Compartir

BAB 27

Autor: SISKA JUNIA
last update Última actualización: 2025-09-29 23:15:44

Kami sampai di rumah.

Aku segera keluar dan masuk dengan wajah menunduk agar tak ada yang menyadari aku tengah menangis.

Aku masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu, sialan, Jimmy dan Timmy adalah boneka yang bisa di pisahkan, mereka tidak di takdirkan bersama.

Aku membuang Jimmy ke bawah tempat tidur dan boneka lain. Aku tidak mau melihat benda sialan itu.

Darren masuk ke dalam kamar lalu memandangku. Ia mendekatiku dan menarikku ke pelukannya.

Aku memeluknya dan menangis.

“Aku mencintainya Darren, dia membuat aku berdebat denganmu, dengan Zeke, tapi dia melakukan ini padaku.”

“Hidup memang tak adil,” ia berucap santai.

Aku menatapnya.

“Aku minta maaf karena menghubungi bajingan itu di belakangmu, pertama aku menghubunginya saat kau pergi meninggalkanku, yang kedua karena Annabeth bilang Theo mabuk dan aku terpaksa menghubunginya, hanya itu, aku dua kali menghubunginya.”

&ldquo

Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 27

    Kami sampai di rumah.Aku segera keluar dan masuk dengan wajah menunduk agar tak ada yang menyadari aku tengah menangis.Aku masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu, sialan, Jimmy dan Timmy adalah boneka yang bisa di pisahkan, mereka tidak di takdirkan bersama.Aku membuang Jimmy ke bawah tempat tidur dan boneka lain. Aku tidak mau melihat benda sialan itu.Darren masuk ke dalam kamar lalu memandangku. Ia mendekatiku dan menarikku ke pelukannya.Aku memeluknya dan menangis.“Aku mencintainya Darren, dia membuat aku berdebat denganmu, dengan Zeke, tapi dia melakukan ini padaku.”“Hidup memang tak adil,” ia berucap santai.Aku menatapnya.“Aku minta maaf karena menghubungi bajingan itu di belakangmu, pertama aku menghubunginya saat kau pergi meninggalkanku, yang kedua karena Annabeth bilang Theo mabuk dan aku terpaksa menghubunginya, hanya itu, aku dua kali menghubunginya.”&ldquo

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 26

    Kami tidak makan malam di rumah.Aku dan Darren memilih makan malam di luar, dia membawaku ke Restaurant yang tidak aku ketahui namanya.Makan malam berjalan normal. Kami banyak berbincang, dan sedikit bercanda.Darren memang kembali dingin, tapi tidak sulit untuk membuatnya menerima candaanku. Tidak sesulit dulu.Mataku melebar melihat Theo dan Annabeth.Aku kembali menatap Darren agar dia tidak curiga.“Darren, boleh aku menghubungi temanku?” ia mengangguk.“5 menit,” aku mengangguk, lalu menekan nomor Annabeth.“Hallo?”, “Hei. Leora. Ada apa?”, “Bagaimana keadaan Theo? dia berada dimana?”, Darren menatapku dengan melotot.Aku memegang tangannya dengan erat. Menahannya agar tidak meledak disini.Aku melirik Annabeth yang tersenyum ke arah Theo.Theo memutar bola matanya.“Dia buruk, sungguh, ia kembali mencoba mabuk dan Aku berhasil mencegahnya, sepertinya dia sedang bersama yang lainnya, aku kurang tahu”, “Oh. Jadi Theo tidak bersamamu?”, “Tidak, Leora. kenapa kau bilang begit

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 25

    Suasana kembali hening.Aku memutuskan mengambil handphoneku, lalu bermain games. “Jadi, karena apa kau dan Zeke bertengkar?”“Tanyakan saja pada dia.”“Aku bertanya padamu.”Aku menatap Darren. Darren meraih handphoneku lalu meletakan handphoneku di atas meja.“Dia bilang kau mencintaiku, lalu aku membantahnya, dan kami berdebat terus, lalu aku meninggalkannya karena itu tak akan ada akhirnya.”Aku mendengus.“Itu karena sifat kalian sama, jika tak ada yang mengalah, sampai tahun depan kalian bisa terus berdebat,” ujar Darren, santai.Aku mendengus.Sekarang dia yang membela Zeke.Darren menyentuh lenganku saat aku sibuk menggerutu tentang Darren ataupun Zeke, mereka itu kaka-adik yang sama, tidak ada bedanya, jika beda itupun sedikit.“Ada apa?”“Naik ke pangkuanku.”“Apa? Darren ini—.“Ia menatapku dengan dalam, membuat aku menutup mulutku.Aku harus ingat, jika Darren ini bukan laki-laki kemarin yang bisa aku ajak bercanda dan berbicara santai.Aku kesulitan naik ke pangkuannya,

