/ Fantasi / Perpustakaan Tengah Malam / Bab 34: Jejak Kuno

공유

Bab 34: Jejak Kuno

작가: Diya Putri
last update 최신 업데이트: 2024-08-19 13:17:15

****

Lila dan Elara menghabiskan beberapa hari berikutnya mempersiapkan perjalanan mereka. Peta kuno yang mereka temukan mengarah ke tempat-tempat di Astralium yang hampir tidak pernah disebutkan dalam catatan modern, sebagian besar merupakan reruntuhan yang tersembunyi di balik hutan lebat dan pegunungan. Mereka tahu bahwa perjalanan ini akan berbahaya, tetapi tekad mereka untuk mengungkap kebenaran lebih kuat dari rasa takut.

Mereka memulai perjalanan mereka di fajar, saat embun masih menyelimuti tanah dan langit masih dalam warna oranye pucat. Dengan persediaan yang cukup dan perlengkapan yang mereka butuhkan, mereka meninggalkan Astralium menuju hutan yang ditandai di peta. Seraphina, Aiden, dan Kael memutuskan untuk ikut serta setelah mendengar tentang pencarian ini, menyadari bahwa ini bukan hanya sekadar perjalanan biasa, melainkan misi yang bisa menentukan nasib dunia mereka.

Mereka berjalan dalam keheningan, masing-masing tenggelam dalam pikiran m
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Perpustakaan Tengah Malam    Bab 45: Bayangan yang Tersembunyi

    ****Seiring berjalannya waktu, Astralium berkembang menjadi pusat pengetahuan dan perlindungan bagi banyak orang. Namun, di balik kedamaian yang mulai mengakar, Lila merasakan sesuatu yang ganjil. Setiap malam, dia sering bermimpi tentang bayangan yang bergerak di balik cahaya. Mimpi itu semakin sering menghantuinya, membuatnya gelisah.Pada suatu malam yang sejuk, saat bulan purnama bersinar terang di langit, Lila terbangun dengan napas terengah-engah. Dalam mimpinya, dia melihat bayangan hitam besar yang merayap melalui lorong-lorong Astralium. Bayangan itu tampak hidup, dan rasanya begitu nyata hingga membuat tubuhnya merinding.Lila duduk di tepi tempat tidur, memandang ke luar jendela. "Ada yang tidak beres," pikirnya. Dia tahu bahwa instingnya jarang salah, dan kali ini dia merasa ada sesuatu yang lebih besar yang belum mereka sadari.Keesokan paginya, Lila memutuskan untuk berbicara dengan teman-temannya tentang mimpinya yang aneh. Saat mereka berkumpul di ruang pertemuan keci

  • Perpustakaan Tengah Malam    Bab 44: Penjaga Cahaya yang Baru

    ****Hari-hari berikutnya di Astralium dipenuhi dengan aktivitas yang menggairahkan. Setelah kekalahan Ravok, orang-orang dari seluruh penjuru dunia mulai datang ke Astralium, mencari kedamaian, perlindungan, dan pengetahuan. Para Penjaga Cahaya yang dipimpin oleh Lila dan teman-temannya menjadi simbol harapan bagi banyak orang.Setiap sudut Astralium kini dihiasi oleh senyum, canda tawa, dan kebahagiaan. Namun, meski di permukaan semuanya tampak damai, di balik itu, Dewan Penjaga Cahaya terus bekerja keras memastikan bahwa mereka selalu siap menghadapi ancaman baru yang mungkin muncul.Suatu pagi, saat matahari baru saja terbit, Lila dan teman-temannya berkumpul di halaman utama Astralium. Fenrir berdiri di depan mereka, ditemani oleh beberapa anggota Dewan Penjaga. Hari itu adalah hari yang istimewa—hari di mana mereka akan mengangkat Penjaga Cahaya baru."Saat ini," Fenrir memulai dengan suara tenang, "kita telah memasuki era baru. Kalian telah menunjukkan bahwa cahaya akan selalu

