Share

Bab 16

Langkah Ansel terhenti dan membiarkan mobil melaju melewatinya. “Sial, kenapa aku harus melamun. Hampir saja aku membuat hidup kami semakin rumit. Ck!” omelan mengarah pada dirinya sendiri.

Sesampainya di gedung, orderan segera diserahkan. “Promonya satu minggu ini. Jadi jangan sampai kehabisan,” kekeh hangatnya saat mempromosikan bisnis sang istri pada kawan-kawannya.

Hari ini tidak ada pesta, tetapi nama Ansel menjadi perbincangan pada semua kawannya. “Semua kawan kita sudah tahu kalau kamu Tuan muda Ansel,” ucap salah satu rekannya.

Ansel tersenyum kecil dan hambar. “Bagaimanapun statusku jangan dianggap ada toh yang kalian lihat aku di sini sebagai penjaga keamanan.”

“Tapi kenyatan tentangmu mendarah daging pada kita bahwa kamu adalah pewaris pemilik berlian. Itu hebat kawan!” Bukan hanya satu orang saja yang memuji garis keturunan Ansel, tepi semua kawannya yang kebetulan satu sift dengannya.

Senyuman Ansel semakin hambar. “Lupakan saja. Aku di sini membaur dengan kalian.” A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status