Share

Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami
Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami
Author: Bintang Senja

Mengembalikan Suami

Author: Bintang Senja
last update Last Updated: 2022-06-18 08:15:10

@Nagita

[Mas, terima kasih untuk yang semalam ya. Ternyata kamu masih sama, perkasanya saat pertama kita menikah]

Jantung Julia rasanya ingin loncat ketika membaca pesan yang dikirim oleh mantan istri suaminya. Untuk apa Nagita mengirim pesan seperti itu, mungkinkah mereka melakukan hubungan seperti saat keduanya masih sah menjadi suami istri.

Tiba-tiba saja terdengar suara Sevan yang memanggilnya, dengan terpaksa Julia menaruh ponsel milik suaminya itu di atas nakas. Setelahnya ia berjalan menuju kamar mandi, karena saat ini suaminya tengah membersihkan diri usai dari kantor. Kini Julia sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Ada apa, Mas?" tanya Julia.

"Tolong kamu siapin baju ya, malam ini aku ada janji sama Nagita. Mau ngajakin Sera makan malam di luar," jawabnya. Mendengar jawaban dari suaminya membuat hati Julia terasa sakit.

Mereka sudah bercerai tiga tahun, dua tahun setelah bercerai Sevan dan Julia menikah. Tapi sudah dua bulan terakhir ini hubungan Sevan dengan mantan istrinya semakin dekat. Saat ditanya, Sevan selalu menjawab karena Sera, buah cinta mereka.

Dengan terpaksa Julia menyiapkan baju seperti yang diminta oleh suaminya. Selang beberapa menit pintu kamar mandi terbuka, Sevan melangkah keluar dengan hanya memakai handuk sebatas pinggang. Lelaki itu segera memakai pakaian yang telah disiapkan oleh istrinya.

"Mas, bukankah malam ini kamu disuruh ke rumah mama," kata Julia. Berharap suaminya mau membatalkan rencananya yang akan pergi dengan mantan istrinya itu.

Sejujurnya Julia tidak masalah, tetapi jika semua itu Sevan lakukan hanya dengan Sera. Tapi jika sudah menyangkut tentang mantan istrinya, jati Julia tidak rela, terlebih setelah Julia membaca pesan yang dikirim oleh Nagita.

"Mas." Julia kembali bersuara.

"Ke rumah mama kan bisa besok, lagi pula kalau nggak diturutin nanti Sera bisa ngamuk," jelasnya. 

"Maksud pesan ini apa, Mas." Julia menunjukkan pesan yang dikirim oleh mantan istri suaminya itu. Berharap Sevan mau berkata jujur, walaupun nantinya akan menyakitkan hati.

Sejenak Sevan terdiam setelah membaca pesan tersebut. "Oh itu, semalam Nagita memang meminta tolong untuk .... "

Sevan menggantung ucapannya ketika ponselnya tiba-tiba berdering. Melihat nama Nagita pada layarnya, dengan segera Sevan menggeser tombol berwarna hijau untuk menerima panggilan tersebut.

[Halo, Papa kapan datang. Kami sudah siap]

[Ini sebentar lagi papa datang, papa lagi siap-siap dulu]

[Cepetan ya, Pa. Kami tunggu]

[Iya, Sayang]

Sambungan telepon terputus. "Aku pergi sekarang ya, Sera udah nunggu."

"Mas, jawab dulu pertanyaan aku. Oh atau jangan-jangan kalian berdua pernah melakukan hubungan suami istri, setelah resmi bercerai." Julia terus mencecar suaminya, berharap Sevan mau mengakuinya.

"Kamu apa-apaan sih, kalau ngomong suka ngaco. Aku sering ke sana karena permintaan Sera, kamu tahu kan aku punya anak." Sevan menjawab pertanyaan yang Julia lontarkan seraya merapikan penampilannya.

"Ya sudah aku pergi sekarang." Tanpa memperpedulikan istrinya, Sevan memutuskan untuk pergi. Sementara itu Julia memilih untuk diam, tetapi ia tidak akan membiarkan masalah tersebut terlalu larut.

"Kalau tahu akan seperti ini, aku tolak saja lamarannya dulu." Julia mengusap perutnya yang kini masih rata, tetapi di dalam sana terdapat nyawa. Hasil benih yang Sevan tanam.

***

Hari telah berganti, semalam Sevan benar-benar tidak pulang. Lelaki itu menginap di rumah mantan istrinya dengan alasan Sera yang memintanya. Alhasil Sevan menuruti keinginan putrinya itu. Dan pagi ini mereka tengah menyantap sarapan pagi bersama.

