Home / Fantasi / Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa / 176. Mencari Cindy Aleta

Share

176. Mencari Cindy Aleta

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2025-05-25 20:20:18
Lelang malam itu tidak berlangsung di tempat biasa. Lokasinya tersembunyi jauh di bawah tanah, di bawah galeri seni mewah bernama Aetherium—tempat yang dikenal hanya oleh kalangan tertentu yang hidup di bayang-bayang kekuasaan. Dari luar, Aetherium tampak seperti galeri modern berisi patung kinetik dan lukisan surealis, tapi bagi mereka yang tahu jalur rahasia, pintu menuju dunia gelap terbuka di balik dinding kaca paling utara.

Claudia menuruni anak tangga spiral yang mengarah ke perut bumi, hak sepatunya berdenting pelan di atas logam matte yang dingin. Cahaya biru redup dari lampu-lampu dinding menyoroti kulitnya dengan bayangan lembut, seolah menelanjangi setiap keraguan yang tersisa dalam dirinya. Aroma tajam dari wine berusia puluhan tahun bercampur dengan harum dupa eksotis dari Timur Dalam memenuhi udara. Ada sesuatu yang memabukkan di atmosfer ini—sebuah campuran antara kemewahan, rahasia, dan bahaya.

Langkah-langkahnya melambat seiring suara bisik-bisik mulai terdengar. Ruang
Zhu Phi

Bab Bonus Gems : 2/6 Bab ini agak panjang ya ... semoga terhibur :)

| 6
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   441. Dewa Bela Diri Orojin

    Langit masih belum benar-benar pulih dari luka besar yang ditorehkan oleh sihir Nivandrel. Retakan-retakan halus bagai guratan pecahan kaca masih membekas di langit ungu kelam, dan cahaya matahari hanya berani mengintip dari balik awan yang tersayat. Tapi kedamaian itu hanya sekejap.DUK. DUK. DUK.Tiga hentakan kaki.Dan Pulau Neraka mulai kehilangan ketenangannya.Debu beterbangan. Batu-batu pecah dan terpental ke udara. Tanah bergetar seolah menolak apa yang akan muncul dari bayangannya. Suara itu—tidak hanya keras, tapi penuh bobot. Setiap langkah adalah pernyataan: bahwa kekuatan murni kini turun ke arena.Dari balik kabut lava dan puing-puing api surgawi, muncullah satu sosok yang membuat udara sendiri memadat.Orojin Vastfist.Ia adalah sisa dari zaman sebelum zaman, ketika tanah terlarang belum tahu bagaimana berbicara dan langit masih belajar menyinari. Sosok raksasa itu kini berdiri seperti pilar alam yang tak pernah bergeser.Tingginya menyentuh pucuk-pucuk awan rendah, dan

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   440. Malaikat Pencabut Nyawa

    Suara daging terbakar terdengar pelan namun menyiksa, seperti bisikan maut di telinga para pelaku kejahatan. Separuh wajahnya luluh oleh cahaya suci, melepuh dan berubah menjadi abu dalam diam yang menyayat. Shian mengerang tertahan, tangannya gemetar saat berusaha menyuntikkan cairan penyembuhan ke lehernya.Namun sia-sia.Tubuhnya menolak untuk pulih—karena cahaya surgawi tak hanya membakar daging, tapi menolak keberadaan kegelapan. Kulitnya pecah, tubuhnya mengembang dan merekah, seperti bunga layu yang dipaksa mekar di bawah matahari suci.Di sisi lain, Xireon Halazar tersungkur. Paru-parunya berlubang, napasnya berbunyi seperti celah neraka yang terbuka. Darah hitam bercampur busa hijau keluar dari mulutnya—campuran racun, penderitaan, dan keputusasaan.Langkah Valkyrie terdengar pelan, menghantam tanah suci yang kini basah oleh darah putih—bukan darah manusia, tapi darah surgawi yang dibawa oleh tubuh makhluk-makhluk yang terlalu jauh menyimpang dari cahaya.Di hadapannya, Shian

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   439. Kalahnya Dewa Medis Neraka

