Bab 266. GALAU Perkataan kakek Sugeng Buwono seketika menyadarkan Rustam Buwono dan Melati Sugiri yang sedang dipenuhi dengan rasa bahagia. Anak yang hilang kini sudah kembali, meskipun anak itu belum bisa mengakuinya, meskipun mereka sedikit kecewa, akan tetapi mereka bisa memahami apa yang ada didalam hati Jaka kelud. Akan tetapi mereka bertiga ada perasaan aneh terhadap Jaka kelud, bukankah dia sudah tahu kalau mereka adalah keluarga konglomerat yang mempunyai banyak sekali perusahaan dibawah kendali Buwono Corp. Akan tetapi kenapa anak muda ini malah tidak terlihat senang mempunyai keluarga seorang konglomerat. Dan dilihat dari ekspresi wajahnya, mereka bisa melihat kalau Jaka Kelud tidak silau dengan kekayaan yang mereka miliki. Tentu saja hal ini sangatlah wajar, karena Jaka kelud yang sekarang bukanlah anak kampung yang miskin seperti dulu. Mungkin kalau hasil uji DNA ini dilakukan sebelum Jaka Kelud menjadi seorang pebisnis yang sukses
Bab 265. JAKA KELUD MEMBACA HASIL TES DNA Jaka Kelud yang mendengar pengakuan kakek Sugeng tentu saja sangat terkejut, dia tidak mengerti untuk apa orang tua ini mencabut rambut kepalanya. Melihat kebingungan Jaka Kelud, kakek Sugeng seketika tertawa semakin keras dan terlihat dengan jelas kalau dia sedang sangat bahagia. Demikian juga dengan Rustam Buwono dan Melati Sugiri, kedua orang paruh baya ini juga tampak tersenyum sambil menatap kearah Jaka kelud dengan tatapan yang aneh. Jaka Kelud yang melihat kedua orang yang lebih dulu dikenalnya tampak tersenyum sambil memandang ke arahnya dengan tatapan aneh, seketika hatinya berdebar-debar tidak karuan. Entah kenapa dia merasa kalau ketiga orang yang baru dikenalnya ini, tiba-tiba saja memancarkan sebuah perasaan yang sangat familiar di hatinya. Padahal dia juga menganggap Rustam Buwono dan Melati Sugiri sebagai orang tua yang perlu dihormati saja dan tidak lebih. Akan tetapi sekarang dia merasaka
Bab 264. MEMENUHI PANGGILAN KAKEK SUGENG BUWONO “Sebenarnya ada apa sih? Kenapa kamu seperti orang bingung setelah memandangi layar ponselmu?” kata Jaka kelud sambil menatap Intan Warsito dengan tatapan penuh selidik. “Tidak apa-apa, hanya saya merasa ada yang aneh dengan tante Melati. Bukankah semalam kita baru saja ke rumah mereka? Kenapa sekarang mereka meminta saya untuk mengajak kamu menemuinya? Apalagi tante Melati juga menambahkan, kalau yang meminta kamu datang adalah kakek Sugeng.” “Oh… hanya itu saja, kirain ada apa? Kalau kakek Sugeng meminta kita untuk datang lagi, kenapa kita harus menolaknya? Jawab pesan tante Melati, kalau kita akan datang ke rumah mereka selepas pulang kuliah.” “Baiklah, saya akan segera membalas pesan tante Melati.” Waktu berlalu dengan cepat, hari ini jam kuliah mereka sangatlah padat, mereka keluar dari kampus ketika waktu menunjukkan pukul empat sore. Karena sudah punya janji dengan Melati Sugiri, maka m
Bab 263. HASIL TES DNA YANG MENGEJUTKAN “Hasil uji Laboratorium antara DNA milik Jaka Kelud dan DNA milik Rustam Buwono adalah 99, 878% identik,” gumam Sugeng Buwono dengan suara bergetar saat membaca hasil uji laboratorium milik Rustam Buwono. Meskipun suara yang keluar dari mulut Sugeng Buwono tidak terlalu keras, akan tetapi bisa di dengar jelas oleh Rustam Buwono dan Melati Sugiri yang ada di dekatnya. “Ayah,coba saya melihat hasil labnya,” pinta Rustam Buwono sambil merebut kertas hasil laboratorium di tangan Sugeng Buwono. Tangan Sugeng Buwono seakan tanpa daya, seakan otot-ototnya menjadi lemas, bahkan dia tidak menyadari kalau hasil uji labnya diambil Rustam Buwono. Dengan ekspresi penuh dengan penasaran, Rustam Buwono segera membaca hasil tes uji laboratorium di tangannya. Demikian juga dengan Melati Sugiri, dia segera mendekat kearah Rustam Buwono dan mereka membaca bersamaan hasil tes DNA di tangan Rustam Buwono. “Ya Alloh… ternyata… Jak
Bab 262. KABAR DARI KLINIK DAN LABORATORIUM TES DNA Waktu berlalu dengan cepat, saat ini hari telah berganti, malam telah berganti siang. Di Mansion keluarga Buwono suasana cukup tegang sejak pagi hari, kakek Sugeng Buwono terlihat berjalan mondar-mandir di ruang keluarga. Sementara Rustam Buwono dan Melati Sugiri hanya duduk sambil memandangi kakek Sugeng yang sedang tegang menunggu kabar dari pihak klinik laboratorium yang sedang melakukan tes DNA rambut milik Jaka Kelud. Kring… kring… kring….Terdengar suara ponsel milik kakek Sugeng berbunyi sebagai tanda kalau ada orang yang menghubunginya. Segera saja kakek Sugeng mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja, keningnya mengernyit ketika melihat nomor telepon tanpa nama yang berarti yang meneleponnya adalah nomor baru. “Assalamu’alaikum, Hallo, ini siapa?” kata kakek Sugeng begitu menekan tombol jawab pada ponselnya. “Wa’alaikum salam, saya dokter Raharjo dari Klinik dan laboratorium Am
Bab 261. TES DNA Sesampainya di ruang keluarga, kakek Sugeng Buwono segera mengeluarkan beberapa helai rambut milik Jaka Kelud. “Kalian berdua lihat, apa yang ada di tanganku ini?” Rustam Buwono dan Melati Sugiri segera memfokuskan pandangannya ke tangan Sugeng Buwono. Mereka berdua tampak saling pandang setelah melihat apa yang di tangan Sugeng Buwono. “Ada apa dengan rambut di tangan ayah? Rambut siapa itu?” kata Rustam Buwono yang tidak bisa menahan rasa penasarannya. “Ha ha ha ha… apa kalian tidak tahu milik siapa rambut ini?” Kedua orang pria dan wanita paruh baya itu hampir secara bersamaan menggelengkan kepalanya. Pandangan mata mereka memancarkan ekspresi kebingungan, hal ini tentu saja semakin membuat Sugeng Buwono tersenyum semakin lebar. “Kalian jangan terkejut setelah saya mengatakannya, rambut ini milik Jaka Kelud.” “Apa? Bagaimana ayah bisa mengambil rambut Jaka Kelud? Apa maksud ayah?” kata Rustam Buwono