Begitu mendengarnya, Yasmine langsung menoleh. Ternyata, itu suara Leo.Leo yang berdiri di jalan setapak taman mengenakan jas berwarna abu muda. Dia tampak sangat lembut dan anggun.Saat ini, wajahnya yang lembut tampak agak cemas. Dia berkata dengan lirih."Aku kira kamu sangat bahagia."Barusan, Leo melihat Fidela begitu memanjakan Qaila, tetapi Carlos malah membiarkannya begitu saja. Selain itu, sosok Yasmine bahkan tidak terlihat di acara pesta ulang tahun. Saat itu, dia baru mengetahui bahwa Yasmine tidak melewati kehidupan yang indah.Carlos saja mengakui keberadaan Qaila. Jadi, untuk apa Yasmine berpura-pura keduanya saling mencintai?Dia pun tersenyum dengan tidak acuh, lalu berkata, "Bukankah pernikahan keluarga kaya memang seperti itu?"Melihat Yasmine yang begitu tidak peduli, Leo makin bersimpati kepadanya.Sejak pertemuan pertamanya dengan Yasmine dan melihatnya menyelamatkan pasien dengan begitu tenang, kecantikan Yasmine sudah terukir dengan jelas di hati Leo.Sosoknya
Carlos sontak tertegun mendengarnya. Saat berikutnya, amarahnya telah mereda. Sikapnya kembali menjadi sangat dingin.Carlos tersenyum sembari mencibir, lalu menimpali, "Cemburu? Yasmine, kamu kira siapa dirimu? Apa kamu pantas untuk itu? Sebelum masa perjanjian berakhir, kamu masih istriku dan milikku. Aku tidak suka orang lain menginginkan barangku, mengerti?"Kemudian, Carlos menekan dagu Yasmine dengan kuat. Ketika melihatnya mengernyit karena kesakitan, Carlos baru melepaskan tangannya dengan pelan."Ini hanya pelajaran kecil untukmu. Kalau terulang lagi, aku tidak akan mengampunimu," ancam Carlos.Ternyata, Yasmine hanya sebuah barang di mata Carlos. Realita seperti ini membuat Yasmine merasa sangat ironis.Carlos pun pergi dalam keadaan kesal, begitu juga dengan Yasmine. Sementara itu, Qaila yang berada tidak jauh dari sana, menyaksikan segalanya dengan ekspresi ganas.Qaila melihat bagaimana Carlos berdebat dengan Yasmine barusan. Meskipun perkataan Carlos sangat kejam, Qaila t
Kontestan selesai menuliskan jawaban. Agar resep obat tidak tersebar ke luar, para kontestan akan keluar dari ruangan dengan memegang hasil tulisan sendiri. Kemudian, mereka akan meletakkannya di atas meja secara bergiliran.Orang yang bertanggung jawab atas penyaringan pertama adalah Leo. Dia memeriksa jawaban para kontestan satu per satu, lalu mendiskualifikasi kontestan yang membuat kesalahan. Tiba-tiba, fokusnya tertuju pada hasil tulisan Yasmine.Leo bertanya dengan heran, "Kamu yang meneliti resep obat ini?"Yasmine mengangguk untuk mengiakan.Melihat ini, Leo makin mengagumi Yasmine. Dia memuji dengan tulus dan lirih, "Nona Sonya, kamu benar-benar berbakat. Hari ini, kamu pasti akan menjadi pemenangnya!"Demi memenangkan juara pertama kompetisi ini, Yasmine sengaja memilih penyakit paling sulit. Dia sudah menduga bahwa dirinya akan melampaui kontestan lainnya.Sesudah penyaringan berakhir, kini hanya tersisa 8 kontestan. Kedelapan orang ini pun diwajibkan untuk membacakan hasil
Yasmine tetap tenang saat menghadapi makian dan hinaan orang-orang. Dia menatap Qaila dengan dingin sembari berkata, "Dokter Qaila, kenapa resep obat ini harus ditambahkan ginseng, kayu manis, dan okra? Efek ketiga obat ini terlalu ringan sehingga kurang membantu dalam pengobatan penyakit ini."Walaupun keterampilan medis Qaila buruk, dia telah membaca resep obat yang dituliskan Yasmine dan menghafal semuanya.Itu sebabnya, Qaila langsung menjawab dengan penuh percaya diri, "Justru karena efek ketiga obat ini ringan, jadi bisa meredakan efek kuat obat lainnya. Dengan begini, pasien baru bisa merasa nyaman saat masa pengobatan.""Hehe ...." Yasmine terkekeh-kekeh mengejek, lalu menimpali, "Qaila, contekanmu kurang lengkap."Ketika menulis resep obat tersebut, Yasmine harus tiba-tiba pergi karena ada urusan. Jadi, dia hanya sempat menulis setengah resepnya. Sesudah itu, dia pun lupa untuk menambahkannya lagi."Ketiga obat ini memang bisa membuat pasien merasa lebih nyaman. Tapi, hal ini
