Bab 9
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
"Tatiana tunggu! Jangan jalan cepat-cepat dong, duh kak Tian lelah tahu belum tidur dari semalam. Kamu jangan lari"ucap kak Tian sambil mengejarku dengan ngos ngosan.
Dia sebenarnya jengkel sekali dengan sikap ibunya, entah apa alasan dia tidak suka dengan keluarga kak Renata.
Sejauh yang dia lihat keluarga ini sangatlah baik. Dia bisa merasakan kasih sayang dari mereka. Uh ibu buat badmood pagi-pagi kalau tahu begini. Dia ngga akan ke tempat syuting itu, gumam Tatiana dalam hati.
"Oh maaf kak Tian sepertinya aku berjalan terlalu cepat yah." ucap Tatiana sambil berhenti berjalan menunggu kak Tian datang.
"Kenapa seh kau berlari begitu, seperti di kejar setan saja." kata kak Tian sambil ceng cengesan.
"Sudahlah ayo kita pulang dulu. kak Tian
Bab 10Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Tian PovAda apa seh dengan Renata? Kenapa dia begini yah. Kok nyuruh aku jujur, ada apa seh sebenarnya, gumam Tian dalam hatinya.Di dalam kamar Tian sibuk dengan berbagai praduga.Duh anjing di vila tetangga kenapa berisik sekali seh! menggonggong terus, Astaga ini sudah lewat tengah malam. Kenapa malah berisik seh, aku pakai earphone saja lah. Masalah Renata akan aku tanyakan besok saja begitu kami sampai di rumah, gumam Tian dalam hati dan mencoba untuk tidur."Wah benar-benar yah si Renata, masa langsung pergi. Pake ninggalin aku lagi."Bi dari kapan non Renata berangkat?"tanyanya"Barusan den, mungkin sekitar 15 menit deh" kata Bibi."Ini gara-gara anjing di sebelah nih, semalam kenapa men
Bab 11 Rumah dahlia no 1 Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini . Sesampai di rumah sakit, keduanya langsung di bawa ke UGD, aku langsung menelepon kedua orangtuaku dan Haris. Memberitahu kecelakaan ini. Tak lama pak Handjoyo dan Haris datang ke rumah sakit, Papa dan Mama juga datang begitu juga dengan kak Natan, bahkan kak Tiara dan suaminya juga datang. Semua keluarga berkumpul. Kami semua berkumpul di depan ruang UGD, kemudian dokter datang memberi tahu kalau Tatiana memerlukan donor darah. Karena pendarahan nya terlalu banyak, kulihat keluarga Tatiana sangat binggung. Aku tahu alasan mereka binggung karena golongan darah Tatiana spesial. "Ambil darah saya saja dok, kak Natan ayo kita sumbangkan darah kita" ajakku. "Tian bagai
Bab 12Rumah dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita iniTatiana pun belum sadar juga sampai sekarang. dia masih di ICU.Untungnya perlahan kondisi Tatiana membaik, respon tubuhnya mulai membaik dan menerima jantung baru itu.5 hari semenjak peristiwa kecelakaan. tiba-tiba polisi datang ke rumahnya Tatiana di perumahan Bejo 23 , dahlia no 1 ,di jalan Nezha."Selamat siang , apa benar ini rumah ibu Titi?" tanya seorang polisi."iya benar, ada apa yah" jawab bi Inah"ibu Titi ada dimana? tolong panggil beliau"perintah pak polisi"Tunggu sebentar yah pak" kata bi Inah"Tuan...tuan...cepat turun kebawah ada polisi datang mencari nyonya !" Ucap bi Inah mulai panik."Ada apa bi" kata Tiara yang bergegas turun ke bawah dengan ayah
Bab 13Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita iniKeesokan harinya berita di semua infotainment dan berita televisi sangatlah heboh.Karena kasus pembunuhan ini, ibu Titi adalah aktris senior jadi berita ini menjadi perbincangan umum.Banyak yang tidak menyangka kalau pemeran protagonis ini bisa menjadi begitu kejam di dunia nyata.Sayangnya Tatiana masih belum sadar juga, dia masih koma.Sudah hari kesebelas. Tian dan Haris terus-menerus berada di rumah sakit, mereka bergantian jaga malam. Selalu di sisi Tatiana dan kalau siang hari ada Ryan, kang Narji, bi Inah, kak Tiara juga kak Natan yang bergantian berjaga.Mereka selalu standby di tempat karena kuatir kalau nanti Tatiana sadar tidak melihat seorang pun di sisinya.
