Beranda / Fantasi / Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa / 592. Memanggil Klan Vasendra

Share

592. Memanggil Klan Vasendra

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-17 20:20:02

Nagapolis pagi itu berdenyut dengan kehidupan, namun jauh di dalam Paviliun Drakenis, Kevin duduk bersila di ruang meditasinya. Dinding batu berlapis formasi spiritual bergetar pelan, menahan badai energi kosmik yang mulai bangkit dari tubuhnya.

Tangannya menggenggam Pedang Iblis Langit—warisan yang diberikan langsung oleh Klan Vasendra di hari peresmian Paviliun Drakenis. Cahaya hitam kehijauan dari bilahnya berdenyut, seolah pedang itu merespons panggilan tuannya.

Klan Vasendra merupakan Klan dari Zaman Kuno yang sudah jarang muncul. Namun, kemunculan Kevin Drakenis yang keluar dari Kuburan Kuno Iblis dan Dewa membuat mereka harus muncul kembali karena Kevin membawa Pedang Dewa Ilahi yang merupakan simbol kekuasaan di klan tersebut.

Kevin membuka mata. Sorotnya tajam, menyala bagai bara spiritual.

“Waktunya memanggil mereka,” gumamnya lirih.

Ia mengangkat pedang itu tinggi-tinggi. Suara dentingan logam kuno menggema, lalu tiba-tiba ruangan dipenuhi resonansi spiritual. Simbol-simbo
Zhu Phi

Bab Utama : 1/2. Bab Utama akan ditingkatkan jika target gems dan hadiah tercapai. Terima kasih.

| Sukai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   593. Utusan Klan Vasendra

    Langit pagi di atas Paviliun Drakenis bergetar oleh dentuman gong kuno. Suara itu menggema jauh ke pusat kota Nagapolis, menembus dinding spiritual yang menjaga kompleks, seolah mengumumkan bahwa dunia luar akan segera menjejakkan kaki ke wilayah yang selama ini hanya berisi sisa-sisa penghianat Paviliun Caraxis.Gerbang timur, yang jarang dibuka, mulai bergerak. Simbol naga hitam berlapis emas yang terukir di permukaan besi berkilau diterangi cahaya mentari. Para murid Paviliun Drakenis berdiri berbaris, wajah mereka tegang. Aura spiritual yang ditekan di sekitar mereka membuat udara menjadi berat, seakan alam pun ikut bersiap menyambut tamu agung.“Utusan resmi dari Klan Vasendra,” suara jernih salah satu pasukan penjaga menggema.Hening mendadak menyelimuti paviliun. Semua kepala menoleh ketika barisan kuda spiritual berbalut perisai emas muncul di jalan batu putih. Di depan mereka, seekor griffon berkulit perak mengibaskan sayapnya, menimbulkan badai kecil yang memaksa para murid

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   592. Memanggil Klan Vasendra

    Nagapolis pagi itu berdenyut dengan kehidupan, namun jauh di dalam Paviliun Drakenis, Kevin duduk bersila di ruang meditasinya. Dinding batu berlapis formasi spiritual bergetar pelan, menahan badai energi kosmik yang mulai bangkit dari tubuhnya.Tangannya menggenggam Pedang Iblis Langit—warisan yang diberikan langsung oleh Klan Vasendra di hari peresmian Paviliun Drakenis. Cahaya hitam kehijauan dari bilahnya berdenyut, seolah pedang itu merespons panggilan tuannya.Klan Vasendra merupakan Klan dari Zaman Kuno yang sudah jarang muncul. Namun, kemunculan Kevin Drakenis yang keluar dari Kuburan Kuno Iblis dan Dewa membuat mereka harus muncul kembali karena Kevin membawa Pedang Dewa Ilahi yang merupakan simbol kekuasaan di klan tersebut.Kevin membuka mata. Sorotnya tajam, menyala bagai bara spiritual.“Waktunya memanggil mereka,” gumamnya lirih.Ia mengangkat pedang itu tinggi-tinggi. Suara dentingan logam kuno menggema, lalu tiba-tiba ruangan dipenuhi resonansi spiritual. Simbol-simbo

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   591. Siasat Kevin Drakenis

