Share

Menyampaikan kenyataan

Bab56

"Tentu saja, adil itu hal yang mudah."

Lelaki tua itu terdengar begitu yakin dengan ucapannya.

"Bagaimana masalah hati?" 

"Saya akan mencintai anak Bapak dengan baik. Dan memberikan apapun untuknya."

"Saya tidak ingin, anak saya menjadi sebuah luka di kehidupan wanita lain."

Aku lega, ketika mendengar suara Ibu.

"Tapi istri saya sudah setuju." Lelaki itu mencoba memberi pehaman pada Ibuku.

"Tetap saja, sebagai wanita, saya tidak ingin anak saya berbahagia di atas penderitaan wanita lainnya."

Terdengar suara napas berat Ibu.

"Hidup kami sudah rumit, tolong jangan Anda tambahkan lagi." 

Lelaki tua itu terdiam.

"Masih banyak wanita lain, jangan anak saya!" pinta Ibu dengan tegas.

"Saya rasa, niat baik saya tidak bersambut," ucap lelaki itu, dengan nada kecewa. "Sebaiknya, setelah selesai kontrakan ini, kalian pindah! Dan, cari tempat lain."

"Tentu saja," jawab Ibu dengan ce

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Husna Mufida
beli koin yang harganya mahal banget bisa kali sampe beli buku cetak aslinya . tp ngenes banget si karin . keluarga Alif fix gila sih . ilmu agama yang dipelajari ga ada guna. jadi males baca udah kaya membenarkan label "wanita pembawa sial" .
goodnovel comment avatar
Husna Mufida
baru baca sampe sini sih , dan ternyata ya ampun . kasian banget karin sumpah harus kah cerita berpindah dari satu suami ke suami yang lain . kesannya doyan jajan . plis itu satu kampung adzab aja gapapa kecuali aisyah dan anaknya. azzam jadi cwo ko ya ampun . agamanya cetek .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status