Share

22

RASA SAKIT

POV ZULAIKA

              Detik itu, aku merasakan ketakutan yang luar biasa di dalam apartemen Daddy. Hanya ada kami berdua dan aku merasa seperti tawanan yang dikurung dalam sangkar baja. Meski setelah mencium kakinya Daddy tak lagi tampak marah, tetap saja aku masih gemetar karena ngeri yang tak berkesudahan. Aku takut kalau-kalau dia akan menembak kepala saat aku lengah.

              “Sweeheart, ayo layani aku di kamar. Lepaskan pakaianmu sekarang juga!” Daddy memberi perintah kepadaku. Membuat lututku semakin lemas saja. Air mata yang sudah menggenang di pipi, terpaksa harus kuhapus dengan gerakan cepat. Aku buru-buru tersenyum demi membuat Daddy tak lagi marah.

              Di hadapannya, kutanggalkan satu persatu pakai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status