Share

Bab 444

Author: Anggur
Sesampainya di Astute Residence, keduanya langsung berjalan menuju ke rumah Odelina. Begitu keluar dari lift, terdengar teriakan keras yang menggemparkan para tetangga. Banyak orang yang menyaksikan kehebohan yang terjadi di luar rumah Odelina.

“Roni, kamu bajingan. Kembalikan anakmu. Keluargamu bajingan! Mereka biasanya hanya memperlakukan Russel seperti mainan, kalau lagi ingin bermain dengannya, main sebentar. Seringnya hanya membuatnya menangis, lalu pergi.”

“Russel baru berusia dua tahun lima bulan. Sebagai kakek-neneknya, apa mereka pernah membelikan Russel baju? Satu mainan pun nggak pernah dibelikan, ‘kan? Sekarang mereka bilang mereka kangen dengan Russel? Kalau mereka benar-benar kangen dengan Russel, apa aku akan melarang kalian bertemu dengan Russel?”

Tubuh Odelina sedang ditahan oleh kedua mertuanya dan kakak iparnya. Mereka tidak membiarkan Odelina mendekati dan memukuli Roni. Odelina terlihat seperti sudah gila, terus meronta, menangis dan memaki mereka.

Mungkin karena d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nur Farhanah Fadhil
Asyik... Seru banget dehhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 445

    Orang tua Roni juga tidak bisa membantu putri mereka. Mereka ingin membantu, tapi Nenek Sarah akan menendang mereka.Mereka semua tercengang.Seorang wanita tua yang usianya hampir delapan puluh tahun masih begitu kuat dan berani.Karena ketegasan Nenek Sarah, Odelina dan Shella pun berkelahi sendiri.Shella biasanya hanya pintar ngomong saja, tapi kalau berkelahi benaran, dia sama sekali bukan tandingan Odelina. Berat badan Odelina membuat Odelina jauh lebih kuat, jadi ketika Odelina menduduki badan wanita itu, wanita itu tidak bisa bangun atau bergerak.Ketika Odelina berhenti memukulinya, penampilan Shella sangat menyedihkan.“Roni, apa yang kamu tunggu lagi dengan orang seperti ini? Cerai. Segera cerai dengannya. Usir dia keluar rumah. Ini rumahmu. Usir dia! Usir!”Shella tidak pernah dianiaya atau dipermalukan seperti ini sebelumnya. Dia dipukuli oleh Odelina di depan begitu banyak orang. Saat ini, rambutnya juga acak-acakan, wajahnya biru lebam dan hidungnya bengkak. Seluruh tubu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 446

    Shella akhirnya terlepas dari Odelina. Dia sangat membenci Nenek Sarah. Kalau wanita tua itu tidak muncul secara tiba-tiba, dia tidak akan dipukuli oleh Odelina.Nenek Sarah menarik Odelina untuk duduk di sofa, menatap Shella dengan bangga, lalu berkata dengan dingin, “Kamu benar-benar buat aku nggak habis pikir. Kamu nggak usah bicara padaku. Orang lain akan mengira aku sedang berdebat dengan seekor babi.”Shella sangat marah sampai ingin menyerang lagi.“Kak.”Roni meraih dan menghentikan kakaknya. Kakaknya mungkin tidak mendengar apa yang dikatakan Nenek Sarah tadi.“Kak, ini neneknya Stefan.”Shella tiba-tiba teringat akan wajah Stefan yang selalu dingin dan matanya yang tajam seperti elang. Dia tersentak dan keangkuhannya langsung berkurang.”“Nenek Sarah ….”Ibunya Roni berkata, “Ini urusan Roni dan Odelina. Kalian jangan ikut campur, oke?”“Aku nggak ikut campur. Apa kalian melihatku ikut campur?” Nenek Sarah bertanya balik.Semenjak datang tadi, dia hanya menendang dua kali, sa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 447

    Odelina tidak punya mobil. Setelah dia menelepon adiknya, adik dan adik iparnya langsung pergi mencari Russel, sedangkan dirinya pergi menemui Roni.Hanya saja, dia seorang diri, sedangkan Roni ada keluarganya. Jadinya, dia yang dirugikan.Untungnya, Nenek Sarah dan Bi Lesti datang dan membantunya.Roni mengeluarkan surat cerai yang dia tulis tadi malam dan berkata kepada Odelina, “Odelina, aku memang melakukan kesalahan. Aku mengakuinya. Aku juga tahu kamu nggak akan memaafkanku atas hal itu. Jadi, karena kita berdua juga sudah nggak punya perasaan terhadap satu sama lain lagi, pernikahan ini juga nggak bisa dilanjutkan lagi. Kita pisah baik-baik saja.”“Ini surat cerai yang aku tulis. Kamu baca dulu, kalau nggak ada masalah, kita tanda tangan di atasnya. Lalu, kita pergi urus perceraiannya di Pengadilan Negeri Senin depan.”Odelina mengambil surat cerai itu dengan wajah dingin. Setelah membacanya, dia sangat marah dan rasanya ingin sekali memukul Roni.Nenek Sarah juga mengambil dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 448

