Share

Bab 60

Penulis: Anggur
Stefan ragu, mata Olivia ada masalah dalam melihat ketampanan pria. Memang benar, wajah Albert enak dilihat, tapi apa bisa dibandingkan dengan dirinya sendiri?

Tentu saja dirinya jauh lebih tampan daripada Albert.

Entah di dalam daftar kontaknya, dengan nama apa perempuan ini menyimpan nomornya.

Tiba-tiba saja, Stefan ingin mengetahui hal tersebut.

Sementara itu, Olivia masih sibuk mendengarkan pembicaraannya dengan Albert.

“Pagi, Kak Oliv.”

“Sepagi ini menelepon Kakak, ada apa?”

“Kak Oliv sudah sarapan belum? Aku antar Kakak berangkat kerja yah, sekalian aku traktir Kakak sarapan. Kalau nggak, Kakak yang traktir aku juga boleh.”

Di balik telepon tersebut, suara Albert terdengar sangat bersemangat.

Semalam Albert sudah membantu Olivia, sehingga pria itu merasa bahwa dia mempunyai alasan yang kuat untuk pergi mencari Olivia sekaligus pergi sarapan bersama.

“Nggak usah, aku sudah hampir kenyang, biasanya aku membuat sarapan sendiri. Lagipula suamiku yang nanti akan mengantarkan aku ke to
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 61

    “Nenek sakit kanker hati, untungnya masih di tahap stadium awal.”Yoga menjelaskan dari balik telepon, “Dokter menyarakankan agar Nenek dapat di rawat di rumah sakit di kota. Kalian berdua kakak beradik sama-sama tinggal di kota, juga lebih mengerti mengenai keadaan di sana, kamu tolong bantu daftarkan Nenek di rumah sakit dulu. Kalau sudah selesai, nanti kami akan langsung berangkat mengantar Nenek, jadi begitu sampai Nenek bisa langsung mendapatkan pengobatan.”“Kabarnya kalau dirawat di rumah sakit harus ada uang muka, kamu bayarkan dulu uang mukanya. Walaupun Papa Mama kalian sudah nggak ada, kalian masih mempunyai tanggung jawab terhadap kakek dan nenek. Selama bertahun-tahun ini, kalian berdua nggak pernah mengirimkan uang untuk mereka, sekarang nenek sakit, biaya pengobatan nenek, kalian berdualah yang tanggung.”“Anggap saja ini sebagai biaya kebutuhan yang selama bertahun-tahun ini, kalian nggak pernah kirimkan untuk mereka.”Wajah Olivia berubah menjadi hijau begitu mendengar

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 62

    Sepasang suami istri itu menyelesaikan sarapan mereka dalam keheningan. Setelah sarapan, Stefan menepati janjinya dengan mengangar Olivia ke toko.Ketika mereka berdua turun ke bawah, Olivia melihat sekelompok pengawal mengenakan pakaian biasa, berpura-pura sebagai pejalan kaki dan berpencar ke segala penjuru.Perempuan itu juga melihat deretan mobil mewah yang sedang parkir, di antara mobil tersebut, terdapat sebuah Rolls Royce. Perempuan itu pun berkata kepada Stefan, “Daerah perumahan kita sepertinya benar daerah yang elite. Nggak sangka, ternyata di sini bisa melihat Rolls Royce.”Kalau punya uang untuk membeli mobil semahal ini, seharusnya orang itu tinggal di sebuah villa mewah.Akan tetapi orang tersebut malah memilih tinggal di sini, apa karena di sini jaraknya lebih dekat dari kantor atau karena lebih dekat dari sekolah anaknya?Perempuan itu benar-benar tidak dapat mengerti dunia orang kaya.Stefan hanya mengiyakan perempuan itu sekilas, lalu berkata, “Banyak orang kaya yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 63

    Olivia pun langsung menyetujui Kakaknya dan mengatakan bahwa nanti malam dia dan Stefan akan pergi ke rumah kakaknya untuk makan malam bersama.Setelah Olivia menutup teleponnya, Stefan langsung bertanya, “Kamu dengan keluarga besar kamu yang lain, mempunyai hubungan yang kurang baik, yah?”“Emm, sangat nggak baik.”Olivia tidak menutupi hal ini, juga tidak berbohong sedikit pun. “Ketika aku berumur sepuluh tahun, kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan. Baik dari pihak keluarga Papa atau pihak keluarga Mama, nggak ada satu pun juga yang mau merawat kami berdua. Tapi mereka malah langsung mengambil uang kompensasi atas kematian kedua orang tuaku.” “Paman, Bibi juga saudara sepupuku, mereka semua seharusnya nggak berhak untuk mendapatkan uang tersebut, tapi mereka malah menghasut Kakek dan Nenek untuk bisa mendapatkan bagian. Papa adalah anak keempat, Kakek dan Nenek pada dasarnya memang nggak terlalu sayang dengan Papa, mereka berdua lebih sayang terhadap Paman dan juga Bibiku.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 64

