Home / Fantasi / Phoenix Rebirth: The rise of Akiyama / Bab 49: Pertempuran Memuncak

Share

Bab 49: Pertempuran Memuncak

Author: Rara Yt
last update Last Updated: 2024-11-14 19:30:42

Di puncak Gunung Hi no Yama mana kabut tebal menyelimuti pemandangan, suasana tegang memenuhi udara. Akiyama, Yumi, dan Shin berdiri berhadapan dengan sosok kegelapan yang mengerikan—entitas yang lebih kuat dari apa pun yang pernah mereka hadapi sebelumnya. Energi jahatnya berdenyut seperti detak jantung, memancarkan aura yang membuat bulu kuduk mereka berdiri. Dalam sekejap, mereka merasakan beratnya tanggung jawab yang dipikul di pundak mereka.

“Kau pikir kalian bisa menghentikanku?” tanya sosok itu, suaranya menggema seperti guntur. “Aku adalah kegelapan yang akan menelan dunia ini! Semua yang kalian cintai akan menjadi milikku!”

Akiyama merasakan kemarahan membara dalam dirinya. “Kami tidak akan membiarkanmu menguasai segalanya! Kami akan berjuang hingga titik darah penghabisan!” Dia maju, memfokuskan energi Phoenix-nya, menciptakan bola api yang berkobar di telapak tangannya.

“Jangan biarkan dia mengalihkan perhatianmu!” teriak Yumi, melepaskan kekuatan airnya untuk mencipt
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Phoenix Rebirth: The rise of Akiyama    Bab 59: Terbangun dari Mimpi Latihan

    Akiyama perlahan membuka matanya, terbangun dari keheningan yang menyelimutinya. Cahaya matahari pagi menyinari wajahnya dengan lembut, membangunkannya dari tidur yang dalam. Suasana tenang di sekelilingnya memberi kesan seolah ia baru saja kembali dari sebuah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Ketika ia berusaha untuk memahami di mana ia berada, ingatan tentang pertarungan terakhirnya dengan sosok kegelapan tiba-tiba menerpa benaknya. Dalam mimpinya, dia merasakan ketegangan, rasa sakit, dan tekanan yang begitu mendalam, seolah-olah ia terjebak dalam pertarungan yang nyata. Dia duduk, merasakan otot-ototnya yang sedikit kaku, tetapi ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Akiyama merasakan kekuatan yang mengalir dalam dirinya, seolah-olah ada sesuatu yang baru terbangun di dalam jiwanya. Ia mengingat momen ketika ia berhadapan dengan sosok kegelapan itu, pertempuran yang sangat intens dan menantang. Meskipun itu hanya mimpi, pengalaman itu telah memberinya pelajaran berharga te

  • Phoenix Rebirth: The rise of Akiyama    bab 58: pertarungan diambang batas

    Akiyama berdiri tegar, merasakan getaran energi yang melingkupi tubuhnya. Ketika Zerathos menghadapi dirinya dengan tatapan tajam, Akiyama tahu bahwa ini adalah pertarungan yang menentukan. Dengan napas dalam dan hati yang bergetar, dia menyiapkan diri. “Zerathos… aku tidak akan kalah!” teriaknya, suaranya membara penuh keyakinan. Serangan-serangan cepat dan mematikan datang dari Zerathos, tetapi Akiyama merasa lebih fokus. Dia menyadari bahwa kecepatan serangan musuhnya, meskipun luar biasa, kini terasa lebih dapat diprediksi. Perlahan tetapi pasti, dia mulai memahami pola serangan yang tidak pernah bisa dia lihat sebelumnya. Merasakan aliran energi yang mengalir melalui kedua sayapnya, Akiyama mengambil langkah maju, menyongsong serangan dengan penuh keberanian. Zerathos meluncurkan serangan besar dengan gelombang kegelapan yang mengerikan, berusaha menghancurkan Akiyama dalam sekejap. Akiyama, alih-alih mundur, memutuskan untuk menyambut serangan itu. Saat gelombang energi meland

