Share

Chapter 52

Malam itu, atas pemberitahuan Madya tentang kedatangan Arland siang sebelumnya membuat sang menantu tampak muram dan menahan gusar.

Namun, setidaknya ia bisa menghadapi cercaan Marren nantinya atas keguguran yang mati-matian ia rahasiakan dari sang Istri sendiri.

Akan tetapi, perkiraan Arsan meleset, Marren lebih banyak terdiam dan memasang wajah dingin saat ia berada di sampingnya.

''Ada apa sih? Dari tadi kamu diam saja? Mau menonton film? Atau mau saya ambilkan cemilan?'' Ujar Arsan yang telah berganti baju dengan piyama tidur dan duduk di tepian ranjang menatap Marren yang duduk bersandarkan bantal tinggi.

Marren menggeleng perlahan dan membuang muka. Wanita itu beringsut merebahkan dirinya di atas pembaringan dengan membelakangi Arsan.

Melihat itu Arsan segera merebahkan diri, meraih Marren untuk menghadapnya dan memangku kepala Marren di atas pahanya yang kekar.

''Tolong jangan seperti ini, sejak seharian kamu sudah seperti ini. Apa kamu tahu Mommy sangat sedih saat mencer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status