Share

Bab 7

Author: Sixteenth Child
Meredith mulai meneriakinya saat rasa cemburu mengubah wajahnya menjadi sangat menakutkan.

Madeline tersenyum acuh tak acuh. “Sebagai istri Jeremy, aku senang bisa menyingkirkan semua masalahnya.”

“Madeline, kau … kau sangat murahan!”

“Jangan bandingkan aku dengan dirimu, Mer. Kau membius Jeremy agar kau bisa menikahinya. Kenapa? Apakah Jeremy pernah menolakmu saat dia dalam keadaan sadar?”

Wajah Meredith terlihat canggung seakan-akan Madeline sudah membuka kedok sesuatu. Akan tetapi, dia tetap memasang ekspresi tenang dan arogan.

“Tentu saja, Jeremy suka sekali menyentuhku. Dia sangat suka menggodaku! Dia selalu berada di sisiku setiap malam, tidak bisa dibandingkan denganmu. Kau hanya bisa menunggu di rumah saat suaminya di luar.”

Kata-kata Meredith bercampur dengan duri. Kemudian, dia mengeluarkan beberapa dokumen dan meletakkannya di depan Madeline.

“Ini adalah surat-surat cerai yang Jeremy minta aku untuk menyuruhmu menandatanganinya. Cepat tanda tangani surat-surat itu. Jeremy tidak mau melihat perempuan nakal yang tidak berpendidikan dan miskin sepertimu lagi.”

Madeline melakukan berbagai cara untuk bisa memasang topeng yang membuatnya terlihat percaya diri dan santai. Akan tetapi, ia membeku saat melihat surat-surat cerai itu.

Cerai.

Jeremy ingin menceraikannya.

Madeline merasa seperti terjatuh ke dalam gua es. Sangat dingin hingga setiap sel di tubuhnya kesakitan.

Ia sudah tahu bahwa hari ini akan tiba. Akan tetapi, ia tidak mengira akan secepat ini datangnya.

Jeremy mencintai Meredith. Dalam perebutan cinta ini, Madeline lah pecundangnya. Ia ditakdirkan untuk menderita kekalahan yang sangat menyakitkan.

Menatap wajah Madeline yang mulai memucat, Meredith mulai tertawa dengan kejam.

“Madeline, lihat dirimu. Jeremy tidak akan jatuh cinta dengan gadis sepertimu. Sudah sering kali Jeremy mengatakan padaku kalau kau adalah gadis paling menjijikkan dan tidak tahu malu yang pernah dia temui. Menikahimu adalah noda terbesar di hidupnya!”

Meredith melangkah dan melirik Madeline dengan hina. Kepala Madeline tertunduk saat ia menatap surat-surat cerai itu.

Sebaliknya, Meredith dengan dingin menyeringai dan menjadi semakin arogan.

“Pelacur tak tau malu! Enyah dari Glendale setelah kau tanda tangani surat-surat itu. Kalau tidak, aku akan menghajarmu setiap kali aku melihatmu!”

“Hmph.”

Tiba-tiba, Meredith mendengar Madeline tertawa kecil.

Detik berikutnya, Madeline mengangkat surat-surat itu, dan dengan beberapa gerakan cepat, merobeknya menjadi serpihan-serpihan kecil.

Seulas senyum muncul di bibirnya yang pucat, dan ia melemparkan serpihan-serpihan surat itu ke muka Meredith.

“Seperti yang kau katakan kepada Jeremy, aku akan mengganggunya bahkan setelah aku mati. Kau mau aku menceraikan Jeremy? Hanya dalam mimpimu!”

“Apa?” Meredith sangat geram setelah tertegun beberapa saat. “Berani-beraninya pelacur sepertimu bicara seperti ini padaku! Apa kau sudah bosan hidup?”

Sifat aslinya yang kejam sudah terekspos. Meredith mengangkat tangannya untuk diayunkan ke wajah Madeline. Di saat kritis itu, dia tidak menyangka Madeline lebih dulu mengambil aksi. Madeline menggunakan seluruh kekuatannya dan menampar wajah Meredith dengan keras.

“Dengar ya, Meredith. Aku tidak akan pernah menceraikan Jeremy meskipun aku mati! Aku akan membuka wajah aslimu di depan Jeremy. Seorang gadis yang sangat kejam dan tidak punya hati sepertimu tidak pantas menjadi pasangan Jeremy!”

Setelah berkata demikian, seluruh tubuh Madeline mulai gemetaran.

Setelah mengetahui kalau ia hanya pion di dalam skema jahat Meredith, ia sepenuhnya sudah tidak percaya lagi dengan hubungan mereka .

Tidak, ia seharusnya bilang kalau sudah tidak ada lagi kasih sayang di antara dua kakak beradik atau pun kasih sayang keluarga di antara mereka. Yang ada hanyalah sebuah aksi kasih sayang yang munafik dan skema yang sudah diperhitungkan.

“Madeline, berani-beraninya kau menamparku!” Meredith berteriak. Raut wajahnya terlihat tidak wajar. “Aku akan membuatmu menyesali ini!”

Dia menunjuk ke Madeline dan membalikkan badan dengan marah.

Madeline tidak peduli. Ia duduk kembali di tempat tidur, tidak yakin apakah tadi ia menggunakan tenaga yang berlebihan karena rasa sakit yang melemahkan itu datang.

Setelah beberapa saat, Meredith kembali. Setelah memasuki ruangan, dia duduk di lantai dan menyangga wajahnya. Dia terlihat sangat terluka.

“Maddie, jangan begini. Semua ini salahku. Tolong jangan marah. Timpakan semua kesalahan padaku. Akan tetapi, jangan marah pada bayi yang ada dalam kandunganku. Bayi ini adalah anak Jeremy.”

Apa?

Madeline benar-benar bingung. Namun saat ia melihat seorang pria yang berdiri di depan pintu, ia mengerti semuanya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2479

    Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2478

    Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2477

    Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2476

    Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2475

    "Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2474

    Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status