Bab 14Rumah Dahlia no 1"Sabar dulu pak, Tian coba kau jelaskan dengan lebih detail lagi?" tanya pak Handjoyo."Waktu itu 19 tahun yang lalu, usiaku baru 14 tahun, aku mendengar percakapan antara ibu Titi dengan Mama. Saat itu aku baru pulang dari sekolah, ibu Titi bilang sudah mengandung anak papa. Karena kalian melakukannya saat mabuk waktu pulang syuting. Ibu Titi memang mencintai papa dari dulu. Ibu Titi adalah mantan kekasih papa kan. Cuma karena papa jatuh cinta dengan mama. Jadi meninggalkannya dan menikahi mama. Ibu Titi pun hanya bisa pasrah di jodohkan oleh keluarganya. Ibu Titi meminta mama menyerahkan papa kembali kepadanya demi anak di kandungannya, Tetapi mama bersih keras mempertahankan papa dan menyuruh ibu Titi mengugurkan kandungan. Kulihat ibu Titi pulang dengan menangis " papar Tian"Astaga papa tidak pernah tahu mengenai kehamilan Titi" seru pak Nanda"Memang mama sengaja tidak memberitahu papa, bahkan mama menga
Bab 15 Rumah Dahlia no 1 Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini Keesokan pagi, para suami ini pergi ke tempat istri mereka masing-masing. Setelah mendapatkan penjelasan dari bu Titi, mengenai kebenaran siapa ayah kandung Tatiana. Pak handjoyo pun memberi tahu kalau perceraian mereka sudah di urus dan mengenai harta gono gini akan di atur sesuai kesepakatan awal sebelum mereka menikah dulu ,tapi bu Titi mengatakan kalau harta yang dia dapat setelah menikah akan dia bagi rata menjadi empat bagian untuk dirinya dan anak-anaknya. Malam hari mereka semua, kedua keluarga besar menunggu di rumah sakit. Karena tadi sore kata suster dan bi Inah yang berjaga, Tatiana sempat mengerakan jarinya. Jadi ada kemungkinan dia akan segera sadar. Mereka semu
Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Bu Rini langsung menangis sesenggukan mendengar cerita dari Tatiana, bi Inah pun ikut menangis. Tak lama kak Haris dan pak Handjoyo pun datang, mereka binggung melihat bi Inah dan bu Rini menangis.Pak Nanda pun berucap "pak Handjoyo sebaiknya kita katakan saja sekarang, saya sudah siap menanggung segala resiko, apa pun keputusan dari Tatiana""Nak, kuatkan hatimu! kau sudah besar sekarang ,kau pasti bisa memilih untuk memutuskan apa nantinya, yang pasti ayah tetap sayang sama kamu " ucap pak Handjoyo sambil mengelus kepala Tatiana, putri bungsunya."Dek, sebenarnya Renata sudah meninggal dari 12 hari yang lalu, nyawanya tidak dapat di selamatkan karena kecelakaan itu " ucap Haris dengan wajah sendu, sangat terlihat kalau
Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Tak lama Haris sudah datang dengan notebook dan proyektor mini.Seperti perintah Renata dalam pesan terakhirnya, Tatiana persis melakukannya. Membaca surat dahulu ,baru melihat semua foto-foto yang ada, terakhir dia memutar video yang ada di flashdisk.Ada sosok Renata dalam video itu, itu direkam di kamarnya,"Hai adik, aku sangat bahagia mengetahui kalau aku bukan lagi anak bungsu dan punya seorang adik. Sebenarnya sebelum kamu lahir, mamaku sempat keguguran karena itu kondisinya tidak begitu baik. Dek maafkan mama kandungku yah, jangan salahkan dia! Bagaimanapun dia hanyalah perempuan biasa yang tidak mau rumah tangganya hancur dan anak-anaknya kehilangan sosok papa. Aku juga merasakan sakit hati saat mengetahui hal in