Share

Penyakit Mas Suryo

Pagi sekali aku mendatangi kamar Lisa dengan membawakan sarapan seperti biasa. Roti dan susu ditata dalam nampan yang sudah kuletakan di atas nakas. Gorden dibuka agar cahaya bisa masuk dengan leluasa, Lisa kududukkan dengan bersandar pada bantal. Perlahan goresan sisir ini mengusap rambut Lisa yang panjang dan hitam. Sesekali bibirku mengulum senyum, merasa bahagia bisa sedekat ini dengannya.

"Putri Ibu sudah dewasa, pasti di sekolah sudah ada cowok yang naksir. Cerita sama Ibu ... Ibu, kan, ingin tahu siapa laki-laki yang beruntung itu," ucapku sembari menyisir rambut gadis manis ini.

"Eh, sebentar lagi Ayah ulang tahun, 'kan? Mau kasih kado apa buat Ayah? Atau kita kasih kejutan saja?"

"Emmm ... Ibu siap mengatur semuanya pokoknya, nanti kita hias rumah ini bersama-sama. Terus, pas Ayah datang kita nyanyikan lagi selamat ulang tahun." Aku mengoceh sendiri dengan berteman sunyi. Tidak ada jawaban atau respons sedikit pun dari Lisa. Sudut bibir ini berganti menjadi menekuk ke bawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status