Home / Rumah Tangga / Pewaris Kejam Itu, Adalah Suamiku / 10. Bertemu Dengan Para Tetua

Share

10. Bertemu Dengan Para Tetua

Author: Aksara Ocean
last update Last Updated: 2025-12-12 13:36:05

Bab 10 Bertemu Dengan Para Tetua

Kendati kemarin malam Bashira telah menghamburkan energi di acara ulang tahun sekaligus pesta pertunangannya dengan Sabian, perempuan yang satu itu tetap enggan berleha-leha. Bashira telah bersiap, hendak pergi ke hotel keluarga di mana ia bekerja sejak lulus kuliah.

Saat mobilnya melaju meninggalkan rumah, Bashira dapat melihat ada belasan wartawan berdiri di depan gerbang menjulang tinggi.

Tiba di hotel, Bashira menoleh ke belakang. Satu hembusan napas keluar melalui mulut, sebagai pertanda ia merasa lega, lantaran ada beberapa staff keamanan yang sigap menahan para wartawan agar tidak mengikutinya lagi ke dalam hotel.

"Mereka memang pantang menyerah," gumamnya pendek.

Baru saja kakinya tiba di lantai paling atas, di mana pemandangan kota dapat terlihat dengan jelas sejauh mata memandang, seseorang menghadang langkahnya.

"Bisa kita bicara dulu, Shira?" tanya Wibowo—adik Gunawan.

"Mau membicarakan pesta semalam ya, Kek?" tebak Bashira menyamakan lang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Kejam Itu, Adalah Suamiku   11. Sifat Asli

    Bab 11 Sifat Asli[Bashira, ini Sabian. Bisa kita bertemu malam ini?]Bashira tertegun membaca pesan yang baru masuk, membuang napas panjang secara perlahan di dalam mobil yang masih terparkir di basement hotel. Tanpa perlu repot-repot bertanya, ia yakin yang memberikan nomornya pada Sabian adalah Gunawan.Tidak ada masalah, sebab sudah seharusnya begini, bukan?[Ada yang mau kamu bicarakan sama aku?]Pesan tersebut dibalas oleh Bashira selang dua menit kemudian. Ada percobaan bicara menggunakan bahasa santai agar tidak ada kecanggungan antara dirinya dan Sabian.[Ada, soal kita berdua. Mau bertemu?]"Dua kali dia bertanya, gak mungkin aku tolak mentah-mentah," gumam Bashira, membalas lagi bahwa ia siap bertemu dengan Sabian nanti malam, tepat jam tujuh.Tidak ada lagi pesan yang masuk dari Sabian, membuat Bashira melanjutkan niatnya melajukan mobil menuju rumah, berhubung semua pekerjaannya di hotel telah dirampungkan dengan sangat baik.Tiba di rumah, tidak ada keanehan yang terjadi

  • Pewaris Kejam Itu, Adalah Suamiku   10. Bertemu Dengan Para Tetua

    Bab 10 Bertemu Dengan Para TetuaKendati kemarin malam Bashira telah menghamburkan energi di acara ulang tahun sekaligus pesta pertunangannya dengan Sabian, perempuan yang satu itu tetap enggan berleha-leha. Bashira telah bersiap, hendak pergi ke hotel keluarga di mana ia bekerja sejak lulus kuliah.Saat mobilnya melaju meninggalkan rumah, Bashira dapat melihat ada belasan wartawan berdiri di depan gerbang menjulang tinggi. Tiba di hotel, Bashira menoleh ke belakang. Satu hembusan napas keluar melalui mulut, sebagai pertanda ia merasa lega, lantaran ada beberapa staff keamanan yang sigap menahan para wartawan agar tidak mengikutinya lagi ke dalam hotel."Mereka memang pantang menyerah," gumamnya pendek.Baru saja kakinya tiba di lantai paling atas, di mana pemandangan kota dapat terlihat dengan jelas sejauh mata memandang, seseorang menghadang langkahnya."Bisa kita bicara dulu, Shira?" tanya Wibowo—adik Gunawan."Mau membicarakan pesta semalam ya, Kek?" tebak Bashira menyamakan lang

