Share

Chapter 82

Sepeninggal Arsan, Marren merebahkan dirinya di samping ibunya yang masih terlelap. Wanita cantik itu mengamati wajah sayu ibunya.

''Kenapa Mommy sampai kena asam lambung? Apa ada yang sedang dipikirkannya? Harusnya Mommy tinggal bersama Saya, tidak peduli saya punya anak atau tidak.

Toh rumah itu juga masih terlalu besar untuk kami. Andai saat itu Saya tidak mengalami keguguran, mungkin. Mommy sudah tinggal bersama Saya," keluh Marren lirih.

Air mata mulai meleleh di kedua pipi Marren. Wanita itu menahan isaknya, apalagi setelah melihat Sang Asisten rumah tangga ibunya datang membawakan makanan dan minuman untuknya.

"Nona jangan sedih, semoga Nyonya Madya segera sembuh. Mari, sebaiknya kita mengobrol di sini" ajak Sang Asisten seraya meletakkan dua teh hangat dan kue-kue di atas meja yang ada di salah satu sudut kamar.

''Tapi saya sedang tidak ingin makan apa-apa, Bi," elak Marren walau ia bergerak mendatangi wanita itu dan duduk bersebelahan di sofa yang ada di pojok ruangan it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status