    Langit Nagapolis mulai merekah dengan cahaya mentari, namun di dalam ruang penyembuhan Paviliun Drakenis, suasana justru semakin berat. Udara dipenuhi aroma obat-obatan herbal, bercampur bau besi dari darah kering. Tirai tipis bergoyang pelan, seolah ikut menanggung duka yang menggantung di ruangan itu.Clara baru saja membuka mata, wajahnya pucat, napasnya tersengal. Ia sempat terseret jauh dalam mimpi buruk yang nyaris merenggut nyawanya. Saat kesadarannya pulih, ia langsung merasakan kekosongan yang menusuk. Tangannya menggenggam selimut erat, suara parau keluar dengan gemetar. “...Ayah… Ibu…”Ravena yang duduk di kursi samping hanya menunduk. Bahunya tegang, seolah kata-kata itu lebih berat daripada beban dunia.Kevin melangkah mendekat. Sorot matanya dingin, tapi di baliknya ada beban yang sama. Clara menggigil, air matanya menetes ke bantal. Claudia, yang sejak tadi mengawasi dengan wajah serius, mencoba memberi kekuatan. “Mereka… tidak ada. Aku sudah kerahkan orang untuk menca

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   590. Menyembuhkan Clara Vasper

    Langit Nagapolis baru saja merekah dengan sinar keemasan, tetapi Paviliun Drakenis masih diliputi hawa mencekam. Setelah pertempuran brutal di Paviliun Vasper, Kevin memutuskan membawa Clara pulang ke markasnya sendiri. Burung hitam raksasa, Kurozan, melayang di atas langit sebagai penjaga, sementara mobil Maybach hitam yang dikendarai Lyron membawa Kevin, Ravena, Valkyrie, dan Clara kembali dengan kecepatan penuh.Kevin tidak menemukan Baron Vasper dan Amanda Vasper di reruntuhan Paviliun Vasper. Claudia juga sudah mengirimkan anak buahnya mencari korban di paviliun yang sudah hampir hancur ini setelah ditelepon oleh Kevin.Clara terbaring di pangkuan Ravena. Wajahnya pucat pasi, bibirnya nyaris tak berdarah, seakan semua energi hidupnya tersedot oleh rantai hitam Morvas. Setiap tarikan napasnya terdengar berat, seolah tubuhnya menolak untuk bertahan.“Clara, bertahanlah… tolong jangan pergi,” bisik Ravena dengan mata berkaca-kaca, menggenggam erat tangan sahabatnya.Kevin duduk diam

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   589. Iblis Sesat Morvas

    Suasana di dalam koridor utama Paviliun Vasper sangat mencekam. Asap hitam tipis merayap dari dinding yang hancur, seakan ada sesuatu yang bersembunyi di baliknya. Kevin berjalan paling depan, setiap langkahnya menimbulkan getaran kecil. Ravena dan Valkyrie menyusul di belakang, waspada penuh.Lalu, mereka mendengar suara—serak, dingin, penuh ejekan.“Jadi ini… pewaris Paviliun Drakenis yang katanya bangkit dari kematian. Aku sudah lama menunggu kesempatan melihatmu, bocah.”Dari balik bayangan, muncul sosok tinggi berjubah hitam, wajahnya tertutup topeng dengan ukiran menyerupai tengkorak naga. Aura kegelapan yang ia pancarkan jauh lebih pekat daripada sisa-sisa prajurit tadi—berat, menyesakkan dada, bahkan membuat api spiritual di lorong meredup.Ravena langsung bergumam, wajahnya pucat. “Tidak mungkin… salah satu dari Lima Iblis Jubah Hitam…”Valkyrie meremas gagang pedangnya. “Jadi mereka benar-benar bangkit kembali.”Kevin menatap tajam, matanya menyipit. “Siapa kau?”Sosok itu t

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   588. Krisis di Paviliun Vasper – IX

    Langkah Kevin bergema berat di atas lantai marmer yang retak. Setiap jejak kakinya disertai letupan aura hitam keemasan yang memecah udara, membuat debu dan pecahan batu bergetar di sekitarnya. Ravena berjalan di sisi kiri, wajah dingin dengan dua bilah pisau spiritual di tangan. Valkyrie di sisi kanan, pedang panjangnya memantulkan cahaya dari api yang masih menyala di sudut-sudut ruangan yang terbakar.Jeritan perempuan tadi—Clara—membimbing mereka semakin jauh ke dalam aula besar Paviliun Vasper yang porak-poranda. Bau darah, daging terbakar, dan debu bercampur menjadi atmosfer neraka yang menyesakkan dada.Tiba-tiba, dari balik bayangan pilar yang masih berdiri, delapan sosok berjubah hitam muncul serentak. Mata mereka memancarkan cahaya merah redup, wajah tersembunyi di balik topeng dengan ukiran simbol ular berbelit. Aura mereka menusuk, ganas, haus darah.Pemimpin mereka melangkah maju, suaranya serak penuh ejekan. “Pewaris Drakenis akhirnya datang… tepat waktu untuk menyaksika

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status