  • Pewaris Kejam Itu, Adalah Suamiku   9. Rencana Lita

    Bab 9 Rencana Lita"Pesta barusan sangat tidak masuk akal, Pa!" Lita melempar tas saat tiba di rumah. Sejak tadi mulutnya sudah tidak tahan ingin mengomel, tapi sayang sekali di tempat acara yang dihadiri banyak sekali tamu undangan, Lita tidak bisa berekspresi dengan bebas."Apa Papa sama seperti Om Wira yang tau semuanya dari awal?" tanya Dania mengekor langkah Lita, yakni masuk ke kamar utama. Sebelum mengakhiri hari ini, ia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi di keluarga Pakusadewo."Papa sama sekali tidak tahu apa-apa. Papa juga bingung, kenapa Papa Gunawan mendadak menjodohkan Bashira dengan Sabian." Hadi sama sekali tidak mengelak, karena kenyataannya ia memang tidak tahu apa pun. Di pesta tadi, Hadi sama terkejutnya seperti yang lain."Perjodohan Bashira dan Sabian sudah direncanakan bertahun-tahun yang lalu, Pa, bukan acara dadakan sebagai balas dendam Pak Gunawan!" Lita kembali bersuara. Sekarang ia berkacak pinggang di depan sang suami. "Coba Mama tanya sekali lagi, apa

  • Pewaris Kejam Itu, Adalah Suamiku   8. Tidak Ada Kekangan

    Bab 8 Tidak Ada KekanganSeberapa keras penolakan datang dari Arion dan Melani, nyatanya acara pertunangan tetap diadakan. Bashira telah bertukar cincin dengan Sabian. Masih ada perasaan tidak menyangka, karena sekarang Bashira menyandang status sebagai calon istri dari seorang manusia yang sekali lagi terkenal kejam.Selepas acara pertunangan, Bashira dan Sabian berfoto, mengabadikan momen dengan ratusan kamera wartawan. Jangan tanyakan bagaimana raut wajahnya kala itu, sudah pasti kikuk karena akumulasi dari rasa tegang dan tidak nyaman.Akan tetapi, untunglah Bashira mampu melewati semuanya dengan baik. Hingga sekarang, lebih tepatnya ketika semua tamu undangan telah meninggalkan tempat acara, Bashira bergegas mendatangi Gunawan yang hendak masuk ke mobilnya."Kita harus bicara dulu, Kek," ucapnya menahan pintu mobil yang hendak ditutup."Masuklah, kita bicara di dalam." Gunawan mempersilakan Bashira duduk di sebelahnya.Semula Bashira keberatan. Bicara di dalam mobil, itu artinya

  • Pewaris Kejam Itu, Adalah Suamiku   7. Keputusan Bashira

    Bab 7 Keputusan Bashira"Apa-apaan ini, Kek? Kenapa Kakek malah memanggil nama Sabian, bukan namaku?!" Arion berteriak lantang. Harga dirinya seperti dijatuhkan dalam satu kali hentakan.Lelaki yang telah dipenuhi amarah itu maju ke depan, mencekal kerah baju Sabian lantas mendorongnya sekuat tenaga. Adegan tersebut mengundang jeritan dari kebanyakan perempuan."Semua orang tau kalau kamu cuma anak haram! Lantas kenapa kamu malah datang ke sini? Apa yang sebenarnya kamu rencanakan?!" cecar Arion.Sabian menatap datar, mengelak dari Arion yang hendak menyentuhnya lagi. "Apa kamu tidak dengar, malam ini aku lah yang akan bertunangan dengan Bashira," ucapnya pelan.Amarah semakin menggelegak. Arion hendak melayangkan bogem mentah, tapi Wira melerai lebih dulu."Menyingkir dari Sabian!" titah Wira seraya menarik Arion.Arion berbalik pada sang ayah, menatap tidak percaya atas perkataan tersebut. Matanya menatap nyalang. "Jelaskan padaku, Pa, kenapa Sabian yang akan ditunangkan dengan Bash

  • Pewaris Kejam Itu, Adalah Suamiku   6. Si Anak Haram

    Bab 6 Si Anak Haram"Apa perasaan Anda malam ini? Apa Anda senang akan bertunangan dengan Bashira Pakusadewo?" tanya seorang wartawan mengarahkan mikrofon dan kemera pada Arion."Tentu saja saya senang. Bashira adalah kekasih yang sangat saya cintai. Saya yakin dengan pertunangan malam ini, hubungan kami akan semakin erat sampai waktu pernikahan tiba," jawab Arion menyuguhkan senyum manis."Lalu bagaimana dengan skandal yang melibatkan Anda dengan seorang perempuan dua minggu lalu? Apa hubungan Anda dengan Bashira sudah membaik?"Senyum manis itu langsung tenggelam. Terang-terangan Arion menatap tajam pada seorang wartawan yang baru saja bertanya. Namun, semua itu hanya berlangsung kurang dari dua detik, karena setelahnya Arion kembali melukiskan senyum.Arion tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia memutuskan melengos, menghampiri Bashira yang masih bergabung dengan Gunawan."Sayang?"Panggilan itu tidak meluluhkan hati Bashira. Ia asyik bicara dengan rekan bisnis kakeknya, seolah di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status