Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
Rumah Zinnia No 1
part 1
Gregorio sedang melamun di sebuah pub malam, merenungkan peristiwa tadi siang, pertengkaran kedua orangtuanya yang tak sengaja dia dengar usai pulang dari rumah Mahendra.
"Mama ngga mau tahu, jangan jual rumah ini! Ini satu-satunya warisan orangtuaku" Bentak Mama.
"Tolong mengertilah Ma, kalau pembeli terus sepi seperti ini sampai akhir bulan. Hutang di bank yang sudah nunggak mau bayar pake apa?" tanya Papa.
"Papa usaha dong, biaya kuliah Gempita juga harus bayar bulan depan" keluh Mama sambil berlalu pergi meninggalkan Papa.
Mengetahui keadaan keuangan keluarganya yang menipis, buat Rio berpikir keras, sudah lulus kuliah dari 1 tahun lalu tapi belum dapat pekerjaan sama sekali. Puluhan CV sudah di tebar tapi tak
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 2Menyelamatkan Seorang WanitaWaktu semakin larut, jalanan sepi hanya tampak beberapa kendaraan yang berlalu lalang. Langit tampak gelap seperti otak Rio yang sedang buntu, lampu cahaya mobil dan motor yang datang silih berganti menyinari jalanan aspal.Rio memutuskan mengambil rute pulang lewat jalan memutar, sekedar mengulur waktu sambil memikirkan cara mendapatkan uang lebih. Saat melewati daerah yang cukup rawan, Rio memacu mobilnya dengan lebih berhati-hati karena disana seringkali terjadi tindak kejahatan.Ada beragam kasus yang terjadi sampai berpura-pura tertabrak demi dapatkan sejumlah uang oleh pengemudi yang lewat, menebar paku, memberhentikan mobil atau motor lalu mengambil alih kendaraan tersebut .
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Part 3Teror Rentenir"Rio mau kemana? tumben sudah rapi pas sore begini. " ujar Mama"Ada janji sama teman, mau ada kerjaan baru. Mama doain dong biar sukses, "Sahut Rio sambil mengambil sepatu keds putihnya dari rak sepatu."Tentu dong, mama selalu doain kalian berdua, " kata Mama sambil duduk di sofa dan menyalakan televisi untuk menonton acara infotainment favoritnya.Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu dengan keras, wajah Mama langsung terlihat pucat. Rio pun menuju pintu masuk dan saat hendak membuka pintu, Mama menahan tangannya tapi Rio berusaha menenangkan sang Mama dan tetap buka pintu."Akhirnya kalian keluar juga, mana Jemmy ? hutangnya sudah jatuh tempo lama sekali" kata seorang pria tua dengan
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 4Pekerjaan yang menguntungkanSetelah selesai makan, Ersan mengajak Rio untuk ke sebuah tempat karaoke. Dia sudah pesan tempat selama 3 jam dan bilang akan diskusi di sana, karena lebih privat.Kedua pria ini pun pergi ke tempat karaoke yang ada di depan Restoran Puji Enak, sepertinya Ersan ada anggota tetap karena staf di sana begitu mengenal dia.Sesampainya di dalam ruangan Ersan stel lagu untuk mereka dengarkan dengan suara pelan, lalu mulai berbicara."Ko Rio di kantor tempat ku bekerja memang butuh driver tapi tak mungkin aku tawarkan ke Koko karena aku tahu kemampuanmu. Dan ini ada pekerjaan lainnya, kontrak 1 tahun dengan bayaran gaji tinggi juga jaminan setiap bulannya. Semua terserah Koko mau ambil yan