    Odelina mencibir, “Aku akan keluar setelah mendapatkan uang dekorasi rumahku. Nggak perlu kalian usir.”“Satu sen pun nggak akan diberikan untuk uang dekorasi!” teriak Shella dengan angkuh, lalu dia merasa wajahnya semakin sakit.Wajah Odelina sedang dikompres menggunakan es batu, sedangkan dia tidak. Jadi, wajahnya ini masih sakit sekali.Kedua sisi wajahnya terasa panas. Dia tidak memerlukan cermin. Dia tahu wajahnya bengkak sekarang, seperti kepala babi.Odelina!Dia tidak akan membiarkan Odelina hidup tenang!“Sampai jumpa di pengadilan.”Nenek Sarah berkata, “Keluarga Pamungkas terlalu menindas orang. Karena pembicaraan ini masih belum mencapai kesepakatan, kita nggak perlu membicarakannya lagi. Odelina, kamu gugat saja ke pengadilan. Kita bertemu di pengadilan.”Roni mengancam Odelina, “Odelina, kalau kamu benar-benar mau menggugat ke pengadilan, kamu nggak akan mendapatkan keuntungan sedikit pun. Adikmu dan yang lainnya itu nggak akan bisa membantumu. Kalau gugatan itu sampai be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 449

    Olivia bergegas ke sana, merebut Russel kembali dari tangan kakaknya Aiden dengan kedua tangannya, lalu melepaskan satu tangannya dan menampar wajah anak itu.Kakaknya Aiden adalah seorang anak laki-laki yang berusia sekitar sepuluh tahun. Karena badannya tinggi, anak itu terlihat seperti remaja berusia 14 atau 15 tahun.Setelah ditampar tiba-tiba oleh Olivia, anak itu bukannya takut, malah marah dan maju untuk menyerang Olivia seperti orang gila.Namun, dia tidak menyangka, sebelum dia bisa menyentuh Olivia, kedua kakinya sudah tidak menyentuh lantai.Sebelum dia bisa bereaksi, tubuhnya sudah ditarik dan ditahan seseorang menempel ke dinding. Wajahnya menghadap ke dinding dan kedua tangannya ditahan di belakang punggung. Dia ingin memberontak, tapi kedua dua tangan yang menahannya itu keras bagaikan besi, sehingga dia tidak bisa menggoyahkannya sedikit pun.Pergelangan tangannya terasa semakin sakit karena ditahan oleh kedua tangan itu.“Lepaskan aku!” teriak kakaknya Aiden. “Kalau ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 450

    “Calvin, aku serahkan ini pada kalian. Kalian lihat kan apa yang dia lakukan pada Russel? Balas dua kali lipat.”Stefan membanting kakak Aiden sampai anak itu jatuh ke lantai. Anak itu bahkan belum sempat bangun dari lantai, tapi dia sudah menendang Stefan.Stefan bahkan tidak melihat lagi, langsung menendang balik dan menginjak kaki yang menendangnya itu, sampai anak itu berteriak kesakitan.Kemudian, dia memandangi anak itu dan melirik yang lainnya dengan dingin, lalu segera mengikuti Olivia keluar. Olivia sudah membaringkan Russel di mobil dan hendak menyetir.“Olivia, aku saja yang menyetir.” Stefan segera menarik Olivia turun dari kursi pengemudi dan membawa wanita itu duduk di kursi belakang. Lalu, dia menyetir.Olivia tidak membantahnya, kembali memeluk Russel yang pingsan entah karena dipukul atau karena ketakutan. Dia berkata pada Stefan, “Pergi ke rumah sakit terdekat.”Tanpa perlu diminta, Stefan juga akan mencari rumah sakit terdekat.Dia pun dengan cepat menjalankan mobil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 451