    Pria itu merasa, Olivia sebaiknya tidak mengeluarkan uang sepeser pun juga.Mengeluarkan uang hanya akan dicap sebagai anak yang tidak berbakti, tidak mengeluarkan uang juga dicap sebagai anak yang tidak berbakti, lebih baik tidak mengeluarkan uang sepeser pun.Waktu itu, kedua kakak beradik ini masih di bawah umur, semua kerabat mereka juga begitu kejam dan menelantarkan mereka berdua begitu saja. Tidak saja menguasai uang kompensasi atas kematian kedua orang tua mereka, juga menguasai rumah peninggalan Ayahnya. Kalau bukan karena Bibinya yang lebih bijaksana, entah bagaimana nasib kedua kakak beradik ini.Olivia merasa bahwa ucapan Stefan ada benarnya. Perempuan itu berpikir sejenak, lalu berkata, “Pak Stefan, yang kamu katakan itu benar. Aku akan mengikuti kamu, sepeser pun nggak akan aku berikan, terserah mereka mau berkata apa.”Keluarga Hermanus saja tidak takut dibicarakan oleh orang lain ketika melakukan hal itu 15 tahun yang lalu.Apalagi yang ditakuti oleh Olivia?Siapa yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 65

    Setelah Stefan tiba di perusahaan, sebelum melangkahkan kakinya masuk ke kantor, dia langsung memerintahkan sekretarisnya, “Bantu aku panggil Asisten Direktur untuk datang mencariku.”Sekretaris itu langsung mengambil teleponnya dan menekan sebuah nomor. “Pak Reiki, Pak Stefan ingin mencari Bapak, beliau meminta Bapak agar segera naik menemuinya.”Reiki tidak menanyakan apa pun. Pria itu hanya menjawab ‘emm’ lalu menutup sambungan telepon tersebut.Beberapa menit kemudian, Reiki mengetuk pintu kantor Presiden Direktur dan berjalan masuk ke dalamnya.Saat itu, Stefan sedang sibuk menandatangani dokumen. Begitu melihat Reiki masuk, pria itu langsung meletakkan pulpennya dan membuat gerakkan memanggil.“Ada masalah apa?”Stefan dan Reiki Ardana adalah teman sekelas. Stefan tahu dengan jelas kemampuan pria itu. Bahkan sebelum lulus, Stefan sudah lebih dulu menarik Reiki ke dalam perusahaannya. Setelah bergabung ke dalam Adhitama Group, Reiki langsung membuat prestasi dengan kepandaiannya,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 66~69

    “Reiki!”Wajah Stefan terlihat kesal.Dia melakukan hal ini, murni hanya untuk melindungi wajahnya sendiri.Olivia adalah istrinya, kalau ada orang yang berani menghina istrinya, itu sama saja telah menghina dirinya. Stefan tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi.“Oke, oke, aku nggak akan menggodamu lagi. Kamu melakukan ini semua karena hanya sebatas harga diri dan juga muka kamu. Oke, aku akan membantu kamu menyelidikinya. Istri kamu Namanya Olivia Hermanus, kan?” ”Sebenarnya kamu bisa meminta Daniel untuk menyelidiki hal ini. Aku adalah Asisten Direktur, tugas utamaku bertanggung jawab terhadap masalah-masalah di perusahaan. Pekerjaan biasa saja sudah cukup membuat aku sibuk hingga nggak sempat minum, masalah sekecil ini juga meminta aku mengerjakannya.”Stefan langsung bangkit berdiri dan mengambilkan segelas air untuknya. “Kalau begitu kamu minum dulu, jangan nanti bilang kamu terlalu sibuk hingga nggak sempat untuk meminum segelas air.”“Aku sudah duduk begitu lama, baru t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 70~73

