caranya aku bisa menggagalkan rencanamu? Bukannya sudah kukasih tahu, orang-orang yang menyelamatkan Pak Setya ini sudah berpengalaman,” kata Yuna dengan tenang. “Apa kamu masih belum menyadari juga seberapa hebatnya mereka? Kamu pikir cuma kamu yang menyusun rencana untuk membunuh kami semua di sini, sementara kami nggak melakukan persiapan apa-apa? Kamu selalu mengawasi setiap gerak-gerik kami, tapi kami juga sama. Dan apa kamu berpikir kamu bisa mengawasi kami semua?” Siapa pun dari rombongan Yuna bisa saja dengan mudah menggagalkan atau bahkan membalas rencana Patricia. Patricia ingin membakar rumahnya sendiri beserta semua orang yang ada di dalamnya? Mereka tinggal mengganti bensin yang sudah Dikta siapkan dengan air. Rubah Pera, Danu, dan murid-murid mereka tidak ikut ke Cianter hanya untuk jalan-jalan.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3689

    “Dan bensin yang sudah kita siapkan juga entah kapan sudah ditukar dengan air. Di saat-saat kepepet begini aku nggak bisa mendapatkan bensin dalam jumlah yang banyak.” Di detik itu juga, raut wajah Patricia langsung berubah menjadi begitu tidak enak dipandang. Ponsel yang menempel di telinganya pun perlahan dia turunkan. Di saat itu dia baru sadar yang kalah malam ini adalah dia. Dengan sorot mata yang mengerikan dia menatap Yuna dan yang lain, tak habis pikir bagaimana mereka bisa menggagalkan rencananya. Mereka tidak pernah menampakkan wajah mereka sebelum acara malam ini diadakan. Dan begitu mereka datang, mereka juga hanya berjalan-jalan di halaman sambil mengobrol atau berdebat ringan dengan Patricia. Patricia baru sadar, kalau orang yang sesungguhnya masuk ke dalam jebakan adalah dia sendiri, bukan lawannya. Yuna datang bersama banyak orang seakan memberikan ilusi bahwa ini adalah kesempatan yang baik bagi Patricia untuk membunuh semuanya dalam sekali jalan. Namun siapa yang ta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3688

    Maka itu, mereka pun tetap berdiam diri di tempat dan terus menyaksikan apa yang terjadi. Sebelumnya mereka memang sudah mendengar rumor yang mengatakan bahwa Patricia membunuh kakak dan adiknya untuk bisa menjadi kepala keluarga Gatara. Patricia menjadi kepala keluarga dengan cara kotor, tetapi itu cuma sebatas rumor saja tanpa ada bukti yang mendukung, makanya mereka hanya membicarakan hal itu diam-diam. Kemudian, Patricia menemukan putri sulung kakaknya ternyata masih hidup. Hubungan tante dan keponakan malah berubah menjadi musuh bebuyutan Yuna juga meminta keponakannya, Odelina, untuk datang jauh-jauh ke Cianter dan membangun perusahaan guna merebut kesempatan bisnis Gatara Group. Anggota keluarga Gatara lainnya mulai paham. Tidak ada asap jika tidak ada api. Bisa jadi kepala keluarga Gatara sebelumnya memang dibunuh oleh Patricia, makanya Yuna sangat membenci Patricia hingga mengutus Odelina untuk merebut posisi calon kepala keluarga dari Felicia. Akhirnya, setelah sekian lama

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3687

    “Tutup pintunya! Tutup pintu utama!” Patricia berseru kepada pelayan rumahnya untuk segera menutup pintu utama. Kemudian, dia menghubungi Dikta. Begitu Dikta mengangkat telepon, Patricia langsung berkata,” Dikta, lakukan sesuai rencana kita.” Patricia sudah tidak ingin hidup lagi. Dia ingin mati saja bersama dengan semua orang yang ada di dalam rumahnya. Orang yang dia undang ke acaranya malam ini bukan hanya mereka yang datang dari Mambera saja, tetapi juga ada anggota keluarga Gatara yang berpotensi mengganggu jalan Felicia. Dengan membakar mereka semua di sini, Patricia berhasil menyingkirkan siapa pun yang kelak akan menghalangi putrinya. “Ma!” seru Felicia. “Jangan gelap mata!” Mendengar itu, Patricia langsung berbalik dan menampar wajah Felicia sekeras mungkin. “Pergi kamu! Dasar anak durhaka! Aku nggak mau lihat muka kamu, cepat pergi dari hadapanku!” Tidak hanya menampar, Patricia juga mendorong Felicia dan mengusirnya dari rumah. Namun dengan berlinang air mata, Felicia me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3686