Yasmine mengerutkan dahinya seraya menatap Qaila dengan waspada. Mereka sedang berada di tempat umum sekarang, apalagi siaran langsung sedang diadakan. Jika Qaila berani mengungkapkan identitasnya sebagai istri Carlos, reputasi Keluarga Lingga akan hancur di seluruh negeri.Tidak peduli betapa besar dendam di antara mereka, Qaila tidak seharusnya membongkar identitas Yasmine demi reputasi Carlos.Namun, Qaila sama sekali tidak memedulikan hal ini. Yang dia inginkan adalah reputasi Yasmine hancur, lalu diusir dari Keluarga Lingga. Dia tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus dilakukan."Pantas saja, kamu berpura-pura menderita luka bakar. Ternyata, kamu ini Yasmine!" Kemudian, Qaila menggertakkan giginya dengan yakin sembari menginstruksi para staf, "Cepat lepaskan masker wajahnya!"Qaila sudah menyuap para staf sehingga mereka mengabaikan perlawanan Yasmine dan langsung melepaskan maskernya dengan kasar.Saat ini, wajah Yasmine akhirnya terpampang jelas. Rambutnya tampak sang
Yasmine kembali ke Vila Keluarga Lingga dengan murung. Sesampainya di ruang tamu, dia melihat Carlos yang duduk di sofa seraya menatapnya dengan dingin. Jelas, Carlos sedang menunggunya untuk pulang. Ini bukanlah suatu pertanda baik.Yasmine pun menunduk dan berkata dengan rasa bersalah, "Maafkan aku."Yasmine telah berjanji tidak akan ketahuan dan merusak reputasi Keluarga Lingga. Namun, dia malah gagal menepati janjinya.Carlos menimpali dengan sinis, "Maaf adalah hal paling tidak berguna di dunia ini. Aku akan mengambil buku nikah kita untuk mengurus prosedur cerai. Besok, kamu sudah boleh keluar dari vila ini."Masalah kali ini mendatangkan dampak buruk yang besar. Meskipun Carlos telah mengerahkan seluruh koneksinya, hal ini tetap memengaruhi Keluarga Lingga. Jadi, dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menegosiasikan perceraian dengan Paulus.Yasmine termangu mendengarnya. Dia seketika merasa sekujur tubuhnya sangat dingin. Meskipun terus berharap 3 bulan segera berlalu agar
Tiga hari kemudian, entah karena koneksi yang dimiliki Keluarga Lingga atau karena orang mulai lupa seiring berjalannya waktu, gosip tentang Yasmine pun telah mereda.Yasmine akhirnya berani keluar secara diam-diam. Sekitar pukul 22.00, mumpung jalanan sudah sepi, dia keluar dengan mengenakan masker, topi bisbol, dan kacamata hitam untuk membeli barang keperluannya di minimarket.Namun, begitu selesai memilih barang dan hendak pergi, sekelompok orang tiba-tiba menghalanginya di depan pintu."Kamu Yasmine, 'kan?""Kamu masih berani keluar?""Nona yang kamu celakai sampai harus diamputasi dan hanya punya 1 tangan sekarang.""Dokter jahat sepertimu seharusnya mendapat pelajaran. Kawan-kawan, serang dia!"Sekelompok orang itu sontak menerjang ke depan. Mereka pun mulai menghajar Yasmine.Meskipun memiliki jarum perak, Yasmine tetap kewalahan melawan begitu banyak orang. Seketika, dia tidak bisa melawan sehingga berjongkok di sudut dan menerima dirinya dipukul begitu saja. Yasmine pun berus
Yasmine sama sekali tidak terkejut. Ketika Paulus pergi dengan marah kemarin malam, dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia pun tersenyum getir sembari menyahut, "Aku nggak bisa datang."Raut wajah Carlos sontak menjadi suram. Dia mengira Yasmine sengaja bersikap demikian agar masih bisa berhubungan dengannya. Namun, Yasmine malah menambahkan, "Aku nggak bisa bayar biaya rumah sakit, dokter nggak mengizinkanku keluar.""Apa yang terjadi?" tanya Carlos tanpa sadar. Selesai bertanya, dia baru merasa ada yang tidak beres sehingga melanjutkan dengan sinis, "Rumah sakit mana? Aku akan pergi membayarnya. Pokoknya, kita harus bercerai hari ini."Kemudian, Carlos mengemudi sendiri ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, dia menginjak pedal gas hingga kecepatan penuh. Dia bahkan tidak tahu apa yang membuatnya begitu terburu-buru.Setibanya di rumah sakit, Carlos melihat Yasmine yang telah menunggunya di pintu bangsal. Mereka baru tidak berjumpa beberapa hari, tetapi Yasmine menjadi sangat kur