Share

Bab 4141

Penulis: Anggur
Provinsi Sarga, kota Adlimo ….

Dira baru saja kembali dari luar, tetapi mobilnya terpaksa berhenti tepat di depan gedung kantornya sendiri. Di depan pintu masuk gedung kantornya sudah terpajang lautan bunga. Satpam kantor ingin mengusir orang-orang itu, tetapi mereka tidak berani. Tampaknya mereka memiliki ketakutan dan tidak bisa mengusir orang-orang itu secara paksa.

Di samping bunga-bunga itu ada beberapa mobil yang parkir. Di antaranya adalah sebuah mobil box yang masih terisi dengan bunga-bunga yang belum diturunkan.

Dira tidak menekan klakson. Di depan begitu banyak orang yang sedang sibuk menyusun bunga, klakson tidak akan banyak berguna. Kecuali Dira menabrakkan mobilnya ke mereka semua. Dira pun berhenti dan turun dari mobilnya untuk melihat situasi.

“Dira.”

Suara yang asing memanggilnya. Dira spontan menoleh ke asal suara itu dan mengernyit. Dira mengenali orang itu. Dia adalah Tobias, anak sulung Lota Brata dari Harindang.

Lota sudah beberapa kali datang dengan alasan p
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4141

    Provinsi Sarga, kota Adlimo ….Dira baru saja kembali dari luar, tetapi mobilnya terpaksa berhenti tepat di depan gedung kantornya sendiri. Di depan pintu masuk gedung kantornya sudah terpajang lautan bunga. Satpam kantor ingin mengusir orang-orang itu, tetapi mereka tidak berani. Tampaknya mereka memiliki ketakutan dan tidak bisa mengusir orang-orang itu secara paksa. Di samping bunga-bunga itu ada beberapa mobil yang parkir. Di antaranya adalah sebuah mobil box yang masih terisi dengan bunga-bunga yang belum diturunkan. Dira tidak menekan klakson. Di depan begitu banyak orang yang sedang sibuk menyusun bunga, klakson tidak akan banyak berguna. Kecuali Dira menabrakkan mobilnya ke mereka semua. Dira pun berhenti dan turun dari mobilnya untuk melihat situasi. “Dira.” Suara yang asing memanggilnya. Dira spontan menoleh ke asal suara itu dan mengernyit. Dira mengenali orang itu. Dia adalah Tobias, anak sulung Lota Brata dari Harindang. Lota sudah beberapa kali datang dengan alasan p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4140

    Ivan mengisi gelasnya dengan air hangat dan duduk di meja kerjanya. Dia meminum air hangat itu sambil menghubungi kakak sulung Fani. Begitu Felix mengangkat telepon, Ivan berkata lirih, “Semua tetap sesuai dengan rencana. Sebentar lagi Felicia berangkat ke Blanche Hotel untuk ketemu klien. Habis itu dia makan malam di sana. Total waktu mereka di sana pasti lama banget. Mungkin langit sudah gelap saat mereka keluar dari hotel. Seharusnya dia sudah nggak ke mana-mana lagi setelah itu. Kalian berdua siaga saja di jalan yang harus dia lewati kalau mau pulang ke rumahnya. Pelat mobilnya XXXX, ingat.” Ivan memberi tahu pelat nomor mobil Felicia dengan jelas agar Felix bisa mengingatnya. Dia juga mengirimkan pelat nomornya melalui pesan teks. Selama ingatan Felix tidak sependek hamster, seharusnya dia ingat pelat nomor Felicia. “Oke. kalau begitu kami bersiap-siap dulu. Cari cara untuk bikin Felicia mabuk. Begitu dia mabuk, eksekusinya jauh lebih mudah,” ujar Felix. Bagaimanapun juga, mere

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4139

    Dengan nada kesal Ivan membalas, “Maksud kamu aku nggak bisa kerja? Felicia, asal kamu tahu saja. Waktu aku baru masuk ke perusahaan ini, kamu saja masih entah di mana.” “Iya, iya, iya. Kak Ivan jauh lebih dulu bergabung ke perusahaan ii, tapi apa prestasinya? Yang aku maksud di sini prestasi yang kamu dapat dari usaha kamu sendiri, ya. Dari dulu prestasi yang kamu dapat bukan karena kamu sendiri yang kerja. Kamu yang paling tahu usahanya siapa itu, nggak perlu aku sebut lagi. Aku memang belum lama bergabung ke perusahaan ini, tapi lihat saja apa jabatanku sekarang? Kak Ivan, aku sudah tegaskan, kalau mau kerja, kerja yang benar. Yang serius sedikit, jangan selalu membajak pencapaian orang lain.” “Aku cuma ngomong sedikit saja kamu balas sampai panjang lebar begitu. Nggak bisa hormati aku sedikit saja apa? Aku ini lebih tua.” “Kak Ivan mending balik kerja sana. Aku sudah mau siap-siap berangkat.” Felicia malas meladeni kakaknya terus. Ivan pun seketika terdiam. Dia lalu mengambil d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4138

