"Aku tidak tenang karena aku tahu kalau aku tidak salah. Aku tahu kalau mengusir seorang tamu di showroom ini tidak bisa dibenarkan!" ngotot Natalie.
Kevin menelan salivanya. Dia takut Natalie akan dipecat karena dia, tapi saat ini, melihat kengototan Natalie, Kevin juga tidak bisa pergi begitu saja karena Natalie masih mendebat manajernya yang bernama Ridwan itu.
Melihat ngototnya Natalie, Ridwan menjadi marah. "Oke, kalau itu maumu! Sekarang juga, aku memecatmu dari showroom ini! Masih baru sudah belagu! Cepat ambil barang-barangmu dan segera pergi dari sini!"
"Baik, aku pergi dari sini! Mendingan aku tidak kerja di sini daripada kerja di sini, di tempat yang orang-orangnya memperlakukan tamu dengan semena-mena, huh!" Nathalie menatap tajam ke arah Ridwan dan juga Yuni, setelah itu, dia membalikkan tubuhnya untuk menuju ke bagian dalam guna mengambil barang-barangnya.
"Pergi sana, kamu! Huh, gadis kampungan!" cibir Yuni.
"Sebagai bawahan, harusnya kamu punya otak, jangan berani melawan atasanmu, gadis bodoh!" tambah Ridwan.
Melihat akhirnya Natalie dipecat juga dan mendengar kata-kata dari Yuni dan Ridwan tadi, kevin jadi marah. Dia langsung menarik kerah baju Ridwan dan berkata, "kamu boleh memecat dia, itu adalah hakmu sebagai atasannya tapi jangan bilang dia bodoh, karena dia jauh lebih pandai dan lebih manusiawi daripada kalian berdua!"
Ridwan mencoba melepaskan tangan Kevin dari kerah bajunya sementara tangannya yang satu mencoba menampar Kevin.
Tapi sebelum tamparannya berhasil mengenai Kevin, Kevin sudah melempar tubuh Ridwan hingga membentur tubuh Yuni yang berada belakangnya hingga keduanya terlempar beberapa meter ke belakang dan jatuh mencium lantai.
Yuni yang kesakitan karena tertimpa tubuhnya Ridwan, langsung menangis dan meminta Ridwan untuk memukul Kevin.
Tapi Ridwan yang baru saja merasakan lemparan kuat dari Kevin yang membuat dia dan Yuni terlempar cukup jauh, sadar kalau Kevin memiliki tenaga kuat yang sukar untuk dia hadapi, karena itu Ridwan langsung berteriak-teriak memanggil satpam yang berada di luar showroom.
Dua orang satpam yang berada di luar showroom masuk ke dalam dan begitu mendapatkan perintah dari Ridwan, mereka langsung berusaha menangkap Kevin.
Tapi Kevin sudah marah. Dia langsung menangkap tangan kedua orang satpam itu dan menyentak tangan mereka sehingga dua satpam itu langsung terduduk di lantai karena merasakan kesakitan yang amat sangat di tangan mereka yang diremas oleh Kevin ini.
Para pegawai showroom ini yang berada di dalam, kini mendekat semua untuk melihat apa yang terjadi. Tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari kerumunan para pegawai itu yang membuat para pegawai langsung minggir untuk memberikan jalan untuk orang ini.
"Apa yang terjadi?" tanya orang yang baru datang ini yang merupakan seorang pria berumur 50 tahunan yang nampak sangat berwibawa di kalangan para pegawai di showroom ini.
Mendengar pertanyaan itu, Ridwan langsung maju mendekati orang tua itu dan berkata, "Pak Samsul, orang itu adalah seorang pelayan rumah makan, dia berusaha mengamuk di tempat ini. Mungkin karena dia tidak bisa membeli mobil di tempat ini."
Orang yang bernama Samsul itu kemudian berkata, "apakah ada versi yang lain?"
Natalie yang belum sempat masuk ke dalam, langsung mendekati Samsul dan bercerita sesuai apa yang dia alami tadi. Dia bercerita tanpa ada mengurangi dan tanpa ada menambahi dan semua sesuai dengan yang terjadi tadi.