"Pa, Sera pengen punya adik. Temen-temen Sera udah pada punya adik semua," ujar Sera. Hal tersebut mengundang perhatian ayahnya.

"Mama Julia kan lagi hamil, jadi keinginan Sera untuk punya adik akan terwujud," sahut Sevan. Nagita yang awalnya tersenyum, kini senyuman itu perlahan memudar. Nagita pikir usahanya untuk kembali menguasai mantan suaminya itu berhasil, tapi nyatanya belum.

"Sera maunya dari mama Nagita, bukan mama Julia," balas Sera. Seketika Sevan terdiam, sedangkan Nagita tersenyum, Sera seakan mengerti akan keinginan ibunya itu.

"Sayang, mama sama papa kan .... " Sevan menggantung ucapannya ketika mendengar bel rumah berbunyi.

Dengan segera Nagita bangkit dan beranjak menuju ruang tamu untuk membukakan pintu. Saat pintu terbuka terlihat seorang pria paruh baya berdiri di depan pintu seraya membawa koper. Nagita mengenal pria itu, yang tak lain supir pribadi istri baru mantan suaminya.

"Mang Karjo ada apa." Bukan Nagita yang melontarkan pertanyaan, melainkan Sevan. Pria itu terpaksa menyusul ke depan karena merasa penasaran dengan tamu yang datang sepagi ini.

"Saya hanya ditugaskan mengantarkan ini untuk, Bapak." Mang Karjo menyodorkan koper tersebut langsung kepada Sevan. Dengan raut wajah bingung Sevan menerima koper tersebut.

Sedetik kemudian ponsel Sevan berdering, dengan segera ia mengambil benda pipih miliknya itu. Setelah itu Sevan langsung membuka pesan yang Julia kirim, ada rasa khawatir ketika hendak membuka pesan tersebut.

@Julia

[Mas, kopernya udah nyampe kan. Mulai hari ini kamu tidak perlu pulang ke rumah, tinggallah saja bersama mantan istrimu dan putri kesayanganmu itu. Aku ikhlas melepasmu]

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Siti Juleha
mantaaaabbb Julia, good job. ngapain nunggu suami yang gak tau diri, hempaskan ke planet lain, kereeeeennnn....
goodnovel comment avatar
Sartini Cilacap
Mampir baca cerita nya
goodnovel comment avatar
Sartini Cilacap
Suka dengan caranya julia
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Hadirnya Anggota Baru ( Ending)

    Waktu terasa cepat berlalu, dan kini tidak terasa sekarang usia kandungan Julia sudah sembilan bulan. Hanya tinggal menunggu hari kapan akan melahirkan. Sevan pun kini memilih untuk cuti bekerja, pria itu akan standby menjaga istrinya di rumah. Terlebih ada anak-anak.Seperti malam ini, saat Julia tengah tengah menemani si kembar bermain, Sevan datang dengan membawa dua gelas susu, dan untuk si kembar mengunakan botol, pria itu berjalan menghampirinya sang istri, dan menjatuhkan bobotnya di sebelah Julia. Jujur, rasanya Sevan tidak sabar ingin melihat buah cintanya lahir ke dunia. "Minum dulu susunya." Sevan menyodorkan susu tersebut. Dengan segera Julia menerimanya, lalu meneguk susu tersebut."Sera ini untuk kamu, dan ini untuk Azam dan Azura." Sevan menyodorkan susu tersebut untuk ketiga anaknya."Terima kasih, Pa." Mereka berucap secara bersamaan, lalu menerima susu tersebut.Belum ada setengah, Julia menyerahkan gelas tersebut. "Mas abisin ya, aku udah kenyang."Sevan terlonjak

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Test Pack ( Menuju Ending)

    Hari demi hari telah berganti, minggu demi minggu sudah berlalu dan bulan terus berjalan. Tidak terasa setahun telah berlalu, kini bahtera rumah tangga yang Julia serta Sevan bina semakin hari bertambah romantis. Masalah yang pernah menguji rumah tangga mereka, berhasil dilalui bersama. Pagi ini, Sevan tengah sibuk untuk bersiap pergi ke kantor. Meski semua kebutuhannya sudah Julia siapkan, tetap saja Sevan sering membuat Julia geram dengan kelakuannya. Seperti saat ini, Sevan tengah sibuk mencari dasi, padahal sudah disiapkan oleh istrinya. "Sayang dasinya di mana!" teriak Sevan dari dalam kamar. "Sudah aku siapkan, Mas." Julia ikut berteriak, pasalnya saat ini ia sedang berada di kamar mandi memandikan si kembar. "Mana nggak ada," ujar Sevan dengan suara cukup keras. Julia menghela napas, setelah selesai ia bergegas memakaikan handuk untuk si kembar lalu beranjak keluar. Terlihat jika suaminya sedang mengobrak-abrik isi lemari untuk mencari dasi. Padahal sudah Julia siapkan dan

