Home / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 191. SALAH MENDARAT

Share

Bab 191. SALAH MENDARAT

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2025-05-13 21:32:03
Bab 191. SALAH MENDARAT

Hari berganti hari seminggu berlalu sejak penangkapan Anton Buwono.

Akan tetapi sebagai seorang konglomerat yang didampingi pengacara handal, dia tidak sampai menginap di tahanan.

Tentu saja dia harus mengeluarkan uang jaminan yang sangat banyak untuk membuatnya terbebas dari hukuman.

Akhirnya dari pemeriksaan dan pembelaan pengacaranya, diputuskan kalau Anton Buwono sama sekali tidak kenal dan berhubungan dengan Rois.

Jadi yang harus menjalankan hukuman adalah Rois itu sendiri, sebagai pengemudi truk Box yang menabrak Rustam Buwono.

Jaka Kelud tentu saja tidak tahu akhir dari cerita ini, karena dia tidak terlalu memperdulikannya dan menyerahkan hal ini kepada pihak KePolisian.

Jaka Kelud terkejut ketika Intan Warsito memberi kabar padanya, kalau Anton Buwono bebas dari tuduhan sebagai dalang pembunuhan berencana yang melibatkan Rois.

Saat ini Jaka Kelud dan Intan Warsito sedang makan bersama di kantin kampus
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 195. RUMAH TUA DI LERENG GUNUNG SALAKA

    Bab 195. RUMAH TUA DI LERENG GUNUNG SALAKA “Bos jangan…!” Secara reflek sekretaris Nilam berteriak mencegah apa yang akan dilakukan Anton Buwono yang sedang memegang ponselnya. Anton Buwono yang sudah mengangkat ponsel sekretaris Nilam untuk membantingnya segera membatalkan rencananya. “Kamu hapus semua video tentang berita ini, saya tidak ingin melihat kamu menonton berita yang ngawur seperti itu.” Perintah Anton Buwono dengan suara tegas, sambil meletakkan ponsel sekretaris Nilam di atas meja ke dekatnya. Dengan ekspresi ketakutan sekretaris Nilam segera mengambil ponselnya, kemudian menghapus berita onlin itu tepat di depan Anton Buwono. “Sudah saya hapus pak, apakah ada yang perlu saya kerjakan atau bapak membutuhkan bantuan saya?” Sebelum pergi keluar dari kantor direktur, sekretaris Nilam berbasa-basi menawarkan tenaganya untuk membantu Anton Buwono. “Sudah sana pergi, peringatkan semua karyawan untuk menghapus berita h

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 194. PENGAKUAN KEDUA

    Bab 194. PENGAKUAN KEDUA Suara Jaka Kelud yang dilambari Ajian Penakluk Sukma langsung memasuki hati dan jiwa Yitno. Mana mungkin Yitno tidak langsung takluk, bahkan harimau atau gajah pun jika di serang dengan perinta yang di lambari Ajian Penakluk Sukma, juga akan langsung menurut seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. “Tentu, tentu saja akan menuruti perintah Raden.” “Baiklah, kalau kamu akan menuruti perintahku. Saya hanya ingin kamu membuat pengakuan tentang kecelakaan yang terjadi beberapa bulan yang lalu.” “Maksud Raden? Kecelakaan yang mana?” “Kecelakaan itu, saat kamu menabrakkan mobil Pajero Sport putihnya ke arah mobil yang dikendarai Rustam Buwono.” “Maksud Raden, kejadian yang membuat Raden Rustam Buwono mengalami kecelakaan parah itu?” “Iya betul, apakah kamu sanggup membuat pengakuan dan mengatakan siapa yang memerintahkan kamu untuk melakukan aksi percobaan pembunuhan itu?” “Tentu saja saya sanggup, tapi…. apa Raden bersun

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 193. PENGGABUNGAN DUA AJIAN MENJADI SATU

    Bab 193. PENGGABUNGAN DUA AJIAN MENJADI SATU Pandangan Mata Jaka Kelud tiba-tiba menembus apapun yang ada di hadapannya. Kemudian di dalam pandangan matanya muncul seorang pria berusia tiga puluh tahunan memakai kaos oblong dengan celana kolor pendek sedang menaiki sepeda motor disebuah jalan pedesaan. “Eh, bukankah itu pria yang bernama Yitno seperti foto yang pernah diberikan Wagimin dari gudang nomor 51 kepadaku?” “Benar. tidak salah lagi, pria yang sedang mengendarai sepeda motor itu adalah orang yang sedang saya cari.” “Eh, tunggu dulu. Bagaimana bisa orang itu tiba-tiba muncul di pandangan mataku? Ini nyata atau fatamorgana saja? Saking kepinginnya saya menangkap Yitno yang menabrak Om Rustam beberapa bulan yang lalu.” Jaka Kelud tampak berperang dengan alam pikirannya sendiri, ketika melihat keajaiban sejak dia mempraktekkan Ajian Mata Malaikat. “Aduh, kenapa saya begitu bodoh? Bukankah kakek guru sudah menjelaskan fungsi dari

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 192. AJIAN MATA MALAIKAT

    Bab 192. AJIAN MATA MALAIKAT Gumaman Jaka Kelud yang memanggil gurunya dilakukan berulang kali, karena dia sedang kepepet membutuhkan petunjuk. Setelah memanggil nama gurunya sebelas kali, akhirnya panggilannya di dengar juga. Sebuah suara yang berat dan dalam langsung masuk ke dalam pendengarannya. “Ada apa cucuku, tumben tidak biasanya kamu memanggil kakek?” “Kakek guru, cucu mohon maaf. Bukan maksud hati mengganggu tapa kakek guru, akan tetapi cucu memang tidak tahu harus minta petunjuk kepada siapa lagi.” “Ha ha ha ha… Kamu ini aneh cucuku, kalau mau minta petunjuk sebaiknya mintalah langsung kepada Yang Maha Kuasa. Kenapa kamu malah minta petunjuk kepada kakek?” “Maaf kakek guru, kalau itu cucu sudah tahu. Tapi ini bukan petunjuk untuk mendapatkan sesuatu yang gaib. Ini tentang Ajian Lipat Bumi yang diajarkan kakek guru kepada murid.” “Ajian Lipat Bumi? Ada apa dengan Ajian ini? Bukankah kamu sudah bisa berteleportasi dalam sekejap berpinda

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 191. SALAH MENDARAT

    Bab 191. SALAH MENDARAT Hari berganti hari seminggu berlalu sejak penangkapan Anton Buwono. Akan tetapi sebagai seorang konglomerat yang didampingi pengacara handal, dia tidak sampai menginap di tahanan. Tentu saja dia harus mengeluarkan uang jaminan yang sangat banyak untuk membuatnya terbebas dari hukuman. Akhirnya dari pemeriksaan dan pembelaan pengacaranya, diputuskan kalau Anton Buwono sama sekali tidak kenal dan berhubungan dengan Rois. Jadi yang harus menjalankan hukuman adalah Rois itu sendiri, sebagai pengemudi truk Box yang menabrak Rustam Buwono. Jaka Kelud tentu saja tidak tahu akhir dari cerita ini, karena dia tidak terlalu memperdulikannya dan menyerahkan hal ini kepada pihak KePolisian. Jaka Kelud terkejut ketika Intan Warsito memberi kabar padanya, kalau Anton Buwono bebas dari tuduhan sebagai dalang pembunuhan berencana yang melibatkan Rois. Saat ini Jaka Kelud dan Intan Warsito sedang makan bersama di kantin kampus

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 190. ANTON BUWONO DITANGKAP POLISI

    Bab 190. ANTON BUWONO DITANGKAP POLISI Rois di interogasi dengan berbagai pertanyaan oleh petugas Polisi, dia mengakui semuanya. Hal ini tentu saja mengejutkan petugas Polisi yang menginterogasinya, karena semua pertanyaan mereka di jawab dengan lugas tanpa harus melakukan pemaksaan maupun penyiksaan. Mereka tentu saja tidak tahu, kalau pada saat ini jiwa Rois sudah dikuasai Jaka Kelud yang membuatnya mengakui semua perbuatannya. Sementara itu di Mansion mewah keluarga Anton Buwono, pemilik rumah tampak sedang panik mengetahui berita online yang datang seperti air bah. “Bagaimana ini? Kenapa Rois malah menyerahkan diri kepada Polis dan mengakui perbuatannya? Bukankah saya sudah membayarnya dengan uang yang banyak?” Tok... tok… tok… Pada saat Anton Buwono sedang panik menghadapi berita online itu, tiba-tiba pintu kamar kerjanya diketuk dari luar. “Siapa?” “Saya Raden.” “Ada apa? Menggangguku saja.” “Maaf Raden, di luar ada em

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 189. BERITA YANG BIKIN SHOCK

    Bab 189. BERITA YANG BIKIN SHOCK “Baiklah, nanti kita menjenguk Om Rustam,” jawab Jaka Kelud untuk mengakhiri percakapan dengan Intan Warsito. Akhirnya jam kuliah pun berakhir setelah seharian mengikuti mata kuliah, Jaka Kelud dan Intan Warsito terlihat sudah berada di mobilnya masing-masing keluar dari kampus Matrix. Sesampainya di Rumah Sakit Swasta tempat Rustam Buwono di rawat, mereka hanya bertemu dengan Melati Sugiri yang setia menunggui suaminya. Semua anggota keluarga yang sebelumnya ikut menunggui sudah pergi, bagaimana mereka tidak pergi, karena kesehatan Rustam Buwono sudah mulai membaik. “Tante, Om…” Intan Warsiti segera menyapa Melati Sugiri dan Rustam Buwono begitu memasuki kamar VVIP nomor sepuluh. Jaka Kelud yang berjalan di belakang Intan, hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala sebagai tanda hormat. Kemudian mereka berdua segera sungkem menjabat tangan dan mencium punggung tangan melati Sugiri serta Rustam Buwono, s

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 188. BERITA HEBOH

    Bab 188. BERITA HEBOH Di Sebuah rumah mewah yang ada di selatan kota Jakarta sedang terjadi keributan di antara para karyawan sambil memegangi ponselnya. Dari satpam hingga asisten rumah tangga, semuanya saling bisik membicarakan isi konten yang ada di ponsel mereka. “Kamu sudah lihat berita yang baru saja menghebohkan ini?” “Tentu, saya sudah melihatnya, ini lihat di situs berita online juga ada.” “Apakah berita ini betulan? Saya kok seperti tidak percaya?” “Sama, saya juga tidak percaya kalau juragan Anton begitu tega kepada kakaknya.” “Apa mungkin ini soal perebutan warisan?” “Huss… kita sebaiknya jangan banyak bicara kalau masih ingin terus bekerja disini.” Bahkan bisik-bisik ini juga terjadi di dua rumah lainnya, dimana lagi kalau bukan di rumah mewah keluarga Wisnu Buwono dan Mansion utama keluarga Sugeng Buwono, dimana Rustam Buwono dan Melati Sugiri tinggal. Bukan hanya itu di banyak rumah mewah lainnya, berita ini sangat

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 187. AJIAN PENAKLUK SUKMA

    Bab 187. AJIAN PENAKLUK SUKMA “Kurang ajar, sepertinya Rois sudah tahu kalau kedatanganku ingin menangkapnya. Baiklah kalau maunya seperti itu,” gumam Jaka Kelud dengan perasaan kesal. Bip… Kemudian dalam sekejap sosok Jaka Kelud yang sedang berdiri didepan pintu menghilang begitu saja seperti siluman. Dan dalam sekejap sosoknya muncul di dalam kamar, dimana Rois saat ini sedang duduk dengan gelisah diatas tempat tidur. “Ehem…” Rois yang sedang duduk dengan panik, sangat terkejut ketika tiba-tiba di kamarnya terdengar ada orang yang berdehem. “Anjrit… siapa kamu?” Tanpa sadar Rois memaki dan matanya langsung membelalak lebar ketika menengok ke arah sumber suara. Kepanikan segera saja melanda jiwa Rois, saat melihat ada seseorang yang tiba-tiba saja muncul di dalam kamarnya. Padahal pintu rumah dan pintu kamar sudah dikunci dari dalam, jadi tentu saja dia panik ketika melihat kemunculan Jaka Kelud yang sudah berdiri di belaka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status