    Kabut telah surut, namun dunia belum benar-benar pulih. Langit yang dulunya menyala merah kini berubah menjadi ungu kelam—warna luka yang belum sembuh, warna perang yang belum usai. Angin berembus lirih membawa sisa bau darah, racun, dan debu kematian. Tanah di bawah kaki retak-retak, seperti tubuh yang tak sanggup lagi menahan beban neraka.Di tengah medan yang dilukai oleh sihir medis dan racun spiritual, Valkyrie berdiri sendiri.Tubuhnya babak belur, namun tak satu pun langkahnya goyah. Rambut peraknya terurai, terkena angin hitam yang beracun. Jubah tempurnya berlubang dan berlumuran darah, cahaya, dan noda pertempuran. Tapi sinar dari matanya... tak pernah padam.Dua sosok berdiri di hadapannya—dua musuh terakhir yang tersisa.Shian Myrtha, Dewa Medis Neraka.Seorang tabib legendaris... yang menyembuhkan bukan untuk keselamatan, melainkan untuk menyiksa kembali. Setiap luka yang ia sembuhkan menjadi pintu masuk penderitaan baru.Wajahnya masih teduh, tangannya bergetar halus sep

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   438. Dewa Bela Diri dan Dewa Sihir Beraksi

    Di tengah medan yang sudah dipenuhi darah, asap, dan cahaya spiritual yang berputar tanpa arah—sebuah sosok raksasa tertawa keras.“HUHAHAHA!” “Akhirnya! Giliran kita, wahai penyatu langit dan neraka!”Suara itu datang dari Orojin Vastfist, Sang Dewa Bela Diri. Tubuhnya sebesar rumah, ototnya berkilau seperti batu yang hidup, dan setiap langkahnya membuat tanah retak. Aura spiritualnya berwarna merah kehitaman, seperti bara yang tidak pernah padam.Dalam satu ayunan lengan raksasanya, Orojin menghantam tanah dengan kekuatan murni. Dentuman itu bukan hanya menghancurkan permukaan Lembah Surgawi, melainkan menggetarkan lima elemen sekaligus—tanah, angin, api, air, dan logam berdenyut dalam satu lingkaran simbol yang meledak dari titik benturan.Tanah di bawah kaki Kevin Drakenis bergemuruh hebat. Angin tersedot ke dalam pusaran, dan udara seperti ditampar mundur.Namun...Kevin mengangkat tangan kirinya, dan dalam sekejap, Pedang Dewa Ilahi melayang, menyala dengan aura putih keemasan.

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   437. Kolaborasi Dewa Alkemis dan Dewa Medis

    Di ujung langit pertempuran, medan berubah menjadi lukisan suram yang nyaris tak bisa didefinisikan antara mimpi dan kematian. Kabut racun—pekatan kehijauan yang menjalar seperti luka hidup, berdesis, berdenyut—bertemu dengan kabut penyembuhan yang bercahaya lembut bagai napas dewi dari surga. Keduanya bertabrakan… bukan seperti dua elemen, tetapi seperti dua jiwa yang membenci keberadaan satu sama lain.Sssshhh... ssssshhkkk...Uap mereka bertarung di udara, saling memakan, saling menghina. Masing-masing mencoba menelan ruang di hadapan mereka. Dan di tengah perbatasan kabut yang menari liar itu, berdiri sosok berjubah gelap dengan rambut panjang keperakan—Xireon, sang Dewa Alkemis. Matanya bersinar kehijauan, dan di tangannya tergenggam pistol spiritual berbentuk ular naga yang mengilap seperti terbuat dari tulang beracun.“Matilah dalam dua belas tahap,” bisiknya pelan, namun terdengar seolah berbicara langsung ke dalam jiwa siapa pun yang mendengarnya. “Dimulai dari... kenanganmu

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   436. Kekuatan Dewa Pedang

    Kevin mengangkat kedua pedangnya, menyilangkan Pedang Dewa Ilahi dan Pedang Iblis Suci di depan tubuhnya. Angin spiritual mulai bergerak seperti badai yang mengumpulkan kekuatan."Jika ini adalah gerbang menuju akhir… maka izinkan aku membuka gerbang itu dengan amarah… dan kebenaran."Valkyrie melangkah ke samping, tubuhnya diselimuti petir surgawi, pedangnya menyala dalam dalam kilatan petir ,,, Arashi-no-Hime. Matanya menatap Kevin, lalu menatap kelima dewa di hadapan mereka."Biar kuhadapi dua dari mereka… Tapi sisanya… milikmu."Pertarungan Lima Dewa dimulai. Tanah Lembah Surgawi berguncang. Langit membelah. Dan sejarah baru pun mulai ditulis… dengan darah dan kehendak.***BOOOOMMM!!!Tanah retak, dan dunia seolah berdenyut saat Qi surgawi meledak dari telapak kaki Kevin. Ledakannya bukan sekadar kekuatan, melainkan pernyataan perang. Dalam sekejap, tubuh Kevin menjadi garis cahaya—kilat keemasan yang mengoyak jarak, melesat menuju Brianstrom Seraphblade, Sang Dewa Pedang.Pria ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status