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Karma untuk Nagita

    Sevan menghentikan langkahnya ketika melihat wanita yang ia kejar sudah tergeletak di pinggir jalan dekat darah yang terus mengalir dari kepala dan beberapa anggota tubuh lainnya. Lalu lintas menjadi terganggu gara-gara kejadian tersebut. Banyak pengendara yang berhenti demi melihat korban."Mas." Julia memegang bahu suaminya, seketika Sevan terlonjak kaget dengan sentuhan istrinya itu."Julia kamu .... ""Astaghfirullah, Mas." Julia langsung menyembunyikan wajahnya di balik punggung suaminya. Ia paling tidak bisa jika melihat korban kecelakaan dengan wajah mengenaskan seperti yang wanita itu alami, yang tak lain adalah Ranti."Kamu tidak perlu melihatnya, biar polisi saja yang akan mengurusnya." Sevan mengusap punggung istrinya. Ia tahu bagaimana perasaan Julia saat ini, setelah itu Sevan membawa sang istri kembali masuk ke dalam gedung rumah sakit.Setibanya di dalam, Sevan dan Julia kembali masuk ke dalam ruang rawat Sinta. Beruntung Sevan sempat memergoki perbuatan Ranti. Jika tid

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Niat Jahat Ranti

    "Aku tidak boleh menyerah." Irfan beranjak masuk ke dalam mobilnya, lalu melaju mengikuti mobil Sinta."Sinta, aku tidak akan pernah melepaskan kamu." Irfan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi agar tidak kehilangan jejak.Sejujurnya Irfan cukup heran, dari mana Sinta mengetahui perselingkuhannya. Mungkinkah Julia yang telah memberitahu ibunya, tapi sepertinya tidak mungkin. Tapi jika bukan Julia, lalu siapa, karena hanya Julia yang mengetahuinya.Irfan terus melajukan mobilnya, ada rasa khawatir yang menguasai dirinya. Terlebih mobil yang membawa Sinta melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Beruntung Irfan bisa terus mengejarnya, hingga akhirnya mobil Sinta berhenti di pelataran rumah.Melihat Sinta turun dari mobil, gegas Irfan juga ikut turun. Bahkan lelaki itu langsung mengejar Sinta, mendengar suara Irfan. Wanita paruh baya itu menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang. Terlihat jika Irfan tengah berjalan mendekatinya."Sinta, kamu baik-baik saja kan." Ra

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Surat Cerai untuk Irfan

    Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kini Nagita sudah tiba di kediaman Alex. Kini mobil sudah terparkir, Baron langsung membawa Nagita turun lalu mengajaknya masuk ke dalam rumah. Meski sudah memberontak, tetapi tenaga Baron jauh lebih kuat. "Lepasin aku!" teriak Nagita dengan terus memberontak."Tenang, Sayang. Sebentar lagi kita akan bersenang-senang," ujar Baron seraya mencolek dagu wanita yang bersamanya. Dengan kasar Nagita memalingkan wajahnya. "Mulai hari ini, kamu akan menjadi pelampiasan napsu para anak buahku. Jangan mencoba untuk kabur, karena kamu akan tahu sendiri akibatnya," ucap Alex. Seketika mata Nagita melotot. "Baron, bawa dia pergi dari sini. Terserah kalian mau apakan," titah Alex. "Baik, Tuan." Baron mengangguk paham. Setelah itu Baron membawa Nagita menuju ke kediamannya yang berada di belakang rumah utama milik Alex. "Lepasin tangan aku nggak," ujar Nagita yang sedari tadi terus memberontak. "Diam, kamu akan kehabisan tenaga jika seperti ini teru