    “Bukannya kamu bilang kamu hanya bayar DP?” tanya Olivia pelan.“Mobil yang kamu pilih nggak mahal, jadi kalau bisa bayar penuh ya bayar penuh saja.”Olivia mendengus dan berkata dengan suara rendah, “Aku akan mentransfer setengah dari uangnya padamu nanti.”Stefan meliriknya, “Nggak perlu.”Olivia mengejapkan matanya.Nggak perlu. Itu berarti pria ini memberinya mobil?Meski mobil yang dipilihnya tidak mahal, tapi harganya lebih dari 200 juta. Meskipun mereka suami istri, mereka belum lama menikah dan tidak saling mengenal dengan baik. Yang paling penting adalah, mereka telah menandatangani perjanjian, bahwa mereka akan bercerai dalam waktu setengah tahun.Stefan tiba-tiba memberinya sebuah mobil senilai lebih dari 200 juta. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Hal ini membuat jantung Olivia berdebar kencang. Dia menarik pria itu keluar dari dealer mobil dan bertanya, “Pak Stefan, apa kamu bisa memberi tahu aku alasan mengapa kamu tiba-tiba memberiku sebuah mobil? Kalau kamu nggak menj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 74~77

    Setelah memasukkan barang-barang ke dalam mobil, Stefan melihat istrinya diam saja sambil menatap layar ponsel. Dia pun bertanya dengan santai, “Kok nggak diangkat?”“Mungkin saudara-saudaraku itu.”“Angkat saja, lalu kamu akan tahu siapa yang menelepon. Nggak perlu takut sama mereka, ada aku!”Stefan ada di sini. Bahkan jika langit runtuh sekalipun, dia bisa melindungi Olivia.Kata-kata “Ada aku” itu langsung menghangatkan hati Olivia. Meskipun pria ini juga banyak kekurangan, tapi dia sendiri juga sama, tidak sempurna. Mereka menikah terlalu cepat tanpa saling mengenal satu sama lain. Pria ini sudah sangat baik bisa bersikap seperti ini.Dia menambahkan beberapa poin untuk Stefan di dalam hatinya, kemudian menjawab panggilan dari nomor asing itu.“Olivia, ini Kakek.”Suara yang agak asing itu masih terdengar tegas. Meskipun Olivia sudah lama tidak menghubungi orang-orang di kampung halamannya, dia bisa langsung mengenali itu adalah suara kakeknya.Olivia hanya bergumam untuk menjawab

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3657

    Risa sedikit banyak juga sudah mendengar tentang asal-usul keluarga Brata. Dia pun berkata, “Keluarga konglomerat kebanyakan cuma kelihatan damai di luar saja, padahal di dalamnya banyak ribut dan saling bermusuhan. Paling cuma sebagian kecil saja keluarga konglomerat yang nggak punya konflik internal. Bahkan keluarga dekat saja bisa jadi musuh cuma demi mendapat keuntungan pribadi.” “Waktu aku pergi untuk perjalanan bisnis, aku dengar keluarga Gatara yang ada di Cianter juga akhir-akhir ini lagi ribut parah. Ada perebutan kekuasaan antara keturunan kepala keluarga yang sebelumnya dengan kepala keluarga yang lagi menjabat sekarang. Bahkan ada rumor yang bilang kalau kepala keluarga yang sekarang itu membunuh pendahulunya. Nggak ada yang tahu kebenarannya, tapi yang jelas konfliknya dalam banget dan terjadi banyak pertikaian,” Yohanna menambahi. “Nggak usahlah urusin keluarga orang lani. Yang penting keluarga kita sendiri aman sentosa, nggak perlu ribut sampai berselisih kayak keluarg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3656

    “Aku sudah kenyang makan. Sekarang aku mau tidur sebentar, nanti sebelum jam tiga sore aku harus balik ke kantor. Jam setengah empat sore ada rapat, minta Dira untuk cepat pulang malam ini, biar Tante Afika nggak marah-marah lagi.” “Tante kamu itu dari dulu memang suka mengomel, kayak hidupku sendiri sudah sempurna saja. Sebagai yang tertua, aku juga punya banyak tanggung jawab,” ujar Risa cemberut. “Kita yang tinggal di satu atap rumah saja juga jarang ketemu. Kalau begitu, aku harus ngomel ke siapa?” Pagi-pagi saat Risa baru bangun tidur, Yohanna sudah berangkat ke kantor. Ketika Yohanna baru pulang ke rumah larut malam, Risa sudah tertidur lelap. Makanya Yohanna dan Risa juga sebenarnya jarang bertemu meski tinggal di satu rumah yang sama. Dengan kondisi seperti itu, Risa mau mengadu ke siapa? Risa menikah ke keluarga Pangestu, tetapi suaminya tidak begitu bisa diandalkan. Untung saja putri sulungnya memiliki masa depan yang cukup cerah, jadi sebagai ibu, dia harus lebih banyak b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3655

