Share

23) Membuat Cucu

Setelah Firda benar-benar tidak terlihat, Ipang kembali menatap wajah Bunda Eni yang tersenyum manis ke arhanya. Ipang masih belum mengerti mengapa harus memijat Firda di kamar, padahal bisa di sofa sama seperti dirinya. Kecuali akan massage all body.

“Kenapa harus di kamar, Bun?” tanya Ipang pada Bunda Eni. Dia masih tidak percaya Bunda Eni akan mengizinkan dirinya untuk hanya berduaan di kamar tertutup dengan wanita lain.

“Sini bentar,” ajak Bunda Eni seraya berjalan ke salah satu ruangan yang ada si samping kamarnya. Ipang pun menyusulnya dengan jantung yang mulai dag-dig-dug tak karuan. Entah mengapa dia merasa pikirannya jadi berkecamuk tak karuan. Perpaduan antara senang dan tidak percaya. Seperti seorang anak yang akan mendapatkan hadiah besar dari ibunya, namun masih tidak tahu apa isi hadiahnya.

“Pang, kamu bisa mendeteksi kehamilan seorang wanita kan?” Bunda Eni bertanya dengan nada yang sedikit berbisik saat keduanya sudah berada di ruang sebelah.

“Sepertinya saya menger
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Abah Pollimite
ini dah beres ??
goodnovel comment avatar
Ar_key
yessss ... pintar kamu Firda, ada udang di balik rempeyek dari Sandy , hajar tuh suami kamu kurang ajar banget bini sendiri disuruh dekat laki lain .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status