Share

18 Jalani Apa Adanya

Siska mengangkat bahu sambil tersenyum simpul.

“Entahlah, aku cuma tidak mau konsumen memilih produk lain!” katanya bersemangat. “Dan aku kaget saat Pak Ezra memberikan bonus karena penjualannya meningkat.”

“Oh ya?” sahut Pasha. “Pasti mereka memutuskan untuk beli di tempat kakakku karena terpesona sama kamu, Sis.”

“Pasha! Jangan bilang begitu!” sergah Siska dengan wajah malu. “Aku cuma berusaha bersikap profesional dalam bekerja.”

Pasha tertawa kecil.

“Kamu memang memesona, Sis. Dari dulu sampai sekarang,” ucapnya sungguh-sungguh. “Oh ya, akhir minggu ini kita jalan-jalan ke pasar malam yuk? Mau tidak?”

“Boleh, boleh!” angguk Siska antusias. “Sudah lama aku tidak pernah ke pasar malam lagi.”

“Oke, ajak juga anak-anak kamu ya?” ujar Pasha sambil menghentikan salah seorang pelayan yang kebetulan lewat untuk memesan sesuatu.

Selagi menunggu, Siska membaca pesan yang dikirimkan Roni untuknya dengan kening berkerut. Dia sudah telanjur membuat janji untuk pergi bersama Pasha dan tidak mung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status