  • Perpustakaan Tengah Malam    Bab 43: Titik Awal yang Baru

    ****Pagi di Astralium terasa lebih tenang dari biasanya. Udara pagi sejuk, dan sinar matahari yang lembut menyelinap melalui jendela-jendela besar aula, membangunkan Lila dan teman-temannya. Setelah malam penuh perayaan, suasana damai ini seakan menjadi jeda dari semua kegaduhan yang telah mereka lalui. Namun, meski suasana pagi itu damai, ada sesuatu yang berubah. Semuanya terasa lebih jelas, lebih hidup, seolah dunia telah terbebas dari selubung kegelapan yang telah lama menyelimutinya.Lila duduk di dekat jendela, menatap hamparan langit yang biru cerah. Di tangannya, ia memegang kunci yang mereka gunakan untuk mengalahkan Ravok. Cahaya lembut masih memancar dari kunci itu, tapi kini terasa lebih hangat, lebih damai. Lila terdiam, merenung sejenak."Apa yang sedang kau pikirkan?" Suara lembut Seraphina membuyarkan lamunannya. Seraphina berjalan mendekat, duduk di sampingnya.Lila menghela napas dan tersenyum kecil. "Aku hanya berpikir, setelah semua yang kita lalui... apa yang aka

  • Perpustakaan Tengah Malam    Bab 42: Cahaya Baru di Horizon

    ****Setelah meninggalkan kuil kuno, Lila dan teman-temannya melangkah kembali ke Astralium dengan perasaan yang berbeda. Kemenangan atas Ravok tidak hanya membebaskan dunia dari ancaman besar, tetapi juga memberi mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang diri mereka sendiri dan kekuatan yang mereka miliki ketika bersatu. Saat mereka berjalan, angin lembut menyambut mereka, dan aroma segar pepohonan menyelimuti udara. Dunia seakan-akan terlahir kembali.Saat mereka mendekati gerbang besar Astralium, penduduk setempat menyambut mereka dengan sorakan dan pujian. Di tengah keramaian, anak-anak berlarian dengan gembira, memainkan bendera-bendera kecil berwarna terang, dan orang dewasa tersenyum penuh rasa terima kasih. Ada kegembiraan yang menyelimuti seluruh tempat itu—kegembiraan yang mungkin tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.Seraphina, yang biasanya pendiam, bahkan tak bisa menahan senyum lebar di wajahnya. "Aku tidak pernah membayangkan kita akan

  • Perpustakaan Tengah Malam    Bab 41: Cahaya Melawan Kegelapan

    ****Cahaya dari ketiga kunci semakin terang, memancar seperti matahari yang baru terbit di tengah kegelapan pekat. Lila dan teman-temannya berdiri di tengah lingkaran energi, tangan mereka erat menggenggam kunci-kunci tersebut. Mereka bisa merasakan kekuatan yang luar biasa mengalir melalui tubuh mereka, seolah-olah mereka bukan hanya satu individu lagi, melainkan satu kesatuan yang kuat.Ravok, yang selama ini terlihat begitu kuat dan tak terkalahkan, mulai terguncang. Bayangannya yang dulu kokoh dan menakutkan, kini berubah menjadi kabur dan tak stabil. Suara tawa jahatnya yang menggema di ruangan itu berubah menjadi jeritan amarah."Kalian pikir cahaya ini bisa menghancurkanku?" Ravok menggeram, suaranya menggetarkan dinding ruangan. "Aku adalah kegelapan abadi! Aku adalah ketakutan yang tak pernah mati!"Namun, Lila dan yang lainnya tidak mundur. Mereka tahu ini adalah saatnya untuk bertindak. Cahaya yang mereka ciptakan bukan hanya kekuatan

  • Perpustakaan Tengah Malam    Bab 40: Persiapan Akhir

    ****Setelah mengumpulkan ketiga kunci, Lila dan teman-temannya kembali ke pusat kuil kuno yang kini tampak lebih hidup daripada sebelumnya. Cahaya dari kunci-kunci tersebut memancar terang, memenuhi ruangan dengan aura hangat yang seakan memberi mereka kekuatan dan harapan baru. Di tengah aula besar itu, terdapat sebuah pintu besar yang berukir simbol-simbol kuno. Itu adalah pintu yang akan membawa mereka ke tempat Ravok bersemayam.Fenrir berdiri di samping pintu itu, wajahnya tampak lebih serius daripada sebelumnya. “Kalian telah melewati semua ujian yang diberikan pilar-pilar kebijaksanaan, kekuatan, dan keberanian. Namun, apa yang menunggu di balik pintu ini jauh lebih berbahaya. Ravok akan menggunakan semua cara untuk menghentikan kalian. Ini adalah titik balik. Apakah kalian siap menghadapi takdir kalian?”Lila memandang teman-temannya satu per satu. Kael, Aiden, Seraphina, dan Elara semuanya mengangguk, mata mereka penuh dengan tekad yang kuat. Mer

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status