Share

Cerita lalu ibu Akmal

Sepasang mata sendu Akmal, menatap sang putra, Haidar yang kini berusia nyaris satu tahun. Tak sedikit pun Akmal mengalihkan pandangannya dari sang putra, yang tengah sibuk memainkan beberapa mobil-mobil yang berjejer di depannya. Hikmah memang benar-benar memanjakan satu-satunya cucu biologisnya.

Haidar dengan aktif bergerak kesana kemari sambil merangkak. Anak itu berusaha berdiri sendiri, meski masih tidak bisa melangkahkan kakinya. Andai saat ini ada Andin, mungkin Akmal akan bersuka cinta mengurus buah hatinya itu berdua dengan Andin.

Mengingat Andin, Akmal tiba-tiba merasakan sesak di dalam dadanya. Dimana kiranya Akmal bisa menemukan Andin?

Niat hati, Akmal sangat ingin berdamai dengan Andini, menurunkan ego mereka masing-masing demi masa depan Haidar. Sayangnya, hingga kini tak ada sedikit pun jejak-jejak keberadaan Andhini yang bisa Akmal temukan.

Dalam diam, Akmal masih bergelung dengan lautan duka yang tidak bisa ia renangi. Bahkan dengan Andin, Akmal telah kalah karena And
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status