BERSAMBUNG
Setelah muter-muter, Balang pun menemukan sebuah kuburan lama yang penuh semak belukar dan tertulis namanya Yamina ‘Brigite’ binti Jhony White.Dengan tangan kokohnya dan tas ransel dia letakan tak jauh dari makam ini, Balang bersihkan kuburan ini dengan tangannya, sehingga kuburan ini terlihat bersih.Setelah kibas-kibaskan tangannya, ia lalu berdoa dengan khusuk di depan makam ibu angkatnya ini.Setelah cukup lama berdoa, Balang meninggalkan makam ini dan bermaksud akan ke rumah kakek dan neneknya, yang juga ortu Isabella, Mama sambungnya.Namun dia kaget melihat seorang wanita yang dilihat sepintas agaknya seumuran dengannya, tengah menangis di depan sebuah makam lain.Tapi makam ini letaknya bukan di pekuburan khusus muslimin, tapi kuburan non muslim, dengan lambang salibnya.TPU ini memang terbagi dua, satu khusus muslim dan satunya non muslim.Tertarik dengan orang ini Balang mendekatinya dan dia tertegun, saat membaca di makam itu tertulis nama Andre Pohang.“Andre Pohang, jad
Mahyudin dan kedua istrinya tak pernah ceritakan kematian tragis Yamina alias Brigite ke Balang, takut ganggu kejiwaan anak sulung mereka yang baru berkumpul setelah 4,5 tahunan menghilang ini."Kelak kalau dia sudah besar, baru akan aku ceritakan," kata Mahyudin pada Selvi dan Isabella, kedua istrinya sependapat.Namun kebahagiaan kembalinya Balang ke rumah, dibarengi dengan kesedihan keluarga besar Hasim Zailani, dengan meninggalnya Kakek Chulbuy karena faktor usianya yang renta dan hanya berselang 1 bulan, nenek Cynthia juga menyusul suami tercinta-nya.Dan atas kesepakatan keluarga juga atas permintaan kakek Chulbul dan nenek Cynthia sendiri. Mahyudin mewarisi rumah besar ini.Otomatis Mahyudin sekeluarga boyongan pindah ke rumah yang bak istana dan berpuluh kali lebih besar dari rumah Mahyudin sebelumnya.Balang kini sudah masuk SD dan si sulung ini memang mewarisi semua kelebihan klan Hasim Zailani, dia terkenal paling tampan dan paling jago berantem, karena sejak masuk SD suda
Mahyudin kini sudah berada tak jauh dari rumah Andre dan Yamina ini, namun dia menghentikan niatnya untuk masuk ke rumah ini, sebab dia melihat ada sebuah mobil masuk ke dalam pagar rumah mewah ini.Hari sudah malam…Iseng-iseng Mahyudin yang sengaja kenakan topi mendekati pagar rumah ini, sekaligus pantau keadaan rumah tersebut.Alangkah kagetnya Mahyudin, tak lama terdengar bunyi ledakan pistol hingga 3X, lalu mobil yang tadi masuk ke pagar rumah ini keluar dan tancap gas, hampir saja Mahyudin kena tabrak andai tak cepat-cepat melompak ke sisi jalan.“Sompreeeet…!” dengus Mahyudin sambil menatap nomor plat mobil jenis SUV warna putih tersebut.Tiba-tiba seseorang berlari keluar pagar. “Toloooonggg….tuan dan nyonyah di tembak,” kata orang itu, yang ternyata seorang ART.Mahyudin yang masih terkejut karena hampir di tabrak langsung mendekat.“Siapa yang tertembak?” tanya Mahyudin sambil menatap si ART yang terlihat sangat panik ini.“Tuan Andre dan Nyonyah Yamina tuan,” kata si ART ini
Plakkk…!Dengan polosnya Balang tak ragu menampar pipinya sendiri, keras lagi, hingga wanita cantik ini ikutan terkaget-kaget.“Aduhhh sakitttt….!” seru Balang kaget sendiri.Sampai wanita yang ada di depannya yang tadi terkejut dengan ulahnya ikuta langsung mengelus pipinya, yang kontan memerah bak pipi anak cewek saja lagi, saking putih dan mulusnya.“Sayang ini nggak mimpi, ini mama kandung kamu sayang, itu yang nakal papa kamu, dasarrrr.”Dan wanita cantik yang tak lain dan tak bukan Selvi adanya, sambil tertawa lalu langsung peluk dirinya, dengan mata basah oleh airmata, tapi kali ini airmata bahagia.Balang yang masih nguing-nguing karena baru bangun tidur, masih kejap-kejapkan matanya, ini baginya masih berasa mimpi.“Kamu masih ngantuk ya sayang, sini mama peluk dan temani bobok,” kata Selvi yang kini bak hidup lagi, setelah 4,5 tahun berpisah dengan anak sulungnya ini dan hampir saja bikin dia gila memikirkan anak sulungnya ini.Tak pernah di duga-duga, hari ini akan berjumpa
“Kamu belum mandi kan seharian, sini nenek mandi’in,” ceplos si nenek ini, hingga Balang keheranan. Simon dan si kakek yang ternyata ayahnya sampai ikutan heran.“Tumben ibu mau mandi’in bocah yang baru di kenal, bak cucu sendiri saja,” pikir Simon.Tapi Balang yang memang pada dasarnya masih anak-anak mandah saja di ajak mandi ke toilet yang jauh lebih mewah dari milik ibu angkatnya.Walaupun dia malu saat di minta lepas semua pakaiannya, hingga si nenek ini ngalah dan Balang pun hanya lepas baju dan celananya, tapi tetap pakai CD.Begitu Balang berbalik dan terlihatlah ada bercak hitam semacam tahi lalat di bawah lehernya, di nenek ini kaget lalu senyum-senyum aneh, makin lepas lagi senyumnya saat baru nyadar mata Balang ada biru-birunya.“Tak salah lagi…ini dia orangnya, kebesaran Tuhan, kok bisa-bisanya ni anak nyasar ke sini,” batin si nenek berdebar—debar sendiri.Usai mandi dan berganti baju yang dia bawa di tas ransel, mata Balang kini malah ngantuk, padahal baru pukul 19.30 ma
Bukan main gegernya keluarga Hasim Zailani saat tahu salah satu keturunan mereka sudah di temukan setelah 4,5 tahun hilang dan kini ada di Manado.Kakek Hagu dan Ryan kakek buyutnya, bahkan kakek Chulbuy yang sudah renta sampai kembali turun tangan melacak keberadaan cucut-nya itu.Mahyudin telpon Kapolda-nya yang juga sahabatnya dan ceritakan soal Balang ini, si Kapolda langsung panggil si Polantas yang pertama kalinya bertemu Balang dan kirim fotonya ke group chat polisi.Seluruh Polres hingga Polsek pun di buat heboh untuk lacak si anak kecil ini, yang ternyata bukan anak sembarangan.Bahkan si polantas in sampai tepuk jidatnya.“Duhh kalau tahu anak ini seorang ‘Pangeran Hasim Zailani’ pasti aku tahan agar jangan pergi,” batinya menyesal, sebab diam-diam dia tahu ada hadiah besar, kalau ada yang menemukan Balang.Selvi yang tak sabaran langsung ajak suaminya ke Manado, anaknya di asuh Isabella yang juga mendorong agar suami dan madunya ini jangan menunda-nunda untuk cari Balang di