Saat ini, kekuatan satpam semakin bertambah karena ada lima orang satpam yang sebelumnya berada di belakang kini masuk ke dalam dan mendekati Kevin untuk mulai mengepung Kevin.
"Stop! Kalian jangan mendekati Tuan Muda Gregorius," kata Samsul tiba-tiba sambil mengangkat tangan ke arah 5 satpam yang baru datang.
Kata-kata Samsul itu membuat semua orang terdiam. Dua orang satpam yang tangannya diremas oleh Kevin kini sudah dilepaskan Kevin, sehingga dua satpam itu langsung bergabung dengan 5 temannya dan kini menatap heran ke arah Samsul.
Selain mereka, Kevin juga menatap heran ke arah Samsul karena mendengar kata-kata Samsul tadi, kata-kata yang membuat Kevin melepaskan pegangan dan remasan tangannya yang kuat kepada dua satpam tadi.
"Selamat datang di showroomku, tuan muda," kata Samsul sambil menundukkan kepalanya sekali ke arah Kevin.
"Kamu juga menganggap aku seorang tuan muda?" tanya Kevin yang semakin heran dengan apa yang terjadi ini, karena berturut-turut orang-orang yang dihormati di beberapa tempat, baik di hotel, di bank dan sekarang di showroom mobil mewah, memanggil Kevin 'tuan muda' dan ini membuat Kevin sangat bingung. Ini adalah keanehan kesekian bagi Kevin.
Arman langsung mendekati Samsul dan berkata, "Pak Samsul, mungkin bapak salah kenal. Orang ini hanyalah seorang pelayan restoran, nggak pantas banget dia dipanggil tuan muda, Pak Samsul."
"Aku baru saja dihubungi oleh seseorang yang aku kenal dan dia bilang, seorang tuan muda dari keluarga kaya dan berpengaruh akan datang ke showroomku untuk mengambil mobil. Jadi, aku yakin dia lah orangnya." Samsul menunjuk ke arah Kevin.
"Pak, salah orang kali. Mungkin saja orang yang bapak tunggu itu baru datang belakangan. Dia ini cuma sampah jalanan, pak, " timpal Ridwan sambil menunjuk ke arah Kevin.
"Jangan memandang orang terlalu rendah seperti itu, Pak Ridwan!" bantah Natalie sambil melotot ke arah Ridwan.
Ridwan dan Natalie kembali bertengkar di depan Samsul.
Melihat majunya Ridwan ini dan kata-kata Ridwan yang terlalu merendahkan dirinya dan terlebih terlalu merendahkan Natalie, Kevin tidak terima, karena itu, tanpa memperhitungkan kalau dia betul-betul tuan muda asli atau bukan, Kevin berkata kepada Samsul, "aku ingin kamu memecat Ridwan ini, karena mulutnya keterlaluan."
"Hey! Siapa kamu ini? Berani memecatku!" Ridwan melotot ke arah Kevin.
"Oke. Aku turuti perintahmu, tuan muda. Sekarang juga, aku pecat Ridwan dari showroom ini dan karena Ridwan masih memiliki banyak hutang, maka aku tidak perlu memberikan pesangon kepadanya," kata Samsul tiba-tiba.
Kata-kata Samsul ini membuat semua orang kaget. Bukan hanya Ridwan dan Yuni yang kaget, tetapi juga Natalie dan dan Kevin.
Kevin juga tidak menyangka kalau kata-katanya yang diucapkannya dengan setengah asal-asalan itu akan langsung dituruti oleh Samsul.
Karena itu, Kevin juga merasa sangat kaget. "Ada apa ini? Kenapa hari ini aneh sekali? Kenapa aku berulangkali menemui peristiwa aneh? Apakah aku betul-betul adalah Tuan Muda Gregorious itu?"