  • Phoenix Rebirth: The rise of Akiyama    Bab 57: Ujian Tanpa Ampun

    Kegelapan menyelimuti arena pertarungan saat Akiyama berdiri dalam kesunyian yang mencekam. Dia merasakan kehadiran yang mengerikan, seolah angin malam membawa aroma kematian. Jantungnya berdebar kencang ketika sosok tinggi menjulang muncul dari bayangan, siluetnya mengancam dan menakutkan. Sebuah cahaya hitam menyala dari tubuhnya, memancarkan aura kegelapan yang begitu kuat sehingga membuat Akiyama merinding. "Zerathos...?! Ini tidak mungkin!!" teriak Akiyama, suaranya dipenuhi ketakutan dan keraguan. Kenangan masa lalu menyergapnya—kenangan akan kekalahan yang menyakitkan dan rasa sakit yang tak pernah ia lupakan. Zerathos tersenyum lebar, senyuman yang penuh sarkasme dan kekejaman. "Haha, akhirnya aku akan melenyapkanmu," katanya dengan suara menggoda, penuh keangkuhan dan penghinaan. Serangan pertama datang begitu cepat, membuat Akiyama tidak siap. Energi gelap meluncur deras, memukulnya dengan keras hingga tubuhnya terlempar ke tanah. Rasa sakit mengalir dari punggungnya,

  • Phoenix Rebirth: The rise of Akiyama    Bab 56: Serangan Api Halilintar

    Di dalam alam mimpi yang membara, Akiyama merasakan kekuatan Phoenix yang mengalir dalam dirinya. Setiap saat, cahaya yang bersinar di sekelilingnya memantulkan harapan dan keinginan untuk menguasai kekuatan baru. Hari ini, dia bersiap untuk tantangan yang jauh lebih berat: Serangan Api Halilintar. Dengan tekad membara, Akiyama tahu bahwa pelatihan ini tidak hanya akan menguji batas fisik dan mentalnya, tetapi juga menguji keberaniannya. Ketika dia berdiri di tengah langit yang bergemuruh, suasana di sekelilingnya berubah menjadi lebih dramatis. Angin kencang berhembus, menciptakan suara gemuruh yang menggetarkan. Phoenix muncul di hadapannya, sosoknya berkilau dengan nyala api yang berwarna emas dan merah, memberikan energi yang terasa membara. "Akiyama, hari ini kita akan menjelajahi kekuatan petir dan api dalam bentuk paling murni. Ini adalah Serangan Api Halilintar. Kekuatan ini mampu menghancurkan musuh dengan ledakan yang bisa merobek langit." "Aku siap, Phoenix! Apa yang perl

  • Phoenix Rebirth: The rise of Akiyama    Bab 55: Serangan Seribu Tombak Api

    Akiyama terbangun di dalam alam mimpi yang memancarkan cahaya keemasan, seolah-olah dunia ini diciptakan dari api dan cahaya. Di sekelilingnya, pemandangan yang megah menyambutnya: langit berwarna merah menyala dengan awan yang berkilau seperti bara api, menciptakan suasana magis yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Di tempat ini, dia merasakan kehadiran Phoenix yang membimbingnya, siap untuk mengajarinya kekuatan yang lebih besar. Saat Akiyama melangkah maju, sosok Phoenix muncul di hadapannya, dengan sayap yang megah dan mata yang berkilau. "Selamat datang di alam mimpi, Akiyama. Di sini, aku akan mengajarkanmu cara menguasai kekuatanmu," ujar Phoenix dengan suara yang lembut namun tegas. "Hari ini, kita akan mulai dengan Serangan Seribu Tombak Api." Mendengar hal itu, Akiyama merasakan getaran semangat dalam dirinya. "Seribu Tombak Api? Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya penuh antusias. "Untuk memanggil kekuatan ini, kau harus terhubung dengan energi dalam dirimu. Fokus

  • Phoenix Rebirth: The rise of Akiyama    Bab 54: Jalan Menuju Pengendalian

    Bab 54: Jalan Menuju Pengendalian Akiyama membuka matanya perlahan, cahaya pagi menembus celah-celah pepohonan, memberikan kehangatan yang menyegarkan. Rasa berat di tubuhnya mulai menghilang, dan saat dia mengangkat kepalanya, dia merasakan permukaan tanah yang keras di bawahnya. Dengan suara serak, dia berusaha untuk berdiri, menyadari bahwa semua yang baru saja terjadi hanyalah sebuah mimpi buruk—atau mungkin tidak. “Yumi? Shin?” Akiyama memanggil, suaranya masih tersisa gema kelelahan. Dia berusaha mengingat semua yang terjadi, pertarungan melawan kegelapan, kemunculan sayap api, dan kekuatan yang hampir tak terkendali. “Akiyama! Kau sadar?” Suara Yumi terdengar penuh kelegaan saat dia muncul dari balik semak-semak, diikuti Shin yang tampak cemas. Mereka berlari menghampiri Akiyama, wajah mereka mencerminkan rasa khawatir yang mendalam. “Aku… aku baik-baik saja,” Akiyama menjawab, meskipun ia merasakan sisa-sisa energi yang mengalir dalam dirinya. “Tetapi, apa yang terjadi? Ap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status