    “Di mana hati nuranimu!” seru Deddy membentak. Seketika itu Patricia tiba-tiba meledak dan mengakui perbuatannya dengan mata memerah. “Ya, aku memang nggak punya hati nurani! Aku yang membunuh kakak dan adikku. Terus kalian bisa apa? Kenapa aku harus merasa bersalah? Kakakku sangat menyayangiku, dia pasti mau aku jadi kepala keluarga meneruskan dia. Aku yakin dia pasti setuju dengan perbuatanku. Kalau dia nggak punya anak, dia pasti bakal mewarisi posisinya untuk aku. Lalu kenapa dia harus menikah dan punya anak perempuan? Apa supaya aku nggak bisa lagi meneruskan dia sebagai kepala keluarga? Atas dasar apa dia bisa menemukan cintanya? Apa cuma karena dia kepala keluarga? Kalau memang cuma dengan cara itu aku bisa mendapatkan kamu, aku juga mau jadi kepala keluarga. Kak Deddy, aku mau kekuasaan. Aku mau kamu. Aku mau kamu setia padaku sebagaimana kamu setia kepada kakakku!” Apakah orang lain berpikir Patricia tidak merasa sedih telah membunuh saudari kandungnya sendiri? Tak lama sete

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3685

    Kemudian, Benedict berjabat tangan dengan Rubah Perak dan saudara-saudaranya. “Aku sungguh nggak mengira suatu hari bisa bertemu kalian. Aku nggak akan bisa lupa seberapa parahnya dulu kalian menipuku. Kalian sudah dikremasi dan jadi abu pun aku tetap bisa mengenali kalian.” “Menipu apanya? Kamu yang meminta bantuan tapi nggak mau bayar,” balas Rubah Pera tertawa. “Benedict, kamu kan orang baik, tapi ternyata kamu bisa juga berbuat curang, ya?” “Hahaha, ini bukan soal uang. Dulu aku sering kali dijebak sama kalian sampai aku kesulitan.”Setelah mereka puas melepas kangen dan bernostalgia tentang momen-momen indah di masa lalu, Benedict berkata, “Aku bisa menjamin kalau keempat orang tua ini, eh, maksudku empat saudaraku ini adalah Lima Kaisar. Tapi mereka sudah lama mengundurkan diri dan Lima Kaisar yang sekarang adalah murid-murid mereka. Aku sungguh nggak menyangka masih diberi kesempatan untuk ketemu lagi dengan kalian.” Benedict kemudian mengalihkan matanya ke arah Stefan dan y

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3684

    “Stefan, gimana caranya kamu bisa membuktikan kalau mereka ini adalah Lima Kaisar? Siapa dari semua yang hadir di sini yang kenal dengan mereka? Apa kamu bisa membuktikan identitas mereka?” tanya Patricia sinis. Stefan langsung terdiam membisu. Di antara semua orang yang datang ke pesta malam ini, hanya mereka saja yang kenal dengan Lima Kaisar. Bahkan mereka juga hanya baru-baru ini saja bertemu secara langsung. Hanya para tetua saja yang bisa memastikan kalau mereka benar adalah Lima Kaisar, tetapi Yuna datang bersama dengan mereka. Kalaupun Yuna bisa memastikan identitas Lima Kaisar, pastinya banyak orang yang tidak akan langsung percaya begitu saja.” “Aku pernah lihat, aku bisa memastikan kalau mereka memang benar Lima Kaisar,” ujar salah seorang dari arah pintu masuk dengan suaranya yang rapuh. Suasana langsung hening seketika, dan suara lirihnya itu terdengar bagai petir di siang hari, membuat siapa pun yang mendengar refleks menoleh ke arahnya. Suara itu berasal dari seorang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3683

    Sekali lagi, Deddy menatap sekelilingnya dan berkata kepada mereka, “Patricia bilang aku kabur dan nggak mau mengaku kalau dia berusaha membunuhku. Dia bahkan menuduh aku yang membunuh Bu Sofia. Aku ada saksi mata, mereka bisa bersaksi kalau waktu itu aku dikejar oleh pembunuh bayaran. Mereka juga bisa membuktikan pembunuh bayaran itu adalah utusannya Patricia. Orang baik yang menyelamatkan nyawaku saat itu juga datang bersamaku malam ini, dia yang akan memberi kesaksian.” Deddy pun menoleh ke Rubah Perak dan yang lain, lalu berdiri di belakang mereka. “Merekalah orang-orang yang menolongku. Kalau saja pada saat itu mereka nggak ada, mungkin aku nggak akan bisa berdiri di tempat ini sekarang.” Seketika itu, Patricia tertawa terbahak-bahak. Selesai tertawa, dia pun berbicara dengan nada sarkastik, “Kak Deddy bilang mereka yang menolong kamu? Apa yang mereka bilang itu bisa dipercaya? Siapa yang tahu bisa saja mereka orang yang dibayar oleh Yuna untuk pura-pura menolongmu? Kamu dari ta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status