Share

15. Hitung Mundur

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-11 18:09:23

“BERHENTI!!”

Suara itu menggelegar seperti halilintar yang memecah langit mendung. Langkah Kevin terhenti seketika. Getaran dari teriakan itu seolah memukul udara di sekitarnya, menggantungkan ketegangan yang mendebarkan.

Dari balik bangunan utama paviliun, muncullah sosok Albert Caraxis. Bajunya tampak rapi dengan jubah khas pemimpin paviliun, namun matanya menyala oleh amarah yang membara. Dia berdiri di hadapan Kevin, dadanya naik turun, napasnya terdengar seperti desisan hewan buas yang sedang terluka namun belum menyerah.

“Beraninya kau… menyentuh putriku…” katanya dengan suara berat, tiap katanya seolah mengguncang tanah di bawah kaki mereka.

Kevin menoleh perlahan, senyuman sinis menyungging di bibirnya. Sorot matanya dingin, meremehkan, seperti menatap seekor anjing tua yang menggonggong tanpa bisa menggigit.

“Akhirnya muncul juga, ya?” gumamnya. “Kupikir pengecut macam kau sudah kabur entah ke mana. Ternyata masih punya nyali juga... Ayah mertua.”

Nada sarkastisnya menampar h
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   Ending - Dunia Baru

    Sinar matahari pagi menembus celah awan dan menimpa wajah Kevin yang terbaring di tanah berumput lembap. Cahaya itu terasa hangat di kulitnya—terlalu nyata untuk menjadi mimpi. Ia mengerjap pelan, matanya menangkap pemandangan langit berwarna keemasan dan kabut tipis yang menari di lereng gunung. Udara pagi membawa bau tanah basah dan wangi bunga liar yang baru mekar.Namun sebelum sempat memahami di mana ia berada, sepuluh sosok berdiri mengelilinginya. Mereka tampak seperti manusia, tapi ada sesuatu yang aneh—cahaya di sekeliling tubuh mereka bergetar halus, memancarkan aura kekuatan kuno yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.“Muridku! Akhirnya kamu kembali!” seru seorang pria kurus dengan janggut panjang, matanya berkilat lembut tapi penuh kekhawatiran. “Kami membutuhkan bantuanmu, Kevin!”Kevin terduduk perlahan, tubuhnya masih berat seolah baru saja terlepas dari mimpi panjang. “Aku… ada di mana?” suaranya serak, tenggorokannya kering.Pria kurus itu melangkah maju, menepuk

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   654. Pertarungan Terakhir

    Langit seolah terbakar. Awan-awan berputar liar membentuk pusaran hitam-emas yang berdenyut seperti jantung dunia yang sedang sekarat. Petir ungu menyambar tanpa henti, setiap kilatnya menyayat langit dan menyalakan siluet dua sosok yang berdiri di udara tinggi, jauh di atas kota. Ketinggian itu terlalu sunyi, terlalu sakral—seolah bumi sendiri tak layak menjadi panggung bagi mereka.Di sisi barat pusaran, berdiri Kevin Drakenis. Aura hitam membara di sekeliling tubuhnya, bukan api biasa, tapi nyala kegelapan—api yang menelan cahaya. Di sepanjang lengannya muncul sisik-sisik naga iblis berkilau seperti batu obsidian yang hidup. Darahnya mendidih, matanya berpendar merah menyala—namun bukan amarah yang menguasainya. Itu adalah kesadaran yang dingin, tekad yang dipahat dari ribuan luka dan kehilangan.Di seberangnya, Tian Long berdiri tegak, tubuhnya memancarkan cahaya keemasan yang begitu terang hingga udara di sekelilingnya tampak retak. Rambutnya berkibar liar di tengah badai, ta

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   653. Menantang Tian Long

    ~ Dunia Atas – Istana Naga Putih ~Langit di sini tidak berwarna biru.Ia berwarna emas pucat, seperti matahari yang tidak pernah padam.Istana Naga Putih menjulang bagai gunung kristal—pilar-pilar marmer bercahaya, sungai spiritual mengalir di udara seperti pita-pita cahaya.Pada singgasana tertinggi—Tian Long duduk.Tubuhnya dilapisi aura kuning gading.Rambutnya terurai, matanya menyala dengan api kegilaan.Dia telah menyerap Dewa Tertawa.Dan kini, suaranya bergema seperti dua kepribadian berbicara sekaligus.“Selamat datang… Pewaris Drakenis.”Kevin tidak menjawab.Ia hanya menghunus Pedang Dewa Ilahi.Bilahnya tidak memantulkan cahaya tapi ia menghisap cahaya.Langit suci di atas Istana Langit Abadi bergetar pelan, seolah tahu bahwa sesuatu yang tidak seharusnya terjadi… akan dimulai.Awan keemasan berputar seperti pusaran galaksi, menyelimuti singgasana megah tempat Tian Long berdiri — sosok yang selama ribuan tahun disebut sebagai Dewa Abadi dari Timur Surga. Sering disebut S

