Share

30. Lumpuh

Endaru merengek terus dari malam sampai Subuh hari. Mila sudah sempoyongan kecapekan menjaga bayinya yang sedang demam. Sampai pagi demam Endaru belum juga reda. 

"Ayo dibawa ke rumah sakit aja, Mbak." Hani buru-buru mengajak Mila. 

Mila ikut menangis karena anaknya menangis. "Iya, Hani. Ayo."

"Hati-hati, Mila, Hani. Apa kata dokternya didengerin bener. Kalau ada perlu apa, misal ada yang kurang, secepatnya hubungi Ibuk," kata Bu Ida tampak sama khawatirnya. Kocar kacir daritadi malam sibuk mengompres Endaru sembari membacakan ayat-ayat Al Qur'an. 

Mereka bergegas pergi ke rumah sakit. Namun, sayang, taksi yang dipesan datangnya lama. Endaru terus saja menangis. Sementara Mila sudah kalut. 

"Cup cup, Sayang. Sabar ya, Nak. Sakit ya, Nak." Mila tidak tahan untuk tidak menangis. "Mama sayang Dede," ucap Mila sedih sambil mendekap bayinya. 

"Duh, kok driver-nya lama? Udah urgent begini," kata Hani panik. 

Eh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status