    “....” Apakah Ivan separah itu? Dia menganggap kinerjanya sendiri sudah bagus selama ini. Sewaktu masih ada Patricia, Ivan tidak perlu turun tangan sendiri. Dia hanya perlu memberi perintah, dan bawahannya yang akan mengerjakannya. Ivan hanya perlu menunggu pujian diberikan atas jasa yang orang lain lakukan untuknya. Sudah terlalu banyak kejadian seperti itu terjadi, sampai Ivan sungguh mengira kalau dia hebat. Ketika mengetahui bahwa adik kandung dia yang sebenarnya adalah Felicia, tetapi Felicia tumbuh dewasa di kampung dan kelihatan lemah, Ivan menganggap Felicia tidak berguna dan penakut. Ivan pun jadi berambisi menggantikan adiknya menguasai Gatara Group. Tak jarang Ivan mengungkapkan keinginannya itu di hadapan Patricia. Ivan dengan terang-terangan mengatakan ingin menjadi kepala keluarga pria pertama di keluarga Gatara, serta bersedia mengganti marganya menjadi Gatara. Namun sayangnya Patricia tidak pernah setuju dengan itu. Tak peduli seberapa besar cinta Patricia kepada an

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4137

    Berkali-kali Ivan hendak membantah ucapan Felicia tetapi tidak ada kesempatan untuk itu. Felicia berbicara secepat senapan mesin yang terus menembak tanpa jeda. Ivan hanya bisa memelototi Felicia dengan mata dan wajahnya yang muram. Andaikan tatapan mata dapat membunuh, Felicia sudah mati begitu dia membuka mulutnya. Setelah Felicia selesai bicara panjang lebar, dia menyeruput kopi dari gelasnya dan berkata lagi kepada kakaknya, “Kak Ivan, lihat, aku sudah capek ngomong sampai mulutku kering begini. Ini demi kebaikan kalian juga, sama kayak kalian membujuk aku untuk nggak kasih perusahaan ini ke orang lain. Jujur saja, kalaupun aku nggak kasih perusahaan ini ke mereka, apa kamu pikir aku bisa terus jadi kepala keluarga tanpa diganggu? Anggota keluarga yang lain sudah nggak memihak kita lagi. Mereka mungkin nggak memihak juga ke Odelina, tapi yang pasti mereka nggak mungkin mendukung kita lagi. Dari dulu mereka sudah muak sama kelakuan Mama. Tanpa dukungan dari mereka, kita nggak bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4136

    “Tapi seiring waktu, kami coba untuk memperlakukan kamu dengan baik. Tapi kamu nggak pernah menganggap kami sebagai kakak. Bahkan kamu juga nggak peduli sama Papa. Kamu baru berapa tahun pulang ke keluarga ini. Walaupun kita nggak dekat, hubungan kita juga nggak sejauh itu. Tapi kamu yang nggak pernah menganggap kami sebagai keluarga. Bukan kami yang memusuhi kami, tapi kamu saja yang nggak bisa berbaur.” Selalu saja ada banyak hal yang ingin Ivan katakan setiap kali dia berhadapan dengan Felicia. Isinya tidak pernah jauh-jauh dari keluhan tentang Felicia yang tidak sepaham dengan jalan pikiran mereka. Seolah tersenyum mengejek, Felicia membalas ucapan Ivan, “Kamu jauh lebih tua dariku, tapi kamu masih belum setua itu. Masa ingatanmu sudah menurun secepat itu? Apa kamu lupa? Kalian sendiri yang menikamku dari belakang. Apa aku perlu kasih tahu semuanya satu per satu? Bukannya aku nggak mau berbaur, tapi kalian yang selalu memusuhi aku. Kalian yang lebih dulu nggak menganggap aku seba

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status