    Tidak lama kemudian, pintu ruang gawat darurat terbuka.Russel didorong keluar.“Russel.”Olivia dan Stefan cepat-cepat melangkah maju. Olivia dengan cemas bertanya kepada dokter, “Dokter, bagaimana kondisi keponakanku?”“Wajah anak ini dipukul sampai seperti itu, jaringan lunak di kulitnya terluka. Selain itu, salah satu pahanya juga memar. Apa itu karena ditendang? Ada jejak sepatu di bajunya. Selain itu, nggak ada luka lain. Dia pingsan karena terlalu ketakutan.”Perawat sedang mengompres wajah Russel dengan es batu.“Siapa yang begitu kejam terhadap anak sekecil itu?”Dokter merasa kasihan pada Russel.Anak selucu, wajahnya dipukul sampai merah dan bengkak, bahkan biru. Pelakunya sangat kejam. Bisa-bisanya orang itu berbuat sekejam itu pada anak sekecil ini.Benar-benar gila.“Kakak sepupunya.”Dokter itu terdiam. Ada dendam apa? Kakak sepupu kok begitu kejam pada adik sepupunya.“Aku sempat mengambil foto luka-luka di anak ini tadi. Ini fotonya kuberikan pada kalian. Kalian simpan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 452

    Sedangkan trauma mental butuh waktu untuk disembuhkan.“Bagaimana bajingan kecil itu?” tanya Stefan dengan suara rendah.“Aku nggak memukulnya, tapi aku memaksa ayahnya untuk memukuli anaknya sampai wajahnya bengkak. Mulutnya juga berdarah. Kami juga menghancurkan seisi rumahnya. Mereka masih bilang mau lapor polisi lagi. Aku suruh mereka cepat lapor polisi. Kalau sampai terjadi apa-apa pada Russel, kebetulan sekali polisi bisa langsung membawa anak mereka pergi.”“Setelah itu, mereka nggak berani berkata-kata lagi.”Calvin pikir, yang memukul Russel juga masih anak-anak. Kalau dia memukul anak itu dan keluarga Renaldi menuntutnya, jadinya tidak enak. Untung saja, mereka datang beramai-ramai. Demi melindungi diri, Chris langsung turun tangan dan memberi pelajaran pada putra tertuanya, menampar anaknya sampai kedua pipinya merah dan bengkak, serta mulutnya berdarah.Chris memukul anaknya juga dengan kajam. Dia tidak hanya memukul anaknya sampai wajah anaknya bengkak, tapi juga memukul a

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3656

    “Aku sudah kenyang makan. Sekarang aku mau tidur sebentar, nanti sebelum jam tiga sore aku harus balik ke kantor. Jam setengah empat sore ada rapat, minta Dira untuk cepat pulang malam ini, biar Tante Afika nggak marah-marah lagi.” “Tante kamu itu dari dulu memang suka mengomel, kayak hidupku sendiri sudah sempurna saja. Sebagai yang tertua, aku juga punya banyak tanggung jawab,” ujar Risa cemberut. “Kita yang tinggal di satu atap rumah saja juga jarang ketemu. Kalau begitu, aku harus ngomel ke siapa?” Pagi-pagi saat Risa baru bangun tidur, Yohanna sudah berangkat ke kantor. Ketika Yohanna baru pulang ke rumah larut malam, Risa sudah tertidur lelap. Makanya Yohanna dan Risa juga sebenarnya jarang bertemu meski tinggal di satu rumah yang sama. Dengan kondisi seperti itu, Risa mau mengadu ke siapa? Risa menikah ke keluarga Pangestu, tetapi suaminya tidak begitu bisa diandalkan. Untung saja putri sulungnya memiliki masa depan yang cukup cerah, jadi sebagai ibu, dia harus lebih banyak b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3655

    “Nggak gemuk, kok. Tapi cuma agak berisi sedikit saja, nggak kayak dulu yang kurus banget. Justru sekarang kamu lebih berisi jadi kelihatan lebih menarik. Terlalu kurus malah jelek,” ucap Risa tersenyum. “... aku nggak makan sembarangan. Sehari-hari juga rutin latihan dan sibuk sama kerjaan, tapi masih saja gemukan.” “Itu artinya masakannya Ronny enak. Asal sehari makan tiga kali seperti biasa dan nutrisinya seimbang, badan kamu pasti bisa menyerap dengan baik dan bikin warna muka kamu kelihatan lebih segar.” Ronny adalah sosok koki pribadi idaman yang terbaik di antara semua koki pribadi yang pernah bekerja untuk keluarga Pangestu. Tidak hanya masakannya yang enak untuk disantap, tetapi penampilan luarnya juga sangat enak untuk dilihat, dan sifatnya juga sangat baik. Ronny sama sekali tidak terlihat seperti koki, dia lebih terlihat seperti seorang tuan muda dari keluarga kaya raya yang terampil dalam segala hal. Tutur katanya sopan dan hangat, dan ketika dia menanggalkan seragam ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3654

