Share

Bagian 55: Kata Maaf

Waktu berlalu tanpa terasa. Hampir seharian aku berada di kamar Mbok Asih. Napas lega terembus saat kondisi si ibu susu membaik. Putri Sekar Ayu sampai tertidur dengan bersandar pada tepian tempat tidur. Aku membangunkannya untuk memberitahukan perkembangan Mbok Asih.

“Tuan Putri, syukurlah, Mbok Asih sudah aman perutnya."

Putri Sekar Ayu menggenggam tanganku dengan mata berkaca-kaca. “Terima kasih, Tabib. Terima kasih sudah menyelamatkan Mbok Asih. Aku minta maaf sudah memfitnahmu. Kecemburuan sudah membutakanku. Aku memang pantas dihukum.”

“Putri ....” Rasa iba menggayuti hati melihat kondisi sang putri yang memprihatinkan, mata bengkak dan rambut acak-acakan.

Putri Sekar Ayu tersenyum lembut. Dia sungguh cantik bagaikan dewi saat seperti ini. Aneh sekali, si pengawal rese tidak jatuh cinta.

“Kuharap kamu bisa bahagia dengan Kangmas Danar," tuturnya.

Deg!

Entah kenapa senyuman dan permintaan maaf tulus Putri Sekar Ayu seolah menampar. Gadis di hadapanku ini selalu mendapat peng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status