Share

|134|. Beraksi Menggoda Tuan Pasha

Sama seperti malam-malam sebelumnya, Hana tidak dapat tidur nyenyak karena sebentar-sebentar terbangun mendengar suara tangis Daud. Jika sudah seperti itu Hana akan menepuk-nepuk lembut Daud yang sudah dibedung itu dan memberikannya asi.

Tapi terkadang tangis Daud tidak kunjung berhenti. Seperti yang terjadi malam ini. Hana sampai menggigit jari karena bingung harus mendiamkannya seperti apa.

"Haak ahak..oek..oek.."

"Daud.."

"Hak..ahaak oek..oek..."

"Syuhh, gantengnya mama.. kenapa nangis terus hum?"

"Oek..oek.."

"Daud saayang..."

"Oek..oek.."

"Sholatullah salamullah.." Hana pun mulai bershalawat, mencoba menenangkan Daud yang tak kunjung berhenti menangis.

"Oek..haak..oek.."

Pasha yang tengah tertidur itu, mengerutkan keningnya. Matanya menyipit dan sedikit terbuka, "Kenapa sayang? Daud nya nangis lagi?" Ucap Pasha dengan suara sengau dan serak nya.

"Iya nih, padahal udah aku kasih asi tapi masih gak berhenti nangisnya"

Pasha perlahan bangun dari tidurnya dan setengah menguap. Ia men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status