Share

8 Membeli Mobil Mewah

"Benarkah bapak akan melakukannya?" tanya Kevin heran sambil menatap wajah Samsul. 

"Tentu saja. Perkataan tuan muda Gregorius adalah ibarat sebuah Titah Raja yang harus aku ikuti. Apalagi managerku sudah melakukan kesalahan kepada seorang tamu agung di showroom ini dan itu adalah sebuah kesalahan yang sangat besar yang termasuk dalam peraturan di showroom ini dengan ancaman pemecatan. Jadi, itu yang terjadi akan terjadi," jawab Samsul. 

"Pak Samsul, ini cuma lelucon dari Anda, kan? Aku tidak betul-betul dipecat kan? Iya kan, pak?" tanya Ridwan penuh harap. 

"Kamu dipecat karena tidak menghargai tamu agung di showroom ini, kamu beserta Yuni, segera tinggalkan showroom ini, sekarang juga!"

Yuni mulai memohon kepada Samsul. "Please ... jangan, pak. Jangan pecat aku. Aku masih punya banyak hutang, Pak Samsul. Dimana lagi aku bisa mendapatkan Gaji tinggi yang aku dapat sekarang dengan bonus-bonus besar yang aku dapat sekarang, pak?"

"Aku tidak peduli! Pokoknya kalau tuan muda sudah bertitah untuk memecat kalian berdua, maka aku akan segera memecat kalian berdua karena sikap kalian berdua yang sangat buruk kepada tamu agung di showroomku ini," ngotot Samsul. 

Yuni dan Ridwan masih terlihat setengah percaya dengan apa yang terjadi ini, mereka pikir Ridwan sedang bercanda karena memang kadang-kadang Ridwan bercanda, walaupun memang tidak pernah memecat orang. Karena itu, mereka berdua masih berharap kalau ini adalah bagian dari candaan Samsul. 

"Sekarang, tuan muda, mau mobil yang mana?" tanya Samsul sambil maju 2 langkah mendekati Kevin

Kevin yang juga masih setengah percaya dengan apa yang terjadi ini, ingin menguji Samsul lebih lanjut, karena itu dia berkata, "berikan mobil termahal di tempat ini kepadaku."

"Siap, tuan muda. Mobil termahal ... itu berarti Lamborghini Sian yang berharga 43 miliar yang akan menjadi milik tuan muda."

Kevin sangat kaget mendengar harga mobil itu suatu hal yang tidak terbayangkan olehnya apalagi ketika dia melihat Samsul langsung menyuruh Natalie untuk menunjukkan mobil itu kepada Kevin. 

Arman, Ridwan dan Yuni menjadi sangat heran dengan apa yang terjadi saat ini

Mereka bertiga saling berpandangan dan mengikuti langkah Samsul dan Kevin yang juga bersama Natalie sedang menuju ke arah Lamborghini Sian itu berada. 

Setelah berada di depan mobil Lamborghini Sian yang terlihat sangat mewah itu, Kevin berkata, "oke. Aku ambil yang ini satu, eh bukan. Aku ambil 2."

"Baik, tuan muda. Aku akan segera mengurus semuanya. Berarti 2 mobil untuk Tuan Muda Gregorius," kata Samsul sambil memberi isyarat kepada Natalie untuk mengurus mobil yang dipesan oleh Kevin itu. 

"Bukan dua-duanya untukku. Hanya satu mobil yang untukku, sementara mobil yang satu lagi untuk Natalie, karena dia adalah sales yang melayani pelanggan dengan sangat baik di showroom ini. Jadi, dia patut diapresiasi." Kevin menunjuk ke arah Natalie. 

Ini membuat Natalie sangat heran. Dia menatap Kevin kemudian bergantian menatap Samsul. Dia seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi ini. Dia tidak menyangka dengan kata-kata Kevin ini. 

"Kalau begitu, kamu segera urus 2 mobil Lamborghini Sian. Satu untuk tuan muda Gregorius, yang satu lainnya untuk kamu. Kamu beruntung sekali karena mendapatkan mobil dari pelanggan. Sebelumnya, memang pernah ada kejadian seperti ini, seorang pelanggan memberikan mobil untuk seles tetapi harganya tentu saja tidak semahal ini. Jadi, kamu sangat beruntung," kata Samsul kepada Natalie. 