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Karma Mulai Berlaku

    Julia mendongak, menatap orang di hadapannya dari ujung kaki sampai ke atas. Seketika ketakutan Julia berubah menjadi senyum setelah tahu siapa yang berdiri di hadapannya itu. Meski sejujurnya Julia merasa bingung, dari mana suaminya tahu jika dirinya dalam bahaya. "Mas Sevan." Julia berusaha untuk bangun, tetapi kesulitan karena lututnya terluka. "Kamu nggak apa-apa." Sevan membantu istrinya untuk bangun. "Enggak apa-apa kok, Mas. Oya kok, Mas bisa tahu kalau .... ""Ceritanya panjang, sekarang kita cepat pergi dari sini." Sevan memotong ucapan istrinya, lalu mengangkat tubuh Julia agar mempercepat masuk ke mobil. Setelah masuk ke dalam mobil, Sevan segera meninggalkan tempat tersebut. Berharap semoga anak buah Alex tidak mengikutinya. Hati Julia masih bertanya-tanya, dari mana suaminya tahu jika dirinya dalam bahaya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertanya. "Mereka nggak ngapa-ngapain kamu kan?" tanya Sevan, seraya meliriknya sekilas. "Enggak kok, Mas. Maaf kalau a

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Menggagalkan Rencana

    Sejak kedatangan ayahnya, Julia lebih sering melamun, ia tidak menyangka jika ayahnya sendiri bisa setega itu. Irfan lebih mementingkan putri dari wanita lain ketimbang dengan putrinya sendiri. "Apa aku cerita saja ya sama, Mas Sevan," gumamnya. Julia memijit pelipisnya yang sedikit pusing. Tiga bulan terakhir ini Julia sering merasa pusing.Tiba-tiba saja Julia merasakan ada cairan yang menetes dari hidungnya. Reflek tangan kanannya terangkat, lalu mengusapnya dengan punggung tangannya. Julia sedikit terkejut saat ada noda merah di punggung tangannya. "Astagfirullah." Julia meraih tisu untuk mengelap hidungnya. Tiba-tiba saja terdengar suara ponselnya yang berdering, dengan segera Julia meraih benda pipih yang tergeletak di atas meja."Papa, untuk apa papa nelpon." Julia menggeser tombol berwarna hijau. [Julia kamu harus ingat, kamu harus bercerai dengan Sevan. Setelah itu kamu menikah dengan Alex. Karena orang tua Alex sudah menanggung pengobatan Nagita sampai sembuh total][Maaf

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Permintaan Gila Irfan

    Cukup lama Julia terdiam, ia harus memikirkan hal itu secara matang. Julia tidak ingin salah untuk mengambil keputusan. Sesungguhnya Julia masih merasa kecewa dengan apa yang pernah Sevan lakukan. Tapi ia sadar jika kedua anaknya sangat membutuhkan peran seorang ayah.Mungkin Julia bisa hidup tanpa hadirnya seorang suami, tapi ia tidak mau dikatakan sebagai ibu yang egois. Kedua anaknya butuh hadirnya seorang ayah, dan selama ini Sevan telah menunjukkan rasa sayangnya terhadap si kembar. Mungkin kesalahan yang pernah Sevan lakukan sangat fatal, tapi tidak ada salahnya jika memberinya kesempatan kedua."Julia." Suara Sevan mampu membuat Julia tersentak dan sadar dari lamunannya."Baik, Mas. Aku akan memberimu kesempatan kedua. Aku harap kamu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini," putusnya. Mendengar itu Sevan tersenyum, rasa syukur tak luput darinya. Sevan juga berjanji akan benar-benar berubah dan tidak akan pernah mengecewakan Julia lagi."Julia terima kasih, aku janji akan mengg

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Meminta Rujuk

    Irfan melirik ke arah istrinya yang berdiri di sebelah Julia. Kedua wanita itu nampak masih diam, namun sorot matanya menunjukkan jika mereka masih bertanya-tanya dengan keadaan ini. Kehadiran Ranti benar-benar membuat kacau."Apa ada yang, papa rahasiakan." Pertanyaan yang Sinta lontarkan cukup membuat Irfan tersentak kaget. "Tidak ada, Ma. Kita ke dalam saja, mungkin dia hanya asal bicara." Irfan mengajak istri dan anaknya masuk ke dalam, namun belum sempat mengayunkan kaki. Suara Ranti membuat mereka diam dan mengurungkan niatnya."Aku tidak asal bicara, bahkan aku punya bukti video saat kita ... apa kamu masih merahasiakan hal sebesar ini dari keluargamu." Ucapan yang terlontar dari mulut Ranti mampu membuat mereka menoleh, terlebih Sinta."Video apa yang kamu maksud, belum puas kamu membuat rumah tangga kami berantakan." Sinta menatap tajam wanita yang berdiri tak jauh darinya. Dadanya naik turun menahan amarahnya yang kian membara.Sinta masih sangat ingat dengan Ranti, wanita

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status