Share

Chapter 81

"Tidak, Marren. Maksud saya bukan seperti itu. Dengar poin pembicaraan Saya, yang saya maksud Arland. Arland selalu berlebihan dalam menghadapi sesuatu, apa pun itu. Terkadang sikapnya terlalu merepotkan orang lain," papar Arsan mencoba memberi alasan.

"Arsan, dia Kakakmu dan dia sedang menolong Mommy Saya, Mama mertuamu juga, Arsan," tegur Marren menatap Arsan tisak percaya dengan ucapan Arsan.

"Saya paham, Sayang. Bukankah sudah saya bilang ini tentang Arland yang harusnya bersikap lebih dewasa. Lagi pula, seharusnya dia tidak perlu meminta izin padamu jika ingin membawa Mommy ke rumah sakit. Jika memang itu diperlukan, harusnya segera bawa saja. Agar tidak membuatmu lebih khawatir lagi," imbuh Arsan berargumen.

"Cukup, Saya tidak mau dengar apa pun," sahut Marren membuang muka membelakangi Arsan, wanita cantik itu lebih memilih memandang pemandangan pagi yang dingin.

Walau Arsan merengkuhnya dari belakang, Marren hanya diam tidak bergem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status