Yuni merasa sangat iri kepada Natalie yang merupakan seorang sales baru tapi bisa mendapatkan mobil termewah di showroom ini. Mobil yang yang selalu diimpikan oleh Yuni. Hampir setiap kali dia datang ke showroom ini, dia selalu berdoa di samping mobil Lamborghini Sian ini, berharap supaya suatu hari dia bisa memiliki mobil ini tapi ternyata seorang sales baru, malah berhasil memiliki mobil ini. 

Tapi setelah Yuni berpikir beberapa saat, Yuni masih saja belum bisa menerima, mengapa seorang pelayan miskin seperti Kevin bisa diagung-agungkan oleh Samsul dan seorang pelayan miskin bisa membeli dua mobil mewah. Karena itu, Yuni protes. "Pak Samsul, jangan mau dibodohi, pak."

"Apa maksudmu?" tanya Samsul. 

Yuni menunjuk ke arah Kevin. "Dia ini cuma seorang pelayan restoran, tidak mungkin dia bisa membeli mobil. Selama berbulan-bulan, yang aku tahu, dia hanyalah seorang pelayan restoran miskin, tidak mungkinlah dia adalah tuan muda yang Pak Samsul maksudkan."

"Informasiku pasti tidak salah. Dia adalah tuan muda yang aku tunggu, karena itu, kamu jangan protes lagi. Lagipula kamu sudah dipecat, Kenapa masih ada disini? Lebih baik kamu urus barang-barangmu karena hari ini juga, kamu akan keluar dari tempat ini. Utang-utangmu di Showroomku, akan diperhitungkan sebagai pesangon untukmu. Kalau memang tidak cukup, maka kami akan berupaya bayarkan sisanya untuk pesangonmu." Setelah itu, Samsul memanggil seorang stafnya untuk mengurus pemecatan Yuni dan Ridwan. 

Natalie mendekati Kevin dan bertanya, "Benarkah kamu akan memberikan mobil untukku?"

"Aku juga tidak tahu, Natalie. Aku juga bingung."

"Maksudku, kalau memang kamu ingin membelikan mobil untukku, maka itu terlalu mewah untukku. Aku tidak bisa menerima mobil semewah itu."

"Ya iyalah. Mana mungkin juga pelayan ini bisa beli mobil. Apalagi mobil mewah. Kemungkinan juga itu cuma hoax karena Pak Samsul cuma salah mengenali orang. Aku jamin, kamu tidak akan pernah mendapatkan mobil mewah itu, karena orang ini cuma pelayan miskin," timpal Yuni sambil menunjuk Kevin. 

Kevin jadi kecut mendengar kata-kata Yuni itu, karena Kevin juga masih belum terlalu percaya kalau dia akan menerima mobil mewah semahal Lamborghini Siena itu. 

Natalie mendelik ke arah Yuni, "Yang penting itu, kamu dipecat dari Showroom ini. Itu aja sih yang penting buatku."

"Huh, pemecatanku itu juga cuma hoax! Nanti lihat aja, saat semuanya sudah terang benderang, kalau pelayan ini bukan seorang tuan muda. Maka aku akan membuat hidupmu di showroom ini berada di dalam kegelapan!" ancam Yuni. 

Samsul yang mendengar kata-kata Yuni kepada Natalie itu langsung menyuruh seorang stafnya untuk mempercepat proses pemecatan Yuni beserta Ridwan. bahkan Samsul menyuruh satpam untuk langsung mengusir Yuni dan Ridwan keluar dari showroomnya, kalau perlu dengan kekerasan. 

Yuni dan Ridwan hanya bisa menatap tidak puas ke arah Kevin dan Natalie saat mereka dihalau keluar dari showroom ini. 

Pada saat itulah tiba-tiba Samsul mendapatkan telepon dan wajahnya langsung berubah saat menerima telepon itu. 

Yuni yang sudah berada di depan pintu karena dihalau para satpam, melihat hal itu sehingga dia berkata, "pasti Pak Samsul sudah mengetahui siapa tuan muda yang sesungguhnya dan pasti BUKAN PELAYAN MISKIN INI!!!"

Komen (9)
goodnovel comment avatar
Daniel Hakim
Cerita yang membuatkan aku terus menerus membacanya tapi sayang hanya ke bab 9 terpaksa menunggu next episod .........
goodnovel comment avatar
Riska Elpia Ramada
akhirnya berurusan dgn koin lgi, dh lah cpek..
goodnovel comment avatar
Angga Kusuma
bagus banget ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status