    “Iya, Ma,” jawab Tommy. Dua anak nakal itu memang tidak bisa diam. Baru sebentar saja, mereka langsung berdiri dan berkata kepada Yohanna, “Kak Yohanna, aku dan Christian tadi habis bikin boneka salju berbentuk kura-kura. Christian bisa bikin bentuknya mirip banget. Aku mau bisa bikin yang lebih bagus dari dia punya.” “Ya sudah, main saja sana. Tapi kalau kamu merasa kedinginan, langsung pulang, ya,” kata Yohanna dengan lembut. Tommy dan Christian mendengar itu pun langsung berlarian ke luar sambil tertawa riang. Begitu sudah asyik bermain, mereka tidak akan merasa kedinginan. Sesaat Tommy baru saja menginjakkan kakinya di luar, dia kembali sebentar ke dapur untuk menyampaikan apa yang dia inginkan untuk makan siang nanti kepada Ronny. Setelah mendapatkan balasan yang memuaskan dari Ronny, barulah dia keluar lagi dengan gembira. Christian tidak seperti Tommy yang menyampaikan apa yang mereka inginkan untuk makan siang. Dia sadar sepenuhnya bahwa Ronny adalah koki pribadinya Yohanna

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3653

    Andaikan bisnis keluarga Pangestu selalu dipegang oleh generasi sebelumnya dan tidak terbantu oleh kehebatan Yohanna, mungkin perusahaan itu sudah gulung tidak sejak lama. Kakeknya Yohanna sudah menyadari bahwa anak-anaknya tidak bisa diandalkan, maka dari itu dia sudah dari awal mendidik cucu-cucunya agar kelak bisa mengambil alih bisnis keluarga sedini mungkin, dan anak-anaknya bisa segera pensiun. Meski ini adalah tanggung jawab yang sangat berat, dia percaya cucu-cucunya pasti bisa berdiri dengan kedua kaki mereka sendiri. Apa boleh buat, keluarga Pangestu memang didominasi oleh perempuan, bukan laki-laki. Risa merasa beban berat yang dia tanggung langsung terangkat ketika akhirnya dia melahirkan Tommy. “Mama bukannya suka melukis, coba melukis saja. Kalau tahun baru sudah lewat dan udara mulai makin hangat, nanti aku bantu Mama buka pameran seni,” kata Yohanna. Sorot mata Risa langsung bercahaya mendengar saran dari anaknya. Dia hobi melukis dan memiliki prestasi yang cukup gemi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3652

    “Kamu juga sering bantu kakak iparmu jagain keponakannya?” tanya Yohanna terkejut. Meski Ronny saat ini bekerja sebagai koki pribadinya Yohanna, dia juga memiliki usahanya sendiri di Mambera. Yohanna kira setiap hari Ronny sibuk dengan usahanya, tetapi siapa sangka di tengah kesibukannya itu, dia masih meluangkan waktu untuk mengajak anak-anak bermain. Kalau keponakan yang dimaksud itu adalah keponakannya sendiri, wajah. Tetapi yang Ronny bicarakan ini adalah keponakan kakak iparnya. “Nggak sering juga. Di keluargaku kan banyak orang. Kalau Russel lagi datang main, pasti yang lebih tua pada berebut mau main sama dia. Aku cuma kadang-kadang saja ngajak dia main. Seperti yang pernah aku ceritakan. Aku punya banyak saudara kandung. Saudaranya papaku juga tinggalnya pisah-pisah, tapi rumah mereka nggak jauh, jadi mereka sering kumpul bareng untuk makan-makan atau cuma sekadar meramaikan suasana. Kurang lebih sama seperti keluarga kamu.” Suasana di keluarga Pangestu juga cukup meriah. Ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3651

    Yohanna mencubit gemas pipi adiknya dan berkata, “Kamu kangen sama aku atau kangen sama Ronny? Aku baru turun dari mobil tapi kamu langsung tanya di mana Ronny.” Saat itu Ronny baru saja turun dari mobil yang ada di paling belakang. Kebetulan sekali dia juga mendengar Tommy yang bertanya di mana dia kepada kakaknya. Seketika Ronny pun tersenyum dan memanggil Tommy, “Hey, Tommy, aku di sini.” Tommy dan Christian spontan langsung menoleh ke asal suara itu. Saat mereka memastikan itu benar adalah suaranya Ronny, mereka langsung meninggalkan Yohanna dan berlari ke mendatangi Ronny. Hanya saja karena masih belum terlalu dekat, mereka masih tidak enak hati meminta Ronny memeluk. Namun Ronny seakan bisa membaca pikiran, tanpa berlama-lama langsung menggendong Tommy dan berputar-putar. Setelah Ronny menurunkan Tommy, kini giliran Christian yang digendong dan diajak berputar juga. Mereka berdua sangat senang bisa bertemu lagi dan bermain dengan Ronny. Dari kejauhan Yohanna menyaksikan intera

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status