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 24

    ***Darren mencium keningku, lalu ia berjalan keluar menuju mobilnya. Wajahnya kembali dingin, dan pagi ini kami tidak banyak bicara.Sudah ku katakan, kemarin Tuhan hanya mengabulkan doa-ku yang ingin Darren satu hari penuh untuk tersenyum, sekarang telah melewati satu hari, wajar dia berubah.Aku memandang Zeke yang masih duduk di kursinya. Aku kembali duduk di kursiku dan memakan agar-agar yang di buat pelayan.“Zeke,” ujarku.“Hmm”, jawabnya.“Bagaimana jika kita pergi?” ia menatapku, lalu menggeleng.“Hubungi Darren dulu,” ujar Zeke.“Bukan pergi keluar, aku ingin pergi ke kantor Darren, memberikannya makan siang.”“Kau mulai menyukai kakak-ku?”Zeke meletakan handphone yang sejak tadi ia tatap. Lalu ia menatapku.“Aku hanya ingin memberikannya makan siang, diakan mau makan masakanku.”“Katanya nanti malam kau akan memasak untuk kami.”Aku mengembungkan pipiku. Zeke ini kebiasaan sekali.Dia pasti selalu membantah apa yang orang katakan, pantas Darren sering kesal dengannya. Aku

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 23

    “Kau menyukai kamarmu Zeke?”Aku bertanya saat makan malam.Zeke mengangguk sambil meminum air putih, setelah piringnya kosong.“Kapan kau memasak kakar ipar? Aku ingin mencoba masakanmu,” tanyanya.“Besok siang akan aku masakan jika kau mau,” ujarku.“Aku saja tidak pernah kau buatkan makanan dari tanganmu sendiri,” ujar Darren.Aku menatap Darren.Dia bahkan jarang makan di rumah, biasanya juga ia makan dengan kliennya diluar. Aku juga biasa makan masakanku untuk diriku sendiri.“Makanya jangan gengsi, bicara saja susah,” cibir Zeke.“Zeke,” ujar Darren.Mengancam.“Besok makan malam aku yang akan masak, kalian tak perlu bertengkar.”Aku memutar bola mataku.Mereka selalu saja berdebat hal kecil, kadang aku memaklumi, tapi kadang kesal juga setiap saat mendengar mereka berdebat.Aku memakan buah yang aku minta pelayan untuk memotongnya, kebiasaanku untuk makan buah.“Akan aku buatkan susu,” ujarku, pada Darren, lalu bangkit dari dudukku. Ia hanya mengangguk.Aku segera ke dapur da

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 22

    Ciumannya kali ini lebih lama.Ia semakin erat memelukku dan aku semakin erat menekan kepalanya, agar ciuman kami semakin dalam.“HELLO KAKAK IPAR!”“Shit!”Darren menyingkir, lalu melempar Zeke dengan bantal.Aku tertawa lalu, Zeke masuk ke dalam kamar kami. Aku segera membenarkan pakaianku dan menyisir rambutku dengan jari.“Kau bilang akan datang saat sore,” ujarku.Zeke duduk di sofa dan menggelengkan kepalanya menatap kamar kami yang berantakan.Darren mendengus, lalu ia masuk ke dalam kamar mandi.Aku menatap Zeke.“Mom dan Dad akan pergi untuk bertemu dengan klien bisnis Dad, jadi aku pergi lebih awal dibandingkan bosan di rumah.”Aku menganggukan kepalaku.“Kau tunggu saja disini, aku akan meminta pelayan menaruh barang-barangmu di kamar tamu.”“Nanti saja, kakak ipar. Kau tak perlu repot-repot.”Aku memutar bibirku dan mengangguk.Zeke bangkit dari duduknya, lalu ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.Di sampingku.Ia meraih ponsel Darren, lalu memainkan ponsel Darren

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status