"Benarkah bapak akan melakukannya?" tanya Kevin heran sambil menatap wajah Samsul. "Tentu saja. Perkataan tuan muda Gregorius adalah ibarat sebuah Titah Raja yang harus aku ikuti. Apalagi managerku sudah melakukan kesalahan kepada seorang tamu agung di showroom ini dan itu adalah sebuah kesalahan yang sangat besar yang termasuk dalam peraturan di showroom ini dengan ancaman pemecatan. Jadi, itu yang terjadi akan terjadi," jawab Samsul. "Pak Samsul, ini cuma lelucon dari Anda, kan? Aku tidak betul-betul dipecat kan? Iya kan, pak?" tanya Ridwan penuh harap. "Kamu dipecat karena tidak menghargai tamu agung di showroom ini, kamu beserta Yuni, segera tinggalkan showroom ini, sekarang juga!" Yuni mulai memohon kepada Samsul. "Please ... jangan, pak. Jangan pecat aku. Aku masih punya banyak hutang, Pak Samsul. Dimana lagi aku bisa mendapatkan Gaji tinggi yang aku dapat sekarang dengan bonus-bonus besar yang aku dapat sekarang, pak?"
Mendengar kata-kata Yuni itu, Arman dan Vanda langsung menatap ke arah Samsul berharap kalau kata-kata Yuni itu mengandung kebenaran karena mereka merasa tidak mungkin seorang pelayan seperti Kevin adalah seorang tuan muda."Mati kamu, pelayan busuk! Kamu pasti akan langsung diusir," kata Ridwan sambil tertawa puas karena dia yakin sebentar lagi kebenaran akan tersingkap kalau Kevin bukanlah tuan muda yang sesungguhnya.Bukan hanya mereka yang berpikir seperti itu. Bukan hanya mereka yang berpikir kalau Kevin bukanlah tuan muda yang sesungguhnya. Kevin juga berpikir demikian. Sehingga saat ini dia sudah pasrah. Pasrah akan diusir dari showroom ini.Kevin mendekati Natalie karena Kevin ingin segera menarik tangan Natalie untuk keluar dari showroom ini sebelum Natalie dihina oleh Ridwan dan Yuni karena kemungkinan identitas Kevin kalau Kevin bukankah tuan muda akan segera ketahuan.Samsul yang sampai saat ini masih menjadi pusat perh
"Tuan muda, seharian ini kan aku sudah berusaha memberitahu tuan muda kalau tuan muda memang adalah Tuan Muda Gregorius tapi... " "Tapi apa?" tanya Kevin. "Susah untuk aku jelaskan, tuan muda. Tuan muda harus datang ke kamar hotel tempat tuan muda menginap. Di situ, aku sudah sediakan semua yang harus tuan muda ketahui," jawab Suzan diujung telepon. "Baiklah, aku akan segera kesana." "Iya, tuan muda. Aku tunggu di sini," pungkas Suzan. Kevin segera mengembalikan handphone milik Samsul tadi. Begitu Kevin mendekat, Samsul langsung berkata kepada Natalie, "minta nomor telepon Tuan Muda Gregorius, supaya nanti kamu bisa menghubungi dia menyangkut pesanan mobil." Natalie langsung tersenyum ke arah Kevin dan meminta nomor telepon Kevin. Kevin segera mengambil handphonenya dan memberikannya kepada Natalie supaya Natalie bisa mencatat nomor telepon yang ada di handphone itu. "Oke, Tuan Muda Gre
"Alasannya karena kakekmu ingin melihat tindak tanduk seorang pemegang saham Gregorius Grup yang kakekmu curigai sebagai orang yang yang telah mencelakai tuan muda pada setahun yang lalu," jawab Suzan."What? Jadi aku dicelakai orang pada setahun yang lalu?" tanya Kevin penasaran."Iya, tuan muda. Untung saja ternyata Indro Lelono, ayahnya Lisa, yang merupakan sopir tuan muda di kota A, berhasil menyelamatkan tuan muda dan membawa tuan muda ke kota ini. Karena tuan mudah mengalami Amnesia maka Indro Lelono sengaja menyembunyikan identitas tuan muda.""Untuk apa dia melakukan itu?""Masih belum jelas, tuan muda. Dia juga langsung keluar dari pekerjaannya dan memilih untuk membawa tuan muda ke kota B ini padahal saat kecelakaan terjadi tuan muda dan Indro berada di kota lain yaitu di kota A.""Lalu, apakah Indro pernah menghubungi kakekku untuk memberitahu soal aku?""Tidak, tuan muda. Kakek tuan muda bahkan sempat kehilangan jejak
Saat ini, melihat sikap Susan yang seperti itu dan karena tangannya sedang diarahkan Susan untuk memegang buah dada milik Susan, maka, sebagai laki-laki normal, Kevin mulai terangsang.Pancingan-pancingan yang dilakukan Susan sejak tadi, semakin membuat Kevin blingsatan tapi di lain sisi, Kevin merasakan kekeringan emosional dari dirinya kepada Susan sehingga dia tidak jadi meneruskan niat yang sudah ada di dalam hatinya, dia tidak jadi menyerang Susan."Aku tidak bisa.""Tapi kenapa, tuan muda? Dulu tuan muda selalu tidak bisa menahan hasrat setiap melihatku karena tuan muda selalu ingin merasakan manis tubuhku tapi kenapa sekarang berubah, tuan muda?""Aku tidak tahu. Mungkin karena aku belum bisa menemukan Ingatanku, karena itu aku masih merasa asing akan kamu, Susan. Sorry, kalau dulu kita pernah sangat dekat. Sorry kalau aku tidak merasakan hal itu sekarang."Sus
Terdengar suara pintu diketuk, Kevin langsung bangkit berdiri untuk menuju pintu kamar tapi ternyata suara ketukan itu bukan berasal dari pintu itu apalagi saat Kevin mencoba membuka pintu itu, ternyata tidak ada siapapun di luar. Kevin kembali menutup pintu dan berusaha mencari suara ketukan itu. Ternyata ada sebuah pintu penghubung dengan kamar sebelah dan Kevin langsung menduga siapa yang mengetuk pintu itu. "Pasti Susan yang mengetuk pintu dan nampaknya, sebelumnya dia sengaja meminta kamar yang memiliki pintu penghubung dengan kamarku." Setelah berpikir seperti itu, "Kevin langsung membuka pintu penghubung dan benar saja, di balik pintu itu ada Susan yang sudah berpakaian seksi di balik pintu itu. "Kamu mau apa?" "Aku cuma ingin bilang kalau tuan muda memerlukan aku, maka cukup masuk ke kamarku lewat pintu penghubung ini. Aku tidak akan menguncinya, tuan muda. " Susan mengerling genit ke arah Kevin.
Kevin tidak mau lagi memperdulikan Victor karena saat ini dia ingin sekali menyelidiki barang-barang miliknya yang disimpan Indro Lelono untuknya, karena itu, Kevin langsung melangkah keluar dari Restoran Bunga Bakung ini.Lisa yang sebelumnya sempat berencana untuk menggoda Kevin setelah mengetahui Kevin bisa membeli mobil mewah termahal di dunia, kini kembali memandang jijik kepada Kevin.Pandangan Lisa sebelumnya kalau Kevin sangat ganteng dan mempesona, kini langsung berubah setelah mendengar kalau Kevin bukanlah anak orang kaya seperti yang heboh kemarin."Cuih, Pergilah kamu jauh-jauh dari sini dan jangan pernah kembali lagi!" Sembur Lisa sambil meludahi wajah Kevin.Kevin mengambil tisu dari atas meja makan, bertepatan dengan itu, dia mendengar suara langkah kaki seseorang dari belakangnya yang nampaknya ingin membokongnya dari belakang.Kevin langsung tahu kalau orang sedang mengej
Tiba-tiba sebuah motor menghalangi langkah Kevin. Motor itu ditunggangi oleh seorang pria yang mengenakan jaket kulit hitam dan helm hitam. Kini dia melepaskan helm hitamnya dan turun dari motor serta berkata, "selamat bertemu, tuan muda."Kevin menatap ke arah pria di depannya yang berumur mungkin 3 atau 4 tahun di atasnya. Pria itu memiliki rahang keras dan terlihat seperti seorang ahli bela diri yang tangguh."Dia adalah Thomas, tuan muda. Pengawal pribadi yang dikirimkan kakek tuan muda untuk mengawal tuan muda kemanapun tuhan muda pergi." Terdengar suara Susan dari arah belakang.Ternyata Susan sudah turun dari mobil dan mengikuti langkah Kevin."Aku baru tahu keberadaannya di e-mail yang baru saja aku terima, tuan muda, kalau dia dikirim kakek tuan muda tapi aku sendiri sudah mengenal dia karena pernah beberapa kali bertemu, berhubung ayahnya adalah salah satu pengawal utama kakekmu, tuan muda.