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Part 5Saat sarapan,"Loh dek kenapa cuma pakai piyama, ngga kuliah hari ini?" tanya Rio saat melihat adiknya asik sarapan nasi dengan perkedel jagung dan kuah bayam."Hari ini libur kuliah, dosen ada urusan diluar cuma ada tugas untuk di kerjakan di rumah"jawab Gempita"oh"Rio pun duduk dan mencomot perkedel jagung dari piing adiknya dan mencocolnya ke sambel tomat."Ko Rio kenapa malah ambil punyaku sana minta ke Mama masih di gorengkan" gerutu Gempita"Dikit doang jangan pelit lah" ledek Rio"Kalian ini sudah besar masih bertengkar, ini perkedelnya makanlah. " kata Mama sambil menyerahkan 1 piring penuh berisi perkedel jagung yang masih panas.Tak butuh waktu lama Rio dan Gempita menghabiskan
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Part 6Setelah makan siang, keduannya berpisah lalu Rio iseng menuju toko Mahendra sambil bawa hasil design dan menunggu waktu untuk ke apartement Ersan."Hendra, ini pesanan loe" ujar Rio sambil menyerahkan spanduknya."Makasih ya bro""Eh anakmu masih ikut ke toko, kenapa ngga pakai jasa babysitter sih? pelit amat loe sama istri sendiri""Mau nya gitu apa daya Mama larang buat pakai jasa pengasuh, ya sudah akhirnya beginilah" keluh Hendra."Sabar ya Bro, anak loe biar main sama gue sebentar. Kebetulan masih nunggu nih mau ketemu teman nanti sore""Oh baiklah, terimakasih banyak ya"si kecil ini sekarang bersama Paman Rio pergi jalan ke mini market dan duduk santai didepan sana. Kebetulan p
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 7Sepulang dari apartement Ersan, dia putuskan untuk mampir ke toko perhiasan membeli 3 buah gelang emas untuk Mama, Gempita dan Tante Meylina. Bagaimanapun setahun kedepan dia akan hidup dengannya dan mungkin saja keperjakaannya akan dilepaskan.Rio milih gelang dengan motif bunga untuk Mama, motif hati untuk Tante Meylina dan motif Lumba-lumba untuk Gempita. Adik satu-satunya ini memang menyukai hewan lumba-lumba.Selesai mengemas dan membayar ketiga gelang, Rio meluncur ke restoran kesukaan ayahnya membeli hidangan ayam kung pao, bebek peking dan tumis daging sapi semua di bungkus dan bawa pulang.Sesampainya di rumah, Rio langsung memanggil adiknya, Gempita bergegas keluar kamar dan wajahnya sumringah sa
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 8Cing Cling...bunyi notifikasi dari handphone, hoaem hoaaammm Rio kebangun akibat berisiknya nada dering juga notifikasi. Semalam lupa silent handphone lamanya karena asyik ngutak atik iPhone baru.Dengan rasa enggan Rio mengambil handphone lamanya dan mengecek siapa saja yang menghubunginya sepagi ini. Ternyata Gracia yang menelepon dari subuh mengajak sepeda bareng, lalu mengirimkan beberapa foto anjing yang berhasil di selamatkan dan menunggu di adopsi.Memang di chat mereka berdua sempat membicarakan tentang hewan yang di telantarkan, karena itu Rio berinisiatif mengambil satu anjing untuk dia pelihara dan Gracia bilang akan mengirimkan foto anjing sesuai permintaan Rio.Ada jenis Giant Tibetan Mastif
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 9Saat Cookies telah tertidur terdengar bel berbunyi, Rio bergegas ke depan dan membuka pintu ternyata yang datang adalah seorang wanita memakai kacamata hitam, topi bundar dan setelan berwarna hitam. Dia menenteng sebuah tas branded dan bergegas masuk lalu menyuruh menutup pintu."Rio, saya Meylina" sapa nya sambil membuka topi dan kacamata.Tampak seorang wanita cantik, sekilas mirip dengan Gracia tapi terlihat lebih tua, namun masih mempesona. Bentuk tubuhnya pun masih kencang, sepertinya sering berolahraga."Hallo Meylina, ini hadiah untuk kamu sebagai awal perkenalan" kata Rio sambil memberikan sebuah gelang yang dia beli sebelumnya."Kamu sangat perhatian, tolong pakaikan dan panggil saja