    “Nggak gemuk, kok. Tapi cuma agak berisi sedikit saja, nggak kayak dulu yang kurus banget. Justru sekarang kamu lebih berisi jadi kelihatan lebih menarik. Terlalu kurus malah jelek,” ucap Risa tersenyum. “... aku nggak makan sembarangan. Sehari-hari juga rutin latihan dan sibuk sama kerjaan, tapi masih saja gemukan.” “Itu artinya masakannya Ronny enak. Asal sehari makan tiga kali seperti biasa dan nutrisinya seimbang, badan kamu pasti bisa menyerap dengan baik dan bikin warna muka kamu kelihatan lebih segar.” Ronny adalah sosok koki pribadi idaman yang terbaik di antara semua koki pribadi yang pernah bekerja untuk keluarga Pangestu. Tidak hanya masakannya yang enak untuk disantap, tetapi penampilan luarnya juga sangat enak untuk dilihat, dan sifatnya juga sangat baik. Ronny sama sekali tidak terlihat seperti koki, dia lebih terlihat seperti seorang tuan muda dari keluarga kaya raya yang terampil dalam segala hal. Tutur katanya sopan dan hangat, dan ketika dia menanggalkan seragam ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3654

    “Iya, Ma,” jawab Tommy. Dua anak nakal itu memang tidak bisa diam. Baru sebentar saja, mereka langsung berdiri dan berkata kepada Yohanna, “Kak Yohanna, aku dan Christian tadi habis bikin boneka salju berbentuk kura-kura. Christian bisa bikin bentuknya mirip banget. Aku mau bisa bikin yang lebih bagus dari dia punya.” “Ya sudah, main saja sana. Tapi kalau kamu merasa kedinginan, langsung pulang, ya,” kata Yohanna dengan lembut. Tommy dan Christian mendengar itu pun langsung berlarian ke luar sambil tertawa riang. Begitu sudah asyik bermain, mereka tidak akan merasa kedinginan. Sesaat Tommy baru saja menginjakkan kakinya di luar, dia kembali sebentar ke dapur untuk menyampaikan apa yang dia inginkan untuk makan siang nanti kepada Ronny. Setelah mendapatkan balasan yang memuaskan dari Ronny, barulah dia keluar lagi dengan gembira. Christian tidak seperti Tommy yang menyampaikan apa yang mereka inginkan untuk makan siang. Dia sadar sepenuhnya bahwa Ronny adalah koki pribadinya Yohanna

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3653

    Andaikan bisnis keluarga Pangestu selalu dipegang oleh generasi sebelumnya dan tidak terbantu oleh kehebatan Yohanna, mungkin perusahaan itu sudah gulung tidak sejak lama. Kakeknya Yohanna sudah menyadari bahwa anak-anaknya tidak bisa diandalkan, maka dari itu dia sudah dari awal mendidik cucu-cucunya agar kelak bisa mengambil alih bisnis keluarga sedini mungkin, dan anak-anaknya bisa segera pensiun. Meski ini adalah tanggung jawab yang sangat berat, dia percaya cucu-cucunya pasti bisa berdiri dengan kedua kaki mereka sendiri. Apa boleh buat, keluarga Pangestu memang didominasi oleh perempuan, bukan laki-laki. Risa merasa beban berat yang dia tanggung langsung terangkat ketika akhirnya dia melahirkan Tommy. “Mama bukannya suka melukis, coba melukis saja. Kalau tahun baru sudah lewat dan udara mulai makin hangat, nanti aku bantu Mama buka pameran seni,” kata Yohanna. Sorot mata Risa langsung bercahaya mendengar saran dari anaknya. Dia hobi melukis dan memiliki prestasi yang cukup gemi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3652

    “Kamu juga sering bantu kakak iparmu jagain keponakannya?” tanya Yohanna terkejut. Meski Ronny saat ini bekerja sebagai koki pribadinya Yohanna, dia juga memiliki usahanya sendiri di Mambera. Yohanna kira setiap hari Ronny sibuk dengan usahanya, tetapi siapa sangka di tengah kesibukannya itu, dia masih meluangkan waktu untuk mengajak anak-anak bermain. Kalau keponakan yang dimaksud itu adalah keponakannya sendiri, wajah. Tetapi yang Ronny bicarakan ini adalah keponakan kakak iparnya. “Nggak sering juga. Di keluargaku kan banyak orang. Kalau Russel lagi datang main, pasti yang lebih tua pada berebut mau main sama dia. Aku cuma kadang-kadang saja ngajak dia main. Seperti yang pernah aku ceritakan. Aku punya banyak saudara kandung. Saudaranya papaku juga tinggalnya pisah-pisah, tapi rumah mereka nggak jauh, jadi mereka sering kumpul bareng untuk makan-makan atau cuma sekadar meramaikan suasana. Kurang lebih sama seperti keluarga kamu.” Suasana di keluarga Pangestu juga cukup meriah. Ke

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status