Share

132

BAGIAN 132

EXTRA PART

POV DONI

SATU PER SATU TUMBANG

Atmosfer di ruangan ini menjadi begitu sarat akan ketegangan. Perasaanku begitu tak nyaman kepada Ayah. Satu sisi aku tak tega sebab telah mengecewakannya, tapi di sisi lain aku bersikukuh bertahan dengan egoku. Kusadari mungkin kerasnya kepala ini telah melukai Ayah. Namun, sekali lagi, aku tak dapat mengubah pendirianku.

Setelah menunggu kondisi Ayah stabil usai mendapatkan pengobatan uap, kuputuskan untuk membawanya ke rumah sakit. Ayah awalnya menolak. Beliau seperti masih merajuk kepadaku.

“Ayolah, Yah. Doni mohon,” bujukku sambil bersimpuh di bawah kakinya.

“Tidak usah. Aku bisa urus diri sendiri!” Ayah masih berkuat dengan keras kepalanya. Kami memang sama-sama memiliki sifat yang sama. Susah untuk mengubah prinsip.

“Mbak Dina pasti sedih, Yah, jika tahu Ayah sakit begini. Jangan buat dia sedih. Kasihan,” kataku mencoba meluluhkan hati Ayah.

A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status