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   652. Akhir Infinity Power

    Cahaya putih dan ungu kembali beradu, memenuhi udara dengan dentuman yang tidak terdengar namun dirasakan langsung di tulang.Ketika cahaya itu memudar...Hanya satu sosok yang masih berdiri tegak.Arkantra Drago. Shu Jian terhuyung, lututnya goyah. Tombaknya retak dari pangkal hingga ujung bilah. Urat-urat hitam muncul di wajahnya, darah merah-hitam menetes dari mulutnya.Namun matanya tetap tetap menatap.Tekadnya tidak pudar.“Arkantra…” suaranya serak, hampir berbisik, “Dunia ini tidak… membutuhkanmu.”Arkantra melangkah maju, pedangnya menyala dengan api putih yang berdenyut seperti jantung.“Aku tahu,” jawabnya pelan.“Itu sebabnya aku tidak datang untuk dunia.”Bilah Eternal Flame Sword ditarik ke belakang.Langit yang retak ikut bergetar.“Aku datang untuk menghancurkan takdir yang kalian tulis.”Pedang Arkantra langsung menebas dengan cepat tanpa suara.Shu Jian hanya terdiam… terkejut dengan serangan yang sangat cepat ini..Tubuhnya perlahan memudar menjadi de

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   651. Pertarungan Dewa dan Iblis

    Langit di atas Kota Nirvana terus bergemuruh oleh kejadian di bawahnya. Debu melayang diam di udara, waktu terasa membeku — hanya dua sosok di tengah reruntuhan yang masih bergerak. Arkantra Drago dan Shu Jian. Mereka tidak bicara. Tidak ada ejekan, tidak ada peringatan. Hanya langkah maju… dan benturan yang mengguncang realitas.KRAAANGG!!! Gelombang kejut dari tabrakan pertama meledak seperti dentuman petir di dada bumi. Tanah hancur membentuk kawah. Batu terangkat, udara terbelah — panas dan dingin bercampur menjadi pusaran berapi.Shu Jian berputar cepat, tombaknya menyambar dalam busur sempurna. Bilah Heaven Devourer Spear berkilat ungu kehitaman, menyebarkan riak energi yang terasa seperti tarikan gravitasi dari neraka.Arkantra menangkis. Eternal Flame Sword diayunkan melawan udara, membungkus dirinya dengan api putih menyilaukan. Panasnya memelintir udara, membuat medan perang tampak seperti fatamorgana.Setiap benturan membuat cahaya menyambar di antara mereka seperti

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   650. Pertempuran di Kota Nirvana

    Satu kibasan saja dari Arkantra Drago.WUUUSSSHH!!!Langit terbelah oleh cahaya putih menyilaukan. Gelombang api surgawi menyapu barisan depan pasukan musuh. Dalam sekejap, puluhan tubuh terpotong dalam satu garis lurus sempurna. Tidak ada darah. Tidak ada jeritan terakhir. Hanya abu putih yang beterbangan, berputar di udara sebelum lenyap ditelan angin panas.Sorak kemenangan yang semula memenuhi medan berubah menjadi teriakan histeris. “Bukan manusia!! Dia bukan manusia!!” “Lari! Itu bukan kekuatan fana!”Namun belum sempat mereka melangkah, dari sisi kiri medan perang, Valkyrie sudah bergerak. Ia tidak berteriak. Tidak memanggil nama teknik. Tidak memberi ampun. Cahaya biru es berpendar di sepanjang bilah pedangnya, membuat udara seolah berhenti bernafas.“Frozen Ice Sword.”Suara itu lirih—namun cukup untuk mengubah dunia di sekitarnya. Dalam sekejap, udara membeku. Embun putih mengambang, dan derap langkah musuh mendadak berhenti di tempat. Satu kibasan pedang melintas. Bukan s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status