Share

Julia Menghilang

Author: Bintang Senja
last update Last Updated: 2022-06-19 08:51:15

"Diblokir, kok bisa sih, Mas. Terus nanti ini bayarnya gimana." Nagita menatap lelaki yang berdiri di hadapannya. Sevan nampak mengusap wajahnya dengan gusar, bingung itu yang ia rasakan.

"Kamu ada uang nggak? Nanti aku ganti," ujar Sevan kemudian. Tidak ada pilihan lain, beruntung belanjaan tidak terlalu banyak. Tapi tetep juga kudu ngeluarin uang yang lumayan.

"Memangnya berapa?" tanya Nagita. Setelah itu Sevan menyebutkan total harga yang harus mantan istrinya itu bayar. Dengan sangat terpaksa Nagita mengeluarkan ATM miliknya.

"Ingat loh, setelah ini harus diganti." Nagita menyerahkan kartu ATM miliknya. Sevan menerima benda pipih dan kecil itu. Setelahnya ia memberikan kartu tersebut  kepada pegawai kasir itu.

Selesai membayar barang belanjaan, mereka memutuskan untuk pulang. Awalnya Sera masih ingin pergi, namun Sevan memaksa putrinya itu untuk pulang. Ia khawatir jika nanti Sera meminta sesuatu yang macam-macam.

Dalam perjalanan pulang, Nagita lebih banyak diam, wanita itu benar-benar kesal dengan kejadian hari ini. Sedangkan Sevan memilih untuk fokus menyetir, walaupun sesungguhnya pikirannya tengah kacau. Ditambah ATM miliknya diblokir, dugaan Sevan yang melakukannya tak lain adalah istrinya sendiri.

"Julia, pasti kamu yang sudah memblokir ATM aku," gumamnya dalam hati. Sevan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Rasanya ia ingin segera sampai di rumah, karena setelah ini Sevan harus secepatnya menemui Julia.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh kini mereka sampai di rumah. Sera dan Nagita bergegas turun dan diikuti oleh Sevan, setelah itu mereka beranjak masuk ke dalam rumah. Sevan menaruh barang belanjaan milik Nagita di sofa ruang tengah.

"Sera, papa pulang dulu ya. Besok-besok papa ke sini lagi," pamitnya. Mendengar itu seketika Sera beranjak menghampiri ayahnya.

"Kok enggak tidur di sini lagi, Pa?" tanya Sera.

Sevan jongkok untuk mengsejajarkan tingginya dengan putrinya. "Lain kali ya, Sayang. Kasihan mama Julia kalau papa di sini terus, kalau Sera kangen kan bisa main ke rumah papa. Atau sekarang mau ikut ke rumah papa."

"Enggak mau, Sera maunya papa yang di sini." Sera menggeleng, menolak ajakan ayahnya itu.

"Ya sudah, sekarang papa pulang dulu ya." Sevan mencium kening putrinya dengan lembut. Setelah itu ia bangkit dan beranjak keluar dari rumah mantan istrinya itu.

Kini Sevan sudah dalam perjalanan pulang, pikirannya benar-benar tidak tenang, terlebih nomor istrinya tidak aktif. Khawatir jika Julia sampai melakukan hal yang tidak-tidak. Apa lagi saat ini istrinya tengah hamil.

Tiba-tiba saja Sevan teringat saat ia menikah dengan Julia. Wanita cantik, baik hati, sopan, bagi Sevan Julia adalah wanita sempurna yang pernah ia temui dan miliki. Banyak laki-laki yang berlomba untuk mendapatkannya, dan Sevan adalah yang beruntung.

Flashdisk on

"Julia terima kasih ya, karena kamu mau menikah denganku. Bukan itu saja, kamu juga sudah membantuku," ungkap Sevan. Ia sangat berterima kasih karena berkat Julia, perusahaan yang hampir bangkrut kini dapat berdiri kembali. Kerugian besar yang pernah ia alami, berhasil Julia tutup.

"Sama-sama, semoga pernikahan kita langgeng ya. Walaupun awalnya kita dijodohkan, tapi setelah dijalani ternyata tidak seburuk yang aku pikirkan," sahut Julia. Keduanya menikah memang karena dijodohkan, orang tua mereka adalah sahabat lama yang kembali dipertemukan.

"Oya, aku berhasil memenangkan tendernya. Dan semua ini berkat bantuan dan dukungan darimu," ungkap Sevan kemudian. Seketika Julia tersenyum mendengar kabar gembira itu.

"Kamu serius, Mas. Selamat ya, kamu memang suami yang hebat," ucap Julia. Ia benar-benar bahagia mendengar kabar gembira tersebut.

"Di balik suami yang hebat, akan ada istri yang hebat pula. Yang siap memberikan dukungan dan mendoakan, Sayang terima kasih ya. Aku benar-benar tidak tahu harus ngomong apa lagi," tuturnya. Sevan lalu mencium kening dan pipi istrinya berkali-kali.

"Sama-sama, Mas." Julia mengangguk, lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya.

"Oya, aku sudah dapat rumahnya. Sudah aku bayar juga, besok atau lusa kita bisa pindah ke sana," ujar Julia.

"Maaf ya, jadi ngerepotin kamu. Harusnya kan aku yang mikirin hal ini, tapi .... "

"Kamu kan sibuk sama kerjaan, lagi pula cuma nyari rumah doang," potong Julia dengan cepat.

"Bukan masalah nyari rumahnya, tapi hampir semua kamu yang ngeluarin biaya. Aku janji, setelah perusahaan benar-benar sudah stabil. Aku akan mengganti semua uang yang sudah kamu keluarkan." Sevan menangkup wajah istrinya. Sementara Julia hanya tersenyum.

"Kamu apaan sih, Mas." Julia kembali menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya.

Flashback off

Tin, tin, tin, suara klakson mobil membuat Sevan tersadar dari lamunannya. Seketika ia terkejut ketika sudah banyak mobil yang mengantri di belakangnya. Sevan melihat ke depan dan ternyata lampu hijau sudah menyala, gegar ia kembali melajukan mobilnya.

Tidak butuh waktu lama mobil Sevan berhenti di depan gerbang rumahnya. Lelaki itu menyipitkan matanya ketika melihat pintu gerbang yang tertutup rapat. Keadaan rumah pun terlihat sepi, setelah memarkirkan mobilnya Sevan beranjak turun.

"Tumben masih dikunci." Sevan melihat jika pintu gerbang masih dikunci. Hal yang tak biasa. Sevan berjalan mondar-mandir tak jelas, saat melihat ke dalam pintu dan jendela rumah juga tertutup rapat.

"Di telpon nggak bisa lagi." Sevan menggerutu ketika nomor istrinya masih juga belum aktif.

"Mas Sevan baru pulang ya." Suara seorang ibu seketika mampu membuat Sevan menoleh.

"Iya, Bu. Kira-kira, Ibu tahu nggak ke mana perginya Julia. Tidak biasanya rumah sepi seperti ini, pintu gerbang juga dikunci." Sevan melontarkan pertanyaan, berharap ibu tersebut mengetahui ke mana perginya Julia.

"Mbak Julia sudah pergi dari tadi pagi, Mas. Bawa koper gede, pas ditanya katanya mau pindah rumah. Memangnya, Mas Sevan tidak tahu," jelasnya. Seketika Sevan terkejut mendengar jika istrinya pergi tanpa memberitahu dirinya.

"Pindah rumah, kenapa Julia .... "

"Iya, Mas. Rumah ini katanya dijual, dan pembelinya akan pindah ke sini besok. Ya sudah saya permisi." Ibu itu memotong ucapan Sevan. Setelahnya ia beranjak pergi, sedangkan Sevan masih berdiri dengan pikiran dan hati yang semakin kacau.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Siti Juleha
rasakno..... modal dengkul doang belagu. gitu tu orang gak kuat iman, duit banyak dikit, ilang ingatan, wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Sartini Cilacap
Gerak cepat julia
goodnovel comment avatar
Isabella
satu kata untuk sevan kapok
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Hadirnya Anggota Baru ( Ending)

    Waktu terasa cepat berlalu, dan kini tidak terasa sekarang usia kandungan Julia sudah sembilan bulan. Hanya tinggal menunggu hari kapan akan melahirkan. Sevan pun kini memilih untuk cuti bekerja, pria itu akan standby menjaga istrinya di rumah. Terlebih ada anak-anak.Seperti malam ini, saat Julia tengah tengah menemani si kembar bermain, Sevan datang dengan membawa dua gelas susu, dan untuk si kembar mengunakan botol, pria itu berjalan menghampirinya sang istri, dan menjatuhkan bobotnya di sebelah Julia. Jujur, rasanya Sevan tidak sabar ingin melihat buah cintanya lahir ke dunia. "Minum dulu susunya." Sevan menyodorkan susu tersebut. Dengan segera Julia menerimanya, lalu meneguk susu tersebut."Sera ini untuk kamu, dan ini untuk Azam dan Azura." Sevan menyodorkan susu tersebut untuk ketiga anaknya."Terima kasih, Pa." Mereka berucap secara bersamaan, lalu menerima susu tersebut.Belum ada setengah, Julia menyerahkan gelas tersebut. "Mas abisin ya, aku udah kenyang."Sevan terlonjak

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Test Pack ( Menuju Ending)

    Hari demi hari telah berganti, minggu demi minggu sudah berlalu dan bulan terus berjalan. Tidak terasa setahun telah berlalu, kini bahtera rumah tangga yang Julia serta Sevan bina semakin hari bertambah romantis. Masalah yang pernah menguji rumah tangga mereka, berhasil dilalui bersama. Pagi ini, Sevan tengah sibuk untuk bersiap pergi ke kantor. Meski semua kebutuhannya sudah Julia siapkan, tetap saja Sevan sering membuat Julia geram dengan kelakuannya. Seperti saat ini, Sevan tengah sibuk mencari dasi, padahal sudah disiapkan oleh istrinya. "Sayang dasinya di mana!" teriak Sevan dari dalam kamar. "Sudah aku siapkan, Mas." Julia ikut berteriak, pasalnya saat ini ia sedang berada di kamar mandi memandikan si kembar. "Mana nggak ada," ujar Sevan dengan suara cukup keras. Julia menghela napas, setelah selesai ia bergegas memakaikan handuk untuk si kembar lalu beranjak keluar. Terlihat jika suaminya sedang mengobrak-abrik isi lemari untuk mencari dasi. Padahal sudah Julia siapkan dan

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Karma untuk Nagita

    Sevan menghentikan langkahnya ketika melihat wanita yang ia kejar sudah tergeletak di pinggir jalan dekat darah yang terus mengalir dari kepala dan beberapa anggota tubuh lainnya. Lalu lintas menjadi terganggu gara-gara kejadian tersebut. Banyak pengendara yang berhenti demi melihat korban."Mas." Julia memegang bahu suaminya, seketika Sevan terlonjak kaget dengan sentuhan istrinya itu."Julia kamu .... ""Astaghfirullah, Mas." Julia langsung menyembunyikan wajahnya di balik punggung suaminya. Ia paling tidak bisa jika melihat korban kecelakaan dengan wajah mengenaskan seperti yang wanita itu alami, yang tak lain adalah Ranti."Kamu tidak perlu melihatnya, biar polisi saja yang akan mengurusnya." Sevan mengusap punggung istrinya. Ia tahu bagaimana perasaan Julia saat ini, setelah itu Sevan membawa sang istri kembali masuk ke dalam gedung rumah sakit.Setibanya di dalam, Sevan dan Julia kembali masuk ke dalam ruang rawat Sinta. Beruntung Sevan sempat memergoki perbuatan Ranti. Jika tid

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Niat Jahat Ranti

    "Aku tidak boleh menyerah." Irfan beranjak masuk ke dalam mobilnya, lalu melaju mengikuti mobil Sinta."Sinta, aku tidak akan pernah melepaskan kamu." Irfan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi agar tidak kehilangan jejak.Sejujurnya Irfan cukup heran, dari mana Sinta mengetahui perselingkuhannya. Mungkinkah Julia yang telah memberitahu ibunya, tapi sepertinya tidak mungkin. Tapi jika bukan Julia, lalu siapa, karena hanya Julia yang mengetahuinya.Irfan terus melajukan mobilnya, ada rasa khawatir yang menguasai dirinya. Terlebih mobil yang membawa Sinta melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Beruntung Irfan bisa terus mengejarnya, hingga akhirnya mobil Sinta berhenti di pelataran rumah.Melihat Sinta turun dari mobil, gegas Irfan juga ikut turun. Bahkan lelaki itu langsung mengejar Sinta, mendengar suara Irfan. Wanita paruh baya itu menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang. Terlihat jika Irfan tengah berjalan mendekatinya."Sinta, kamu baik-baik saja kan." Ra

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Surat Cerai untuk Irfan

    Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kini Nagita sudah tiba di kediaman Alex. Kini mobil sudah terparkir, Baron langsung membawa Nagita turun lalu mengajaknya masuk ke dalam rumah. Meski sudah memberontak, tetapi tenaga Baron jauh lebih kuat. "Lepasin aku!" teriak Nagita dengan terus memberontak."Tenang, Sayang. Sebentar lagi kita akan bersenang-senang," ujar Baron seraya mencolek dagu wanita yang bersamanya. Dengan kasar Nagita memalingkan wajahnya. "Mulai hari ini, kamu akan menjadi pelampiasan napsu para anak buahku. Jangan mencoba untuk kabur, karena kamu akan tahu sendiri akibatnya," ucap Alex. Seketika mata Nagita melotot. "Baron, bawa dia pergi dari sini. Terserah kalian mau apakan," titah Alex. "Baik, Tuan." Baron mengangguk paham. Setelah itu Baron membawa Nagita menuju ke kediamannya yang berada di belakang rumah utama milik Alex. "Lepasin tangan aku nggak," ujar Nagita yang sedari tadi terus memberontak. "Diam, kamu akan kehabisan tenaga jika seperti ini teru

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Karma Mulai Berlaku

    Julia mendongak, menatap orang di hadapannya dari ujung kaki sampai ke atas. Seketika ketakutan Julia berubah menjadi senyum setelah tahu siapa yang berdiri di hadapannya itu. Meski sejujurnya Julia merasa bingung, dari mana suaminya tahu jika dirinya dalam bahaya. "Mas Sevan." Julia berusaha untuk bangun, tetapi kesulitan karena lututnya terluka. "Kamu nggak apa-apa." Sevan membantu istrinya untuk bangun. "Enggak apa-apa kok, Mas. Oya kok, Mas bisa tahu kalau .... ""Ceritanya panjang, sekarang kita cepat pergi dari sini." Sevan memotong ucapan istrinya, lalu mengangkat tubuh Julia agar mempercepat masuk ke mobil. Setelah masuk ke dalam mobil, Sevan segera meninggalkan tempat tersebut. Berharap semoga anak buah Alex tidak mengikutinya. Hati Julia masih bertanya-tanya, dari mana suaminya tahu jika dirinya dalam bahaya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertanya. "Mereka nggak ngapa-ngapain kamu kan?" tanya Sevan, seraya meliriknya sekilas. "Enggak kok, Mas. Maaf kalau a

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Menggagalkan Rencana

    Sejak kedatangan ayahnya, Julia lebih sering melamun, ia tidak menyangka jika ayahnya sendiri bisa setega itu. Irfan lebih mementingkan putri dari wanita lain ketimbang dengan putrinya sendiri. "Apa aku cerita saja ya sama, Mas Sevan," gumamnya. Julia memijit pelipisnya yang sedikit pusing. Tiga bulan terakhir ini Julia sering merasa pusing.Tiba-tiba saja Julia merasakan ada cairan yang menetes dari hidungnya. Reflek tangan kanannya terangkat, lalu mengusapnya dengan punggung tangannya. Julia sedikit terkejut saat ada noda merah di punggung tangannya. "Astagfirullah." Julia meraih tisu untuk mengelap hidungnya. Tiba-tiba saja terdengar suara ponselnya yang berdering, dengan segera Julia meraih benda pipih yang tergeletak di atas meja."Papa, untuk apa papa nelpon." Julia menggeser tombol berwarna hijau. [Julia kamu harus ingat, kamu harus bercerai dengan Sevan. Setelah itu kamu menikah dengan Alex. Karena orang tua Alex sudah menanggung pengobatan Nagita sampai sembuh total][Maaf

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Permintaan Gila Irfan

    Cukup lama Julia terdiam, ia harus memikirkan hal itu secara matang. Julia tidak ingin salah untuk mengambil keputusan. Sesungguhnya Julia masih merasa kecewa dengan apa yang pernah Sevan lakukan. Tapi ia sadar jika kedua anaknya sangat membutuhkan peran seorang ayah.Mungkin Julia bisa hidup tanpa hadirnya seorang suami, tapi ia tidak mau dikatakan sebagai ibu yang egois. Kedua anaknya butuh hadirnya seorang ayah, dan selama ini Sevan telah menunjukkan rasa sayangnya terhadap si kembar. Mungkin kesalahan yang pernah Sevan lakukan sangat fatal, tapi tidak ada salahnya jika memberinya kesempatan kedua."Julia." Suara Sevan mampu membuat Julia tersentak dan sadar dari lamunannya."Baik, Mas. Aku akan memberimu kesempatan kedua. Aku harap kamu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini," putusnya. Mendengar itu Sevan tersenyum, rasa syukur tak luput darinya. Sevan juga berjanji akan benar-benar berubah dan tidak akan pernah mengecewakan Julia lagi."Julia terima kasih, aku janji akan mengg

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Meminta Rujuk

    Irfan melirik ke arah istrinya yang berdiri di sebelah Julia. Kedua wanita itu nampak masih diam, namun sorot matanya menunjukkan jika mereka masih bertanya-tanya dengan keadaan ini. Kehadiran Ranti benar-benar membuat kacau."Apa ada yang, papa rahasiakan." Pertanyaan yang Sinta lontarkan cukup membuat Irfan tersentak kaget. "Tidak ada, Ma. Kita ke dalam saja, mungkin dia hanya asal bicara." Irfan mengajak istri dan anaknya masuk ke dalam, namun belum sempat mengayunkan kaki. Suara Ranti membuat mereka diam dan mengurungkan niatnya."Aku tidak asal bicara, bahkan aku punya bukti video saat kita ... apa kamu masih merahasiakan hal sebesar ini dari keluargamu." Ucapan yang terlontar dari mulut Ranti mampu membuat mereka menoleh, terlebih Sinta."Video apa yang kamu maksud, belum puas kamu membuat rumah tangga kami berantakan." Sinta menatap tajam wanita yang berdiri tak jauh darinya. Dadanya naik turun menahan amarahnya yang kian membara.Sinta masih sangat